Pemprov DKI kejar 57.422 warga belum rekam data e-KTP agar masuk DPT
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan sebanyak 57.422 warga di DKI belum melakukan perekaman data e-KTP. Saat ini, kata Sumarsono, pihak Pemprov DKI akan fokus mengejar warga yang belum terdata tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan sebanyak 57.422 warga di DKI belum melakukan perekaman data e-KTP. Saat ini, kata Sumarsono, pihak Pemprov DKI akan fokus mengejar warga yang belum terdata tersebut.
"Dari status yang belum merekam ini kita akan kejar secara aktif, umumnya tempatnya di apartemen-apartemen," kata Sumarsono, di Kantor Disdukcapil DKI Jakarta, Tomang, Jakarta Barat, Kamis (6/4).
Beberapa data yang sudah terdeteksi di antaranya adalah, untuk Pulau Seribu tercatat 28 orang, Jakarta Pusat sebesar 2.204 orang.
Angka ini, kata Sumarsono, masih akan terus dikejar sampai setidak-tidaknya separuhnya sudah bisa melakukan perekaman sebelum hari H Pilkada.
"Dan demikian juga yang lainnya rata-rata bisa dikejar separuh seperti Jakarta Barat ini, karena 35 persen yang tidak merekap tinggal di luar negeri atau di luar DKI. Bahkan sudah di luar Jakarta, tapi menggunakan status KTP DKI. Sehingga setelah dikejar, potensi Jakbar masih 4.000," terang Sumarsono.
Untuk warga Jakarta yang sedang berada di luar DKI diperkirakan masih bisa dikejar 60 persen. Selebihnya, memang sulit karena perubahan data kependudukan dan tempat tinggal mereka.
"Karena nanti malam DPT ditetapkan secara resmi, maka mereka yang masih dikejar ini akan masuk dalam DPT tambahan. Jumlahnya supaya DPT tambahan tidak berlebih kuota dari TPS dan tidak mengganggu karena kekurangan kartu suara maka angka ini akan direkap terakhir untuk keperluan suket pilkada," terang Sumarsono.
Sumarsono bahkan telah memerintahkan Disdukcapil untuk bekerja lembur demi mengejar target tersebut. "Tapi yang jelas jajaran Dinas Kependudukan siap lembur Sabtu masuk, bahkan hari H, itu demi untuk suksesnya pilkada DKI. Jadi total status yang 57.422 kemungkinan separuh lebih masih bisa dijangkau. 25.000 bisa dijangkau dalam waktu tersisa 2 minggu ini dengan superaktif keliling apartemen dan seterusnya," tandas Sumarsono.