Penataan Kabel Kusut di Jakarta, Apa Harus Tunggu Korban lagi?
Persoalan kabel semerawut masih menjadi PR bagi Pemprov DKI Jakarta. Tidak sedikit warga menjadi korban akibat buruknya tata utilitas tersebut.
DPRD mendesak Pemprov DKI Jakarta segera menyelesaikan persoalan ini.
Penataan Kabel Kusut di Jakarta, Apa Harus Tunggu Korban lagi?
Seorang pemotor bernama Vidam terjatuh dan terperosok di aspal usai kendaraannya tersangkut kabel menjuntai, Jumat (28/7) pukul 23.00 WIB. Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin meminta Pemprov DKI Jakarta segera melakukan pembenahan persoalan kabel-kabel fiber optik tersebut. "Tidak hanya merusak keindahan kota, tapi sudah membahayakan bagi warga. Terbukti sudah ada yang celaka kan akibat kabel fiber yang tidak beraturan," kata Suhud, Minggu (30/7).
Menurut Suhud, kabel semerawut perlu ditata secepatnya guna mencegah kecelakaan serupa kembali terulang. Terlebih, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sudah pernah meninjau penataan kabel utilitas di sejumlah wilayah Jakarta.
"Pemprov DKI harus mempercepat penataan kabel fiber agar tidak terjadi lagi kecelakaan serupa. Ingat, Pak Pj Gubernur pernah meminta pembenahan kabel optik hingga bulan Juni 2023. Tapi, hingga sekarang masih belum beres dan bahkan terjadi kecelakaan akibat itu," ucap dia.
Pernyataan sama datang dari Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Nurhasan. Dia meminta Pemprov DKI serius menata banyaknya kabel fiber optik yang kusut dan menjuntai.
"Sesuai Perda SJUT rencana semua kabel optik di udara akan ditertibkan dan ditanam di bawah (tanah)," kata Nurhasan.
Nurhasan mendesak Dinas Bina Marga agar dapat mempercepat proses merapikan kabel-kabel fiber optik kusut yang sudah tidak lagi terpakai.
Lebih lanjut, Nurhasan juga mendorong Pemprov DKI Jakarta meningkatkan fungsi pengawasan terhadap para pengelola SJUT di Jakarta. Mengingat, masih banyak kabel semerawut milik berbagai perusahaan operator yang belum dirapikan.
"Perlu adanya kerja sama yan lebih luas dan terarah antara Pemprov dan vendor perihal ini, khususnya pengawasan berkala terhadap hasil kerja vendor," kata Nurhasan.
Sebelumnya, korban bernama Vidam ini tengah mengendarai motornya di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat. Vidam diduga kurang konsentrasi hingga tersangkut kabel yang menjuntai ke jalan.
Serupa, permasalahan kabel menjuntai di jalanan Ibu Kota juga membuat mahasiswa bernama Sultan Rif'at Alfatih mengalami cedera. Sultan kini tak bisa berbicara setelah lehernya terjerat kabel fiber optik yang menjuntai ke jalan pada 5 Januari 2023. Tenggorokan Sultan mengalami patah akibat kabel tersebut. Kala itu, Sultan dan kawan-kawannya tengah melakukan night ridding di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Imbas terjerat kabel fiber optik, Sultan telah menjalani beberapa kali operasi.