Meski rumah habis terbakar, warga Bidara Cina enggan direlokasi
Warga berharap tetap tinggal dan bisa membangun rumah di lokasi rumah mereka yang terbakar. Alasannya menurut Endang karena warga telah tinggal puluhan tahun di lingkungan tersebut.
Sebanyak 43 rumah di Jalan Sensus, Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur habis dilahap si jago merah Minggu (27/5) dini hari. Warga kebingungan mencari tempat tinggal. Rumah mereka sudah tidak layak ditempati. Sedangkan posko pengungsian hanya disiapkan untuk sepekan.
"Cuma yang sedang saya pikirkan ini, tadi kita sudah melihat ke lokasi, bahwa rumah itu sudah tidak layak untuk ditempati. Sedangkan kita sendiri bingung, kita tidak selamanya mengandalkan posko. Tidak selamanya tinggal di sini (posko). Akhir posko itu hari Jumat. Sedangkan warga lagi trauma-traumanya. Mau tinggal di mana kita?" kata Ketua RW 014, Endang Susanto, Selasa (27/5).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
Endang menyebut ada 43 rumah yang terbakar. Korban kebakaran sebanyak 72 kepala keluarga (KK) dan 220 jiwa. Kini mereka semua tinggal di tenda pengungsian di dekat Kali Ciliwung.
Hingga saat ini bantuan berupa sembako dan bahan makanan terus mengalir ke lokasi pengungsian. Endang pun berterima kasih atas bantuan dan kepedulian masyarakat maupun pemerintah. "Alhamdulillah kita semuanya pada peduli karena kita memang harus saling ikat mengikat untuk membangun ke depan," ujarnya.
Saat ini yang paling dibutuhkan para korban adalah bantuan material bangunan untuk memperbaiki rumah mereka sehingga bisa ditempati kembali. "Jadi saya mengimbau kepada donatur-donatur kalau memang ada ingin (kirim) bantuan, kita mengharapkan bantuan itu berupa material untuk bahan baku, bahan bangunan. Jadi mereka ada penutup untuk tidur," kata dia.
Warga berharap tetap tinggal dan bisa membangun rumah di lokasi rumah mereka yang terbakar. Alasannya menurut Endang karena warga telah tinggal puluhan tahun di lingkungan tersebut.
Jika ada kebijakan pemerintah merelokasi warga ke tempat lain, dia mengatakan tetap menghargai. Hanya saja dia juga berharap pemerintah memahami keinginan warga.
"Kalau kita sebenarnya enggak mau menghambat program pemerintah. Intinya kita tidak mau. Tetapi kita di sini tinggal bukan baru setahun dua tahun. Kita sudah turun temurun. Saya sendiri sampai sudah punya cucu. Ibu saya tinggal dan lahir di sini," jelasnya.
Baca juga:
Dampak paparan asap kebakaran, pengungsi Bidara Cina mulai terserang ISPA
Nestapa korban kebakaran Bidara Cina jalani puasa di tenda pengungsian
Korban kebakaran Bidara Cina harap pemerintah bantu pembangunan rumah & beri sembako
Pemkot Jaktim bantu korban kebakaran Bidara Cina
Tangis Alfifa usai kebakaran Bidara Cina
Cerita Titi dan keluarga selamatkan diri dari kepungan api
Duka korban kebakaran Bidara Cina