Sumarsono akan pecat pegawai Dishub 'nakal' penyebab kapal terbakar
Bila hasil investigasi ditemukan ada unsur kelalaian bahkan permainan nakal yang mengakibatkan puluhan orang tewas terpanggang, Plt Gubernur DKI Sumarsono tidak segan-segan memecat pegawai Dishub. Sumarsono tak mau perjalanan wisata yang menyangkut keselamatan dari nyawa warga justru dipermainkan.
Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono akan memecat pegawai Dinas Perhubungan jika terbukti 'bermain' di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke. Pernyataan ini merespon peristiwa terbakarnya kapal Zahro Express yang menewaskan 23 orang saat melakukan perjalanan dari Muara Angke menuju Pulau Tidung, Minggu (1/1).
Saat ini tim gabungan dari KNKT dan Kepolisian tengah melakukan investigasi. "Saat ini ada dua fokus yang sedang dilakukan, pertama mencocokkan data manifest dari penumpang dan melakukan investigasi penyebab terbakarnya kapal," kata Sumarsono di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/1).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan bangkai kapal itu ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
-
Kapal apa saja yang terbakar di Pelabuhan Cilacap? “Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Di mana bangkai kapal tersebut ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
Sumarsono atau akrab disapa Soni ini mengatakan, bila hasil investigasi ditemukan ada unsur kelalaian bahkan permainan nakal yang mengakibatkan puluhan orang tewas terpanggang, dia tidak segan-segan memecat pegawai Dishub yang terbukti melakukan pelanggaran. Soni tak mau perjalanan wisata yang menyangkut keselamatan dari nyawa warga justru dipermainkan.
"Kalau ada bukti langsung laporkan, hari ini kami dapat laporan besok akan kami pecat. Tentunya dengan bukti yang cukup," tegas Soni.
Soni menyebutkan, ada 44 kapal resmi yang melayani rute penyeberangan dari Jakarta ke kepulauan seribu. Pemprov DKI sudah menghentikan operasional kapal tidak resmi. Jika ditemukan ada kapal tidak resmi, pihaknya berjanji menindak tegas.
"Kapal Zahro juga kapal yang terbilang masih baru, kapal itu buatan tahun 2013 jadi dibandingkan kapal lain kapal zahro yang terbaru," kata Soni.
Setelah peristiwa nahas tersebut, perjalanan wisata menuju Pulau Seribu tetap beroperasi seperti biasa. Tidak ada dampak signifikan pada kunjungan wisatawan.
"Perjalanan jalan terus, kejadian ini musibah. Seperti ini sebuah musibah, tidak satu pun menghendaki. Situasi di lapangan berjalan normal, kalau ada yang mau ke pulau seribu silakan," tutup Soni.
Baca juga:
Kapal terbakar di Muara Angke, Dishub DKI segera lakukan evaluasi
Sumarsono sebut kebakaran kapal KM Zahro dalam tahap investigasi
Jumlah penumpang kapal terbakar simpang siur, ini kata Menhub Budi
Akibat luka bakar, jenazah korban Zahro Express sulit diidentifikasi
Temui keluarga korban KM Zahro, Menhub sebut ada kelalaian
Kapal terbakar, Kemenhub perketat SOP keselamatan transportasi
Warga DKI korban kebakaran kapal ditanggung biaya perawatan