Polisi Tetapkan Penyandera Bocah di Pejaten Tersangka Penculikan
Pelaku sempat meminta sejumlah uang kepada ibu korban. Lantaran tidak kunjung diberi, tersangka nekat menculik dan menyandera anak korban.
Polisi tetapkan IJ (54) pria penyandera bocah perempuan inisial ZP (5) sebagai tersangka penculikan. Pria tersebut menculik korban lantaran ingin pinjam uang ke ibu korban namun tidak kunjung diberi.
"Sudah tersangka dan sudah ditahan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Selasa (29/10).
- Polisi Olah TKP Lanjutan Kasus Pembunuhan Bapak dan Nenek di Cilandak
- VIDEO: Polisi Blak-blakan Fakta Detik-Detik Awal Penyanderaan Anak di Pospol Pejaten
- Polisi Gadungan Lakukan Pemerkosaan dan Mencuri Uang Korban
- Polisi Lecehkan Anak Tiri Selama 4 Tahun, Korban Alami Depresi Berat Hingga Terjerumus Miras
Sebelum diculik, IJ sempat meminta sejumlah uang kepada ibu korban. Lantaran tidak kunjung diberi, tersangka nekat menculik dan menyandera anak korban Zp (5) ini dari rumahnya di kawasan Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur.
"Pelaku ini mau meminjam uang, tetapi tidak diberikan oleh ibu korban. Agar ibu korban mau meminjamkan uang, pelaku pun membawa anaknya sehingga ada pertukaran (barter)," ucap Nicolas.
Bahkan, pelaku mengancam akan melukai korban bila uang pinjamannya tidak diberikan. Menurut Nicolas, sebelum membawa korban Zp, pelaku sempat datang ke rumah sang anak di Jalan Inspeksi, Cakung Barat, untuk meminjam uang.
"Ibu korban tidak memberikan pinjaman uang kepada pelaku," katanya.
Selanjutnya, ibu korban meninggalkan pelaku IJ di kediamannya bersama dengan anak perempuannya, Zp (5) untuk berdagang nasi uduk.
Sesaat kemudian, pelaku yang merupakan teman dari ayah korban mengajak korban untuk pergi jalan-jalan dengan meminjam sepeda motor dari saudara pelaku, yang juga tetangga korban pada pukul 19.30 WIB.
Namun sekitar pukul 21.00 WIB, ibu korban kembali ke rumah setelah usai berjualan nasi uduk dan menanyakan anaknya kepada tetangganya. Tetangga korban pun bilang bahwa korban dibawa oleh pelaku IJ.
"Ibu korban berusaha menelepon pelaku, namun tidak bisa. Hingga, akhirnya ibu korban melaporkannya ke Polres Metro Jaktim," kata Nicolas.
Atas perbuatannya IJ disangkakan pasal 76C Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 Jo pasal 76E Undang-Undang Perlindungan anak. Dan pasal 328 KUHP tentang tindak pidana penculikan dengan ancaman penjara selama 15 tahun penjara.