Ridwan Kamil Ditolak Warga Jakarta, Rano Karno: Tamu Kalau Datang Kasih Tahu Jangan Mendadak
Tentunya dalam bertamu juga ada adab. Ia menggarisbawahi jika bertamu jangan dilakukan secara mendadak.
Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno alias Bang Doel angkat bicara soal Bakal Calon Gubernur, Ridwan Kamil yang kerap mendapat penolakan saat berkunjung ke beberapa wilayah Jakarta.
"Kita ini tuan rumah, masyarakat Jakarta itu tuan rumah yang baik. Kita diajarin sama emak kite, orang tua kite ini semua, siapapun tamu pasti bawa berkah. Jadi kita harus terima, enggak boleh kita tolak, tinggal masalahnya tamu datang, kasih tahu," kata Rano kediamannya kawasan Jakarta Selatan, Senin (9/9).
- Ridwan Kamil Adakan Tebus Murah Sembako di Pulo Gadung, Bawaslu Sebut Tak Langgar Aturan Kampanye
- Ridwan Kamil Janji Bebaskan Lahan Makam Pangeran Jayakarta yang Mandek sejak Era Jokowi
- Ridwan Kamil akan Datangi Warga Kampung Bayam: Mereka Berhak Tinggal dengan Nyaman dan Aman
- Ridwan Kamil Bakal Diusung di Pilkada Jakarta, Anies: Fokus Saya Warga yang Ingin Hidup Makmur
Sebagai warga asli Jakarta, kata Bang Doel semestinya dapat melayani tamu dengan baik. Tentunya dalam bertamu juga ada adab. Ia menggarisbawahi jika bertamu jangan dilakukan secara mendadak.
"Ini kita siapin air putih atau teh, jangan mendadak, kalau mendadak enggak siap, kan. Nah itu yang tergagap-gagap kesannya tiba-tiba ditolak, enggak juga. Masyarakat Jakarta enggak begitu," lugasnya.
Politikus asal PDIP itu kemudian membicarakan kebiasaan orang Jakarta terdahulu dimana di setiap rumah disediakan sebuah kendi untuk tempat cuci tangan. Selain itu juga disiapkan air putih sebagai bentuk keterbukaan terhadap tamu.
Namun, dalam kasus RK yang dialami, menurutnya hanya ada kesalahpahaman saja.
"Jadi, ya menurut saya tidak harus mengatakan minta maaf kalau pernah terjadi "ini". ini mungkin masalah miskomunikasi, tapi karakter masyarakat betawi itu adalah tuan rumah yang baik," pungkasnya.
Dalam beberapa kali kunjungan RK ke Jakarta sekiranya sudah ada dua kali mendapatkan penolakan dari warga. Penolakan pertama terjadi saat dirinya berkunjung ke daerah Mbah Priok, Jakarta Utara.
Padahal saat itu kedatangan RK bukan dalam rangka mengkampanyekan dirinya.
Penolakan kedua terjadi pada saat RK diundang oleh Forum Betawi Rempung (FBR) di kawasan Jakarta Timur. Antara FBR dengan Bamus Betawi sempat terjadi kesalahpahaman, pun pada akhirnya masalah tersebut telah diluruskan.