Orangtua siswa sebut Kepsek SMA 3 bermasalah
"Dia juga membawa nama-nama Ahok yang kata mendukung langkahnya. Makanya kami bingung," katanya.
Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta Retno Listyarti membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berang. Sebab, dia tidak berada di sekolah yang dipimpinnya saat Ujian Nasional dan berada di SMAN 2 Jakarta Barat untuk melakukan wawancara dengan salah satu stasiun televisi swasta saat kunjungan Presiden Joko Widodo.
Salah satu orangtua siswa SMAN 3 P (16) Frans P Alfarabi menuding perilaku Retno terhadap peserta didiknya juga tidak menunjukkan etika baik. Frans mengatakan anaknya terpaksa harus diskorsing karena dituduh mengeroyok preman. Padahal preman tersebut ingin merebut motor yang tengah dikendarainya.
"Preman mau membegal motor teman-temennya siswa berinisial A dan melakukan pelecehan terhadap siswi berinisial H. Padahal siswa P pada saat itu membela diri dalam keadaan terdesak," terangnya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (17/4).
Retno selaku kepala sekolah bukannya membela siswanya melainkan menskorsing P dan H selama dua bulan. Padahal saat itu menjelang Ujian Nasional. Sehingga menyebabkan kedua murid tersebut tidak dapat melakukan ujian.
"Dia juga membawa nama-nama Ahok yang kata mendukung langkahnya. Makanya kami bingung. Ini sama aja mematikan masa depan anak kami," ujarnya.
Untuk itu dia melayangkan surat kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman untuk memperingan hukuman tersebut. Walhasil skorsing tersebut dikurangi menjadi 15 hari. Sehingga P dan H dapat mengikuti ujian nasional.
"Tapi tetap ada intimidasi kepada kami, Retno mengancam mereka tidak akan diluluskan. Karena kelulusan ditentukan oleh sekolah," kata Frans bingung.
Menurutnya, Retno bukan murni pendidik tetapi lebih berperan pada kritikus, politikus karena telah berpolitik praktis. Jadi tidak pantas dan layak sebagai pendidik.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama naik pitam melihat kinerja Kepala Sekolah SMA N 3 Jakarta Retno Listyarti. Karena Retno meninggalkan sekolahnya saat proses Ujian Nasional tengah berlangsung.
Basuki atau akrab disapa Ahok memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Arie Budhiman untuk memecat Retno. Karena memecat kepala sekolah bukan wewenangnya sebagai pemimpin kepala daerah.
"Dia mesti dipecat dari kepala sekolah. Tapi Dinas yang akan lakukan, bukan saya yang bisa pecat," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/4).
Kesalahan Retno adalah datang ke SMA N 2 Jakarta Barat ketika Presiden Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Basuki melakukan peninjauan UN. Saat itu Retno malah diwawancarai salah satu stasiun televisi dan tidak mengenakan seragam.
"Pertama, dia enggak pakai seragam dan kedua, dia juga masih pegang organisasi. Ingat Anda (Retno) ini kepala sekolah loh, bukan cuman guru," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.