PP Muhammadiyah desak Sandiaga ungkap 40 masjid penyebar paham radikal
Mantan komisioner Komnas HAM itu meminta Sandi untuk mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut dan menjelaskan bagaimana bentuk penyebaran paham radikalisme yang dimaksud.
PP Muhammadiyah menagih Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno untuk membeberkan data 40 masjid di Jakarta yang menyebarkan radikalisme. Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Maneger Nasution mendesak politisi Gerindra itu untuk mengungkap siapa penceramah dan masjid yang menyebarkan paham demikian.
"Misalnya Sandi Wakil Gubernur, beliau menyampaikan kasih datanya, mana itu. Siapa khatibnya siapa penceramahnya apa yang dia sampaikan," kata Maneger di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/6).
-
Di mana Sandiaga Uno kuliah dulu? Beginilah potret lawas Sandiaga Uno saat masih mengenyam pendidikan di Amerika.
-
Siapa yang dibantu Sandiaga Uno di Pancoran? Sandiaga menyasar warga dan juga sekaligus merangkul lansia untuk budidaya lele.
-
Bagaimana Sandiaga Uno membantu warga Pancoran? Sandiaga langsung memberikan bantuan untuk mengembangkan potensi yang sudah ada. "Kita beri bantuan tambahan tiga kolam bioflok dengan diameter 200 cm, 2.250 bibit ikan lele dan pakan ikan hingga panen. Tentu juga kita beri pendampingan dan pelatihan budidaya ikan lele," sambung Sandiaga.
-
Apa yang dibahas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Apa yang dilakukan Sandiaga Uno di Pancoran? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menggelar program 'Wirausaha Praktis Juragan Lele Lalap' (Julela) di Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu (26/8/23).
-
Bagaimana tanggapan warganet terhadap unggahan Sandiaga Uno tentang tubuh berototnya? Unggahan Sandiaga Uno beberapa waktu lalu itu seketika menuai gelak tawa dari warganet. Banyak di antaranya yang ikut memberikan komentar yang tak kalah lucu dan menggelitik.
Mantan komisioner Komnas HAM itu meminta Sandi untuk mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut dan menjelaskan bagaimana bentuk penyebaran paham radikalisme yang dimaksud.
"Jangan kemudian, dibuat statement puluhan, loh masjidnya. Apalagi pengakuannya itu di masjid-masjid pemerintah, gitu loh. Kan aneh itu. Mereka melakukan apa," imbuhnya.
Maneger meminta agar tidak dikeluarkan statement yang bikin gaduh seperti demikian. Termasuk juga pemerintah pusat yang kerap membuat pernyataan yang membuat kegaduhan.
"Justru kita berharap tidak bikin gaduh, yang bikin gaduh ini siapa sekarang. Gaduh itu bukan dari kita loh, kita merespon aja. Pemerintah mengatakan terorisme puluhan ribu, mana, gaduh. Lalu kemudian khatib yang memiliki kualifikasi di luar ini di luar itu," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan ada 40 masjid yang menyebarkan paham radikal di Jakarta. Dia mengaku mendapatkan data dari putri Gus Dur, Alissa Wahid.
"Kita dapat kabarnya dari survei yang dilakukan oleh mbak Alissa Wahid yang disebarkan dan kita kroscek di Biro Dikmental memang ada beberapa yang kita pantau (radikal)," kata Sandi.
Namun, dia enggan membeberkan data ke publik karena tak ingin ada perpecahan. "Tentunya tidak mungkin kita umum-umumkan, akhirnya nanti menjadi perpecahan," kata Sandi di Masjid Hasyim Asyari, Jakarta Barat, Rabu (6/6).
Berbeda dengan wakilnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi polemik ini. Dia meminta pihak yang membuat survei itu untuk menunjukkan datanya.
"Ya yang ngomong suruh nunjukin," kata Anies di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (6/6).
Baca juga:
Sandiaga janji lakukan pembinaan di masjid yang diduga disusupi radikalisme
Sandiaga sebut KJP Plus sudah bisa tarik tunai
Sandiaga klaim coret anggaran seminar dan Puskesmas di APBDP 2018
Jelang Asian Games 2018, Sandiaga klaim Kemayoran-Senayan tak sampai 34 menit
Setelah Lebaran, DPRD DKI bahas pelepasan saham PT Delta Djakarta
Sandiaga harap pengunjung Jakarta Fair tak terpengaruh kebakaran di JIexpo