Ratapan Korban Kebakaran di Kemayoran, Rumah jadi Abu Hanya Pakaian di Badan yang Selamat
Kebakaran melanda pemukiman penduduk di Jalan Kemayoran Gempol RT 002-RT 009 RW 05, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Satim (52), terbangun dari tidur lelapnya di lantai dasar bangunan semi permanen rumahnya. Suara warga saling bersahutan meminta tolong karena ada kebakaran membangunkan tidur pria paruh baya tersebut.
Dia pun beranjak dari tidurnya. Dilihat ke luar rumah, asap hitam telah mengepung sekitaran gang rumahnya siang hari itu. Beberapa warga sibuk lalu lalang membawa ember berisi air untuk menyiram sumber kebakaran. Sumber api itu berasal dari tetangga depan rumah Satim.
- Pemerintah Kaji Rumah Singgah Bagi Korban Kebakaran Kemayoran
- Potret JK Sambangi Lokasi Kebakaran Kemayoran, Tawarkan Korban Tinggal di Rusun
- Kebakaran di Jakut, Satu Keluarga Tewas Terjebak Api saat Ingin Melompat Keluar Rumah
- 4.483 Rumah Rusak Dampak Gempa Bumi Kabupetan Bandung, Tersebar Hingga Purwakarta & Kabupaten Bogor
"Keluar rumah sudah gelap karena asap kan, mau pada padamin api enggak bisa (api tetap menyala)," kata Satim sambil menunjuk lokasi sumber kebakaran saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (11/12).
Api pertama kali disebabkan dari kelalaian tatangga Satim yang sedang masak air, tapi ditinggalkan. Tidak ada yang menyadari awal mula kejadian kebakaran itu. Namun karena rumah di sekitar didominasi bangunan semi permanen diduga pemicu kebakaran terjadi dan merambat ke rumah lainnya.
Di sumber api itu rupanya masih ada tetangganya yang terjebak di lantai atas rumah. Di tengah kepulan asap hitam yang sudah membumbung tinggi, Satim dengan warga lainnya yang sibuk memadamkan api dengan alat seadanya mendengar suara teriakan.
"Kalau dilihat itu suaminya ada di atas, istrinya tinggal pergi mungkin enggak tahu ke mana. Lompat lah dia untung cuma luka-luka aja," ujar Satim.
Hanya berselang beberapa menit saja, petugas pemadam kebakaran sudah tiba di sekitar lokasi kejadian. Dikarenakan akses menuju sumber api yang sulit api kian membesar.
Tak Ada Barang Selamat
Malangnya Satim, dia hanya bisa menyaksikan saja istana kecilnya dilahap si jago merah bersama dengan rumah tetangga lainnya. Hanya badan dan baju bekas kemarin yang dia pakai berhasil terselamatkan.
"Mau nyari ngais barang di rumah barang kali masih ada yang kesisa juga enggak bisa kan karena masih di garis polisi (gang rumahnya), jadi enggak bisa lewat," keluh dia dengan wajah yang memelas.
Tidur nyenyak Satim itu nampaknya bakal menjadi terakhir dirasakannya. Sebab, rumahnya yang terletak di Jalan Kemayoran Gempol RT 002-RT 009 RW 05, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat itu kini tinggal abu. Rumah Satim menjadi satu ratusan bangunan semi permanen ludes dilahap api pada Selasa (10/12) siang kemarin.
Nasib serupa juga dirasakan Rana (42). Dia tidak bisa menyelamatkan satu pun barang berharganya pada saat itu. Motor, kulkas, handphone, kipas, dan beberapa alat di dalam rumahnya habis dilumat api
Rana saat itu sedang bekerja di daerah Glodok, Jakarta Barat. Kini setelah rumahnya ludes terbakar, hanya menyisakan anaknya yang masih berumur 10 tahun, sementara istrinya sedang berada di rumah sakit.
Beruntung, anak bontotnya jauh-jauh hari sudah diberikan pesan oleh Rana bila ada kejadian kebakaran dan sebagainya segera selamatkan dokumen penting.
"Jadi anak saya sendiri yang waktu itu pas kejadian, dia yang selamatin dokumen-dokumen pas kebakaran. Alhamdulillah dia selamat, saya sudah pernah pesan kalau ada apa-apa bawa dokumen ini," ungkap Rana.
Namun yang membuat dia sedih adalah anak tertuanya yang pada saat ini tengah menempuh pendidikan di pondok pesantren.
Tidak seperti anak-anak lainnya di musim liburan sekolah, anak pertama Rana yang ingin pulang ke rumah terpaksa harus melihat rumahnya yang sudah tidak berbentuk.
"Jadi kasihan aja sama anak yang di pondok pesantren. Pulang-pulang harus liat kayak gini dah," ungkap Rana sambil menghibur dirinya sendiri.
Kini Rana bersama keluarga tengah mengungsi di SDN Kebin Kosong 09 Kemayoran, Jakarta Pusat.
Warga Mengungsi di 3 Posko
Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyatakan, warga yang terdampak kebakaran di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) telah mengungsi di tiga lokasi yang menjadi posko pengungsian.
"Lokasi pengungsian di SDN 09 Kebon Kosong, Masjid Al-Ihsan RT 02/RW 05, dan Lapangan Jusuf Hamka," kata Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, dikutip Rabu (11/12).
Menurut Isnawa, bantuan logistik bagi warga terdampak di posko pengungsian juga telah disalurkan. Adapun bantuan disalurkan Dinas Sosial (Dinsos), BPBD Jakarta dan Palang Merah Indonesia (PMI).
"Bantuan yang sudah masuk, dari Dinas Sosial dan BPBD berupa logistik, makan malam dan pagi dari Dinas Sosial, makan siang dari PMI, toilet portabel, dan tenda pleton dari Dinas Sosial dan BPBD," terang Isnawa.
Tercatat, saat ini ada kurang lebih 200 bangunan semi permanen yang ludes terbakar yang dihuni sekitar 600 Kepala Keluarga (KK) atau 1.800 jiwa. Isnawa menyebut, Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil) saat ini masih melakukan pendataan jumlah warga yang terdampak.
"Selanjutnya akan dilakukan pencetakan terhadap KTP dan KK-nya, yang rencananya akan diberikan secara simbolis oleh Pak Penjabat (Pj) Gubernur," kata dia.
Sementara itu Sudin Kesehatan sudah menempatkan Tim AGD sebanyak 9 orang dengan total 4 ambulans. Tak hanya itu, Tim Puskesmas sebanyak 3 orang dan 1 ambulans juga disiagakan.
"BPBD Jakarta juga menempatkan tim piket siaga bencana," ujar Isnawa.