Pemkot Jakpus Persiapkan RPTRA Jadi Lokasi Evakuasi Korban Banjir
Ada 50 RPTRA di Jakarta Pusat yang dipastikan dapat digunakan untuk menampung warga jika memang dibutuhkan ketika bencana banjir terjadi.
Pemkot Jakarta Pusat mulai melakukan berbagai persiapan mengantisipasi banjir akibat musim hujan. Salah satunya dengan menyediakan lokasi evakuasi warga bila terjadi banjir.
Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Perempuan dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Pusat menyiapkan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) sebagai lokasi evakuasi.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Di mana RPTRA Kalijodo berada? Kawasan Kalijodo sebelumnya dikenal sebagai sarang judi dan prostitusi.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
"Memang dari awal RPTRA sudah disiapkan dan siaga jika diperlukan sebagai lokasi evakuasi bencana termasuk banjir. Itu juga sesuai dengan Pergub 123/2017 yang mengatur fungsi RPTRA," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas (Sudin) PPAPP Jakarta Pusat, Bangun Manalu, saat dikonfirmasi. Demikian dikutip dari Antara, Senin (9/11).
Ada 50 RPTRA di Jakarta Pusat yang dipastikan dapat digunakan untuk menampung warga jika memang dibutuhkan ketika bencana banjir terjadi.
Bangun mengatakan, koordinasi dengan pihak kecamatan ataupun kelurahan sudah dilakukan khususnya untuk mengatur protokol kesehatan karena masih adanya pandemi COVID-19.
"Daya tampungnya nanti diatur 50 persen. Lalu akan ada pemisahan kelompok, yang jelas tempatnya akan diatur," ujar Bangun.
Tidak hanya menyiapkan tempat, Bangun mengatakan petugas yang biasa bekerja di RPTRA dipastikan dapat bertugas membantu ketika bencana banjir datang karena sudah pernah mengikuti latihan kesiagaan bencana.
Pihaknya setiap tahun rutin adakan pelatihan kesiagaan bencana, dilatih oleh petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI.
"Tiap RPTRA ada tiga perwakilan, jadi totalnya ada 150 petugas yang bisa membantu ketika ada bencana," ujar Bangun.
Nantinya, kolaborasi juga dilakukan bersama dengan Puskesmas terdekat dan Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat untuk memenuhi kebutuhan warga dari segi kesehatan dan konsumsi jika RPTRA dijadikan sebagai lokasi evakuasi korban banjir.
Baca juga:
Ada Pandemi Covid-19, Pengungsi Banjir di DKI akan Ditempatkan di Hotel dan Wisma
Ini Sejumlah Langkah Dilakukan Anies Untuk Antisipasi Banjir Jakarta
Turap Anak Sungai Ciliwung Ditinggikan
Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Siapkan Tenda Pengungsi Khusus Covid-19
Warga Isolasi Mandiri Tak Digabung saat di Tenda dan Perahu Evakuasi
Anies Targetkan Banjir di Jakarta Surut Kurang dari 6 Jam