Terungkap Motif Pelaku Sebar foto dan Video Porno Eks Mantannya ke Medsos
Pelaku mengancam korban bakal menyebar foto vulgar jika memutuskan hubungan dengan dirinya
Foto dan video korban ARP itu disebarkan pelaku ke sejumlah akun media sosial
Terungkap Motif Pelaku Sebar foto dan Video Porno Eks Mantannya ke Medsos
Polres Metro Jakarta Utara berhasil menangkap ARS alias East Black diduga menyebarkan foto hingga video porno eks kekasihnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian mengatakan tersangka sempat mengancam korban ARP bakal menyebar foto vulgar jika memutuskan hubungan dengan dirinya.
"Pelaku ini mengancam tapi korban tetap ingin memutuskan hubungan, lalu pelaku menyebarkan foto dan video bugil korban," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian di Jakarta, Kamis (2/5).
Menurut dia foto dan video korban ARP itu disebarkan pelaku ke sejumlah akun media sosial, teman-teman korban, dan keluarga korban.
Ia mengatakan motif pelaku melakukan tindak pidana ini ini karena pelaku kesal setelah korban memutuskan hubungan sebagai pacar.
Pihaknya menjerat pelaku dengan pasal 4 ayat 1E Undang Undang RI Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi.
"Pelaku diancam pidana kurungan enam bulan hingga 12 tahun," kata AKBP Hady, dilansir dari Antara.
Sebelumnya Polres Metro Jakarta Utara menangkap seorang pramu irama atau Disc Jockey(DJ) East Black alias Achmad Risaldi yang diduga menyebar foto dan video mantan pacarnya berinisial ARP di media sosial.
"Pelaku sudah ditahan," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pelaku Achmad Ridaldi Suat (ARS) ditangkap di rumahnya kawasan Cawang pada Selasa (30/4) malam.
"Pelaku didatangi ke rumah pelaku di Cawang dan tidak berada di rumah. Pelaku kooperatif dan datang sendiri ke penyidik dan kini status dalam penahanan," kata dia.
Ia mengatakan penahanan DJ East Black ini setelah adanya laporan dari wanita berinisial ARP ke Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/2129/IV/2024/SPKT/ Polda Metro Jaya tanggal 20 April 2024.
Konten pornografi itu dibuat di salah satu apartemen di Kelurahan Pluit Penjaringan Jakarta Utara pada 17 April 2024.
"Kami mengumpulkan sejumlah barang bukti berupa dua unit diska lepas, sejumlah tangkapan layar media sosial, tiga unit telepon seluler, tiga kartu provider, dan lainnya," katanya