Sadisnya 'kaki tangan' Daeng Aziz, bacok anak buah yang salah
Salah satu pemulung, Sumiyati mengatakan bahwa pengamanan Kalijodo saat itu terbilang ketat.
Tokoh masyarakat kawasan tempat hiburan malam Kalijodo Abdul Azis atau yang kerap dipanggil Daeng Azis Azis ternyata mempunyai 'kaki tangan' yang ganas. Daeng Aziz disebut-sebut memiliki banyak 'kaki tangan' yang setia bertugas menjaga kondusifnya lokalisasi yang berdiri sejak tahun 1960 itu.
Sebelum penertiban, ternyata tidak semua orang bisa mendatangi Kalijodo. Di beberapa sudut Kalijodo dipasang papan bertuliskan 'Pemulung, Pengamen, Pengemis dilarang masuk'.
Salah satu pemulung, Sumiyati mengatakan bahwa pengamanan Kalijodo saat itu terbilang ketat. "Kawasan kalijodo ini terkenal sama preman-premannya yang galak," ujar Sumiyati di Kalijodo, Rabu (2/3).
Sumiyati juga menceritakan pengalaman buruknya ketika mendatangi Kalijodo beberapa waktu lalu sebelum adanya penggusuran. Ia pernah diancam oleh seorang pria bertubuh kekar dan penuh tato untuk tidak memasuki kawasan tersebut.
"Waktu dulu pernah saya masuk ke dalam begitu lagi ngumpulin botol plastik ditegor sama orang nggak tau warga atau preman, 'Ngapain kamu, sudah sana pergi. Di sini sampah sudah ada yang ngumpulin. Semenjak itu saya nggak berani lagi buat masuk. Soal memang galak-galak orangnya," papar Sumiyati.
"Kalau Daeng sendiri biasa aja, tapi 'kaki tangan' dia yang kejam. Kalau ada anak buahnya yang melakukan kesalahan, pasti langsung dibacok dengan parang (sama 'kaki tangan' Daeng Aziz). Makanya kalau liat orang yang mukanya ada bekas jahitan biasanya dia abis kena hukuman, jadi dibuat cacat gitu," tambahnya.
Selain Sumiyati, seorang pemulung lainnya yakni Muksin (33) membenarkan bahwa di kawasan tersebut diduduki para preman.
"Sejak 2002 saya mulung di sini. Alhamdulillah saya belum pernah ditegur. Tapi memang banyak premannya. Disetiap kafe-kafe pasti ada preman yang jaga. Jadi waktu masih ada cafe-cafe kita nggak bebas, cuma boleh masuk pagi doang. Kalau udah siang jam 14.00 WIB ke atas sudah tidak boleh karena mulai banyak tamu," ujar Muksin, Selasa (1/3).
Muksin juga menceritakan bahwa dahulu ia mengumpulkan kaleng bir bekas dan dijualnya kepada pengepul sampai 50 ribu rupiah. "Kalau sekarang bisa mendulang sepuasnya, ya Alhamdulillah sehari kemarin bisa dapat 200 sampai 250 ribu," tambahnya.
Baca juga:
Selain masalah listrik, Daeng Aziz disebut terlibat pencurian air
Polisi pastikan Daeng Aziz tak diperlakukan istimewa di tahanan
Kunjungi Daeng Aziz di penjara, keluarga bawakan makanan
Sepak terjang Daeng Aziz dari Kalijodo hingga penghuni hotel prodeo
Kejahatan-kejahatan Daeng Aziz selama berkuasa di Kalijodo
15 Tahun lalu ditodong pistol, Krishna akhirnya tekuk Daeng Azis
-
Kapan Bagindo Aziz Chan meninggal? Pada sore hari tanggal 19 Juli 1945, Aziz Chan bersama keluarga sedang dalam perjalanan menuju Padang Panjang.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Devano Danendra dan Azizah Salsha mulai berteman? Devano Danendra dan Azizah Salsha telah menjalin persahabatan yang cukup lama.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.