14 Kali Beraksi di Jakarta Selatan, Pemuda Pencuri Kerap Beraksi Ditangkap Polisi
Satreskrim Polres Metro Jaksel kemudian meringkus LAP di kediamannya pada Jumat, 18 Juni 2021 lalu. Turut disita pula 21 tabung gas elpiji sebagai barang bukti.
Polisi menangkap pencuri tabung elpiji yang kerap beraksi di kawasan Jakarta Selatan. Pelaku berinisial LAP (25).
"itu dapat laporan polisi dari beberapa warga yang resah atas pencurian. Di mana modus sama, dan barang yang diambil sama yaitu tabung gas," kata Kapolres Metro Jaksel, Kombes Pol Azis Ardiyansah saat konferensi pers, Kamis (24/6).
-
Kenapa Pertamina melakukan pengujian ulang terhadap tabung gas elpiji? Setiap tabung elpiji akan diuji ulang setiap lima tahun, untuk memastikan seluruh tabung yang telah digunakan konsumen, tetap memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan.
-
Bagaimana Pertamina memastikan keamanan tabung gas elpiji yang beredar di pasaran? Setiap tabung elpiji akan diuji ulang setiap lima tahun, untuk memastikan seluruh tabung yang telah digunakan konsumen, tetap memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan.
-
Kapan semburan gas itu terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Kenapa semburan gas itu muncul? Pihak berwenang pun masih mencari tahu penyebab munculnya semburan tersebut secara tiba-tiba.
-
Dimana lokasi semburan gas tersebut? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Apa yang ditunjukkan oleh kode yang tercantum pada tabung gas elpiji? Kode yang tercantum pada tabung elpiji menunjukkan tahun dimana tabung elpiji harus dites ulang.
Azis menerangkan, LAP beraksi sejak Maret 2021. Azis menyebut, yang disasar adalah rumah-rumah, warung dan agen.
Satreskrim Polres Metro Jaksel kemudian meringkus LAP di kediamannya pada Jumat, 18 Juni 2021 lalu. Turut disita pula 21 tabung gas elpiji sebagai barang bukti.
"Pelaku sudah beraksi di 14 lokasi antara lain Cipete, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Cilandak, dan Mampang," ujar dia.
Hasil interogasi LAP, diperoleh keterangan bahwa ia merampas tabung elpiji lantaran lebih mudah untuk dirampas maupun dijual kembali ke orang-orang yang membutuhkan.
Menurut Azis, LAP mengetahui harga resmi dari tabung gas elpiji kisaran Rp130 sampi Rp 150 ribu. Ia sendiri menjual di bawah harga tersebut.
"Kita dapat informasi kenapa tabung gas? karena mudah mencuri, sulit untuk terlacak karena tak ada identitasnya. kemudian mudah untuk menjual. Dijual secara acak dengan harga Rp 80 ribu atau lebih murah dari harga pasaran sehingga cepat laku," terang dia.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Achmad Akbar menambahkan, terkadang tabung gas elpiji dicurinya itu masih menyambung di kompor. Aksinya itu terekam kamera CCTV dan video viral di media sosial.
"Pada beberapa pekan yang lalu juga sempat viral ada dapur kemudian ada CCTV-nya. Nah ini orangnya," ujar dia.
Sejauh ini, Akbar mengatakan uang hasil curian digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. "Sebagaimana dijelaskan Kapolres bahwa pelaku mengambil mencuri kemudian dijual kembali jadi motifnya sebatas itu," terang dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/gil)