Pemprov DKI Berguru Pada Jepang Atasi Persoalan Penurunan Muka Tanah
Gubernur Anies juga mengatakan, saat ini Pemprov DKI sedang menyusun rencana tindakan mitigasi berupa pembatasan pengambilan air tanah dan alternatif penyediaan sumber air bersih dalam jangka menengah maupun jangka panjang.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan pihaknya akan belajar dari Jepang dalam menanggulangi penurunan muka tanah. Hal tersebut dia sampaikan usai rapat Joint Coordinating Committee (JCC) bersama Japan International Cooperation Agency (JICA).
Dia menyebut, Tokyo adalah salah satu kota yang mengalami hal serupa dan mampu menanggulanginya. Anies berharap JICA dapat memberikan beberapa pengalamannya.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
"Penanganan ini harus belajar dari kota-kota lain di dunia yang pernah mengalami penurunan permukaan tanah seperti ini," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (16/1).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bersama JICA telah menyusun beberapa kelompok kerja yang akan melaksanakan beberapa tugas. Pertama melakukan pengumpulan data, analisis data, serta membuat sistem pengendalian melalui pembangunan sumur pantau.
Lalu kata Anies, menyusun rencana tindakan mitigasi berupa pembatasan pengambilan air tanah dan alternatif penyediaan sumber air bersih dalam jangka menengah maupun jangka panjang.
"Ketiga melakukan investigasi risiko dan kerusakan akibat penurunan muka tanah melalui survei dan wawancara, serta menyusun rencana adaptasi termasuk perkiraan biaya yang akan digunakan," ucapnya.
Selanjutnya, kata Anies yakni menyiapkan alat bantu visual yang mudah dimengerti oleh masyarakat umum melalui aktivitas seperti halnya kuliah umum. Serta membuat peta jalan (road map) serta menyusun rencana aksi.
"Tadi saya sampaikan juga dalam kesempatan ini bahwa pengukuran itu penting sekali, karena dengan pengukuran yang tepat, dengan lokasi yang akurat maka kita bisa menemukan sebab-sebabnya," jelasnya.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Penampakan Tanggul Pengaman Pantai di Muara Baru yang Bocor
TPU Semper Banjir Karena Lebih Rendah Dari Permukaan Laut
Solusi Anies Soal Riset Sebut Tanah di Jakut Turun 11 Cm Tiap Tahun
Peneliti UI: Tiap Tahun, Permukaan Tanah di Jakarta Utara Turun 1 Cm
BPBD Keluarkan Peringatan Dini Potensi Tanah Bergerak di DKI Akibat Hujan
5 Penyebab Jakarta Bisa Tenggelam
Korban Rumah Ambles di Pademangan Tinggal di Tenda Pengungsian