Miris Warga Bantaran Kali Ciliwung Ibu Kota, Hidup Berdampingan dengan Bau Sampah
Kali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang
Kali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang
- Miris, Ayah Berulang Kali Cabuli Anak Tiri saat Istri Kerja Cuci dan Gosok Pakaian
- Kritik Putusan MA soal Aturan Batas Usia Kepala Daerah, Pakar: Jangan Heran Kalau Masyarakat Curiga
- Mengurai Pasal Dalam Draf RUU Penyiaran yang Jadi Polemik
- Pelindo Catat 65 Ribu Orang Mudik Melalui Pelabuhan Tanjung Perak
Miris Warga Bantaran Kali Ciliwung Ibu Kota, Hidup Berdampingan dengan Bau Sampah
Bau sampah sungguh menyengat. Rumah-rumah semi permanen berdiri berhimpitan.
Hanya triplek menjadi pembatasnya.
Pengendara motor harus memelankan lajunya.
Berbagi dengan pejalan kaki bahkan, warga penghuni daerah setempat.
Hanya ada satu ruas jalan sempit yang menjadi mobilisasi warga hilir mudik.
Ibu-ibu memasak dan mencuci di bibir jalan sempit itu menjadi pemandangan tak asing lagi.
Pada siang hari, aktivitas warga tidak terlihat sibuk. Karena, mayoritas mereka berdagang di Pasar Tanah Abang Blok A.
Suriyati (58), salah satu warga menceritakan perkembangan kondisi bantaran kali Ciliwung yang kini jadi kawasan padat penduduk serta kumuh.
Suriyati mengaku sudah tinggal di kawasan bantaran kali Ciliwung sejak kecil. Ia menyambung hidup dengan berjualan mie rebus tulang di warungnya yang berada persis di pinggiran kali.
Suriyati mengatakan kali Ciliwung mulai tercemar sejak banyak warga datang dan menetap di bantaran kali.
Kebiasaan warga membuang sampah rumah tangga ke aliran kali sebabkan kali kotor dan berubah warna. Kini air kali Ciliwung tak bisa lagi dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Tidak hanya sampah rumah tangga, namun warga juga melakukan aktivitas buang air besar di kali.
"Kalau yang di pinggir kali sini mah langsung ke sungai buangnya. Kalau yang belakang biasanya udah pakai septic tank," ujar Suriyati saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (29/4).
"Dulu mah airnya (kali) bisa dibuat mandi," tambahnya.
Suriyati juga menyebut pemerintah setempat sudah lakukan upaya dalam penanganan sampah di Kali Ciliwung dengan mengerahkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk membersihkan sampah di bantaran kali.
Pemerintah setempat juga sediakan tempat sampah di sepanjang pingiran kali Ciliwung. Namun kali tetap kotor karena warga masih terbiasa membuang sampah ke kali.
"Ada PPSU ke sini tiap hari buat bersihin. Cuma ya sudah pada kebiasaan buang sampah di sungai," kata Suriyati.
Suriyati berharap warga dapat sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang tepat, agar lingkungan di bantaran kali ciliwung dapat lebih nyaman dan sehat bagi penduduknya.
Reporter Magang: Antik Widaya Gita Asmara