Politikus PKS kecewa Pemprov DKI tak pernah akomodir Musrembang
Padahal masukan dari rakyat hanya melalui musrembang, tapi tak pernah terealisasi.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengungkapkan kekecewaannya terhadap Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) yang dilakukan tahun sebelumnya. Karena usulan yang diajukan oleh masyarakat tidak pernah diakomodir.
Triwisaksana atau akrab disapa Sani menegaskan, anggota dewan selalu memasukkan program usul masyarakat pada saat Musrembang. Namun, pada realisasinya tidak memuaskan.
"Selama ini kami mendapatkan masukan dari masyarakat melalui reses segala macam. Sebagiannya memang disampaikan lewat Musrembang, tetapi Musrembang format kemarin-kemarin itu, dalam tanda petik, banyak mengecewakan," ungkapnya di Kantor Walikota Jakarta Selatan, Selasa (31/3).
Dia menambahkan, kekecewaan tersebut karena realisasi program jauh berbeda dengan hasil Musrembang. Hal inilah yang membuat masyarakat bingung dan mempertanyakan program tersebut kepada anggota dewan yang berasal dari daerah pemilihannya.
"Kami usul A keluarnya A minus, atau minta A keluarnya B, masyarakat juga kan masalahnya mempertanyakan kepada DPRD kenapa yang disampaikan mereka tidak masuk ke dalam anggaran," terangnya.
Politikus PKS ini menjelaskan, untuk menampung aspirasi dari masyarakat itu akhirnya anggota dewan memasukkan program tersebut dalam program aspirasi. Sehingga akan mulai dibahas dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS).
Sani mengharapkan, rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk membentuk elektronik Musrenbang dapat direalisasikan. Karena selama ini pembahasannya tidak tercatat dengan baik.
"Tidak tercatat secara elektronik," tutupnya.