Pemprov DKI cabut izin usaha fitnes tempat pesta seks gay digelar
Pemprov DKI cabut izin usaha fitnes tempat pesta seks gay digelar. Djarot mengatakan, adanya penemuan lokasi pesta seks sejenis ini sangat mencoret nama baik Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. Djarot bahkan telah meminta kepada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk mencabut izin usaha fitnes tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sangat terpukul dengan ditemukannya lokasi pesta seks sejenis di Atlantis Gym dan Sauna yang berlokasi di Ruko Kokan Permata Blok B 15-16 Kelapa Gading RT 15 RW 03, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Djarot mengatakan, adanya penemuan lokasi pesta seks sejenis ini sangat mencoret nama baik Jakarta sebagai ibu kota Indonesia.
Djarot bahkan telah meminta kepada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk mencabut izin usaha fitnes tersebut. "Itu penyalahgunaan, dan saya minta itu dicabut izinnya. Kalau pidananya polisi, kalau perizinannya kami. Izin usaha kita cabut. Kita ambil balik. Ini sangat mencemarkan nama baik Jakarta," katanya di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin (22/5).
Terkait adanya motor dinas berpelat merah B 6469 POQ, mantan Wali Kota Blitar ini mengaku belum mengetahui detailnya. Jika memang benar itu milik Pemprov DKI, dia menilai, itu sebagai bentuk pencemaran nama baik pemerintah.
"Itu namanya mencemarkan nama baik. Termasuk anda ingat mereka yang menduduki trotoar mencemarkan nama baik Jakarta enggak? Mencemarkan, mereka yang mendirikan bangun rumah di kolong tol mencemarkan enggak? Mencemarkan, sama saja. Itu yang saya sebut pengkhianat," tutup Djarot.
Sebelumnya, Polres Jakarta Utara (Jakut) menggerebek lokasi pesta seks sejenis di Atlantis Gym dan Sauna yang berlokasi di di Ruko Kokan Permata Blok B 15-16 Kelapa Gading RT 15 RW 03, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, semalam. Setidaknya 141 orang diamankan dan 10 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polres Jakut AKBP Nasriadi menceritakan saat penggerebekan semalam. Polisi mendapati empat striptis pria dan dua tamu yang sedang menari bugil di lantai dua ruko tersebut. Dari pemeriksaan sementara, kedua tamu yang ikut menari itu diberi hadiah berupa kaos atau kostum.
"Setelah tamu berani menari, nanti dapat hadiah kaos, kostum. Ya buat mereka juga," kata Nasriadi di Komplek Mapolres Jakut, Jakarta, Senin (22/5).
Setelah menggerebek lantai dua, polisi melanjutkan penggerebekan ke lantai tiga. Di lantai ini sangat gelap. Polisi kesulitan melihat aktivitas di tempat tersebut. Lantai ini biasanya digunakan untuk melakukan aktivitas hubungan badan sesama jenis. Namun saat penggerebekan polisi tidak mendapati pasangan yang sedang berhubungan badan.
"Tapi mereka tak bisa kemana-mana. Bajunya juga ada di bawah. Saat kita ke atas, kita tak menangkap tangan sedang melakukan hubungan homoseksual," timpal dia.