Marak geng motor brutal di Jakarta, polisi gencar gelar razia
Polda Metro akan melakukan razia kendaraan bermotor dan melakukan penggeledahan barang yang dibawa para pengendara.
Belakangan ini aksi kejahatan yang dilakukan geng motor di ibu kota sedang marak. Para geng motor itu tidak segan melukai korbannya dengan senjata tajam.
Menanggapi ramainya geng motor brutal, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan pihaknya akan intensif melakukan patroli di daerah-daerah yang dianggap rawan terjadinya aksi kekerasan.
"Kita siapkan patroli di setiap daerah yang dianggap rawan dan kami akan arahkan para geng motor untuk menjauhi hal-hal negatif seperti itu," ujar Rikwanto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (25/11).
Selain itu, Polda Metro Jaya akan melakukan razia kendaraan bermotor dan melakukan penggeledahan barang yang dibawa para pengendara.
"Razia bukan hanya untuk mengecek surat bermotor, nanti juga akan ketahuan motornya bodong atau tidak. Selain itu, pengendara akan dirazia barang bawaannya, apakah ditasnya membawa senjata tajam atau sejenis yang membahayakan," tandasnya.
Sebelumnya, seorang anggota TNI dianiaya gerombolan orang tak dikenal di Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (23/11) dini hari. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 02.30 WIB itu bermula ketika Praka Wahyu Adi, anggota Yon Zikon 13 TNI AD, melintas di Jalan Pertigaan Arum Dina.
Sepeda motor yang dikendarainya lalu bersenggolan dengan sepeda motor lain. Setelah sempat cekcok dan adu mulut antara Wahyu dengan gerombolan tersebut, leher belakang Wahyu dibacok dengan menggunakan sebilah golok oleh orang tak dikenal. Diduga pelaku adalah sekelompok geng motor.
Selain itu, Nasib nahas menimpa Nur Zaman (30). Saat dirinya melintas di Jalan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, secara tiba-tiba zaman dibacok sekelompok pemuda bermotor menggunakan samurai.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, peristiwa itu terjadi dini hari tadi sekitar pukul 01.30 WIB.
"Dari keterangan korban, dari beberapa motor ada yang berboncengan lebih dari dua orang. Korban yang dihadang sempat melakukan perlawanan sehingga salah satu pelaku langsung menyabetkan samurai ke perut korban," ujar Rikwanto kepada wartawan, Minggu (23/11).
Lanjut Rikwanto, warga sekitar yang melihat kejadian langsung menolongnya dan coba melawan sekelompok pemuda itu. Merasa keberadaannya tak aman, gerombolan pemotor itu malah makin beringas dengan menodong senjata tajam ke pengendara lainnya. Aksi ini terus terjadi sampai lampu merah Kementerian Pertanian.
"Pelaku juga melakukan penodongan menggunakan senjata tajam ke pada pengguna jalan lainnya. Hingga ini pukul 02.50 WIB," tegasnya.
Baca juga:
Geng motor 'Amerika' pelaku pembacokan di Ciracas & Pejaten
Penyerang pos satpam Gedung Sate terekam CCTV, ini ciri-cirinya
Diduga disabet geng motor di Pejaten, Nur Zaman kritis
Menguak kejahatan Geng Motor Sukmal dari Bekasi
Hasil rampokan geng motor Sukmal Bekasi untuk foya-foya
Sebelum merampok, geng motor Sukmal di Bekasi tenggak ginseng
-
Dimana anggota polisi dan korban begal bertemu untuk menyerahkan motor? Penyerahan dilakukan langsung oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono di Mapolrestabes Bandung.
-
Apa moto dari Kepolisian Republik Indonesia? Polri mempunyai moto Rastra Sewakottama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Motto tersebut diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Rastra (bangsa/rakyat) dan Sevakottama (pelayan terbaik). Jadi, Rastra Sewakottama dapat dimaknai "pelayan terbaik bangsa/rakyat"
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Apa yang diminta oleh polisi kepada pemobil? Dalam video yang direkam dari arah kursi penumpang belakang itu, nampak dan terdengar pak polisi meminta Rp150 ribu kepada pemobil.
-
Dimana kegiatan patroli untuk mencegah geng motor di Garut dilakukan? Selama diberlakukan, petugas akan melakukan pengamanan secara berkeliling (patroli) di sudut-sudut Garut untuk mencari para pelajar yang kedapatan melakukan tindak kekerasan jalalan atau yang berpotensi.
-
Kenapa pembeli mobil ini melapor ke polisi? "Kami berharap kendaraan yang telah dibayarkan sebesar Rp140 juta tersebut diserahkan kepada kami. Kita tunggu saja kinerja dari aparat kepolisian," kata Sultoni.