Mengaku 4 Kali Dibawa ke Psikiater, Anak MAS Alami Hal Ini Sebelum Bunuh Ayah & Nenek Serta Lukai Ibu
Saksi kunci dari kasus ini adalah ibunda dari MAS. Hari ini, yang bersangkutan sudah diperiksa.
Polisi terus menggali fakta-fakta di balik peristiwa tragis anak MAS (14) tega membunuh ayah kandung dan nenek di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. MAS (14) mengaku melakukan itu usai mendapatkan bisikan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan anak MAS mengaku dihantui rasa gelisah pada malam itu.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Apa yang diwariskan oleh anak dari orang tuanya? Melalui warisan genetik, anak-anak tidak hanya mewarisi ciri-ciri fisik, tetapi juga sifat-sifat kepribadian yang membentuk dasar dari karakter mereka.
-
Kenapa sang ayah begitu berapi-api dan bangga saat sang anak lolos seleksi? “Bapaknya sopir juga tidak pantang mundur. Lanjut,” sambungnya berapi-api.
-
Kapan Adilla memeluk anaknya? Adilla juga ngepost foto ultah anaknya, dapet pelukan papa yang hangat kayak Wulan.
-
Kapan mumi anak singa ini ditemukan? Untuk pertama kalinya mumi dua ekor singa berasal dari 2.600 tahun lalu ditemukan di Mesir.
-
Kapan ayah Gia meninggal? Belum lama ini, viral curhatan seorang anak tentang ayahnya yang gugur saat bertugas menjadi penjaga perdamaian di Lebanon.
"Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orang tua. Ya udah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga. Setelah itu dia lakukan pembunuhan," ujar dia kepada wartawan, Senin (9/12).
MAS mengaku hanya mendengar bisikan itu satu kali. "Ia pada malam itu saja langsung eksekusi," tegas Ade.
Nilai Rapor Turun jadi Penyebab?
Ade membenarkan, penyidik mendapatkan informasi nilai akademik MAS mengalami penurunan. Namun, belum dapat disimpulkan apakah itu menjadi faktor penyebab.
"Ada informasi itu (nilai turun). Tapi itu hasil psikolog apakah karena nilai dia jadi merasa terbeban itu dan menjadi penyebab dia melakukan itu," ucap dia.
Ade membeberkan alasan pihaknya belum melakukan pemeriksaan kejiwaan pada MAS. Dia beralasan masih menunggu proses pemeriksaan tuntas. Ibu MAS, AP (40) sudah bisa dimintai keterangan hari ini.
- Anak yang Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jalani Pemeriksaan Kejiwaan
- Sebelum Bunuh Ayah dan Nenek, Anak di Cilandak Tidak Bisa Tidur dan Dengar Bisikan
- Usai Bunuh Ayah & Nenek, Pelaku Sempat Kejar Ibunya Sambil Bawa Pisau, Lolos dari Maut karena Lompat Pagar
- Anak 10 Tahun Sebatang Kara Ini Jalan Kaki 5 Km Jualan Kue Pancong Keliling, Hanya Dapat Upah Rp 15 Ribu Sehari
"Ya motifnya masih kita dalami karena saksi kuncinya (saksi mahkota) sedang kita periksa hari ini," ujar dia.
Pernah Dibawa ke Psikiater
Kepada polisi, MAS (14) mengaku pernah dibawa ibunya ke psikiater sebanyak empat untuk menjalani perawatan. Pollisi belum mengetahui alasan ibu MAS membawa anaknya ke psikiater. ibunya, AP (40) masih menjalani pemeriksaan. Tetapi, MAS mengaku lupa kapan dirinya dibawa ke psikiater.
"Ya sang anak sendiri yang bercerita. Tanggal persisnya enggak tau tapi tahun ini.Dalam rangka apa? Yang bersangkutan gak tau," ujar dia.
Polisi juga tengah menunggu hasil asesmen dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) rampung. Menurut dia, keterlibatan APSIFOR untuk menentukan faktor penyebab MAS bertindak demikian.
Rekonstruksi Pekan Depan
Untuk membuat kasus ini semakin terang bendarang, penyidik telah menjadwalkan pelaksanaan rekontruksi perkara tersebut pekan ini. Rekontruksi kemungkinan akan digelar secara tertutup. Mengingat, pelakunya masih berstatus anak di bawah umur.
"Tapi sepertinya kalau anak tertutup. Tidak bisa dipublikasikan seperti pembunuhan biasa," ujar dia.