SW jual bayinya Rp 40 juta karena alasan ekonomi & ditinggal suami
Dari nilai penjualan itu, SW mendapat sekitar Rp 15 juta, sisanya untuk perantara.
Memiliki seorang anak menjadi kebahagiaan tersendiri untuk pasangan yang sudah berumah tangga. Namun hal berbeda justru dirasakan wanita SW, asal Pedongkelan, Cengkareng, Jakarta Barat.
Wanita yang berprofesi sebagai pekerja rumah tangga ini tega menjual bayinya FT, setelah diasuh selama 3 bulan 10 hari dengan alasan himpitan ekonomi. FT si bayi malang dijual ibunya dengan harga Rp 40 juta.
"Motif sementara ekonomi untuk memperoleh sejumlah uang," kata Wakapolres Jakarta Selatan, AKBP Surawan, di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis (31/3).
Dari pengakuan SW kepada Surawan, ayah bayi FT juga sudah tidak diketahui keberadaannya. SW menjual FT lewat dua perantara KD alias Nias dan W alias Mama Dina. Dua tersangka ini menawarkan bayi kepada anggota polres yang menyamar sebagai pembeli.
"Ini berkelompok dan tidak melakukan sendiri. Harga tersebut kesepakatan bersama antara perantara dan orang tua," jelas dia.
Rencananya uang didapat nanti akan dibagi-bagi. Sebesar Rp 23 juta untuk perantara 1, lalu Rp 2,5 juta untuk perantara 2 dan sisanya untuk ibu sang bayi. Saat ini bayi FT dirawat di Rumah Aman Bambu Apus, Jakarta Timur.
Sebelumnya, jajaran Polsek Metro Jakarta Selatan kembali mengungkap kasus perdagangan orang dan perlindungan anak. Polisi berhasil mengamankan dua wanita pelaku yang diduga salah satunya merupakan ibu dari anak-anak yang dieksploitasi sekitaran Blok M, Jakarta Selatan.
"Kami berhasil mengamankan dua tersangka pelaku eksploitasi terhadap anak dengan cara memanfaatkan anak untuk melakukan kegiatan seperti mengamen, mengemis dan turut jadi joki 3 in 1," kata Kombes Wahyu Hadiningrat di Polres Jakarta Selatan, Kamis (24/3).
Dari hasil pengamanan, polisi berhasil mengamankan 17 anak-anak dan 8 orang dewasa yang menjadi korban eksploitasi dan perdagangan orang. Modus operandi yang dilakukan para tersangka, yaitu memaksa korban untuk mengamen dan meminta-minta.
"Kalau mereka enggak mau, anak itu akan dipukul atau istilahnya digaplok," ujarnya.
Baca juga:
Nyamar jadi pembeli, polisi kembali ringkus penjual anak di Jaksel
Hilang di Jakarta, 3 ABG jadi korban perdagangan orang di Bali
Didakwa jual 3 remaja, Nurmawati jadi muncikari demi hidupi anak
'Anak korban eksploitasi berpotensi jadi pelaku kriminal'
Menlu Retno tegaskan Bali Process harus hasilkan kesepakatan nyata
Sewakan anak jalanan Rp 200.000, pelaku perdagangan orang diciduk
Bila tak mau kerja, anak jalanan sewaan harus siap kena pukulan
-
Mengapa orang-orang membayangkan Jakarta dipenuhi salju? Cuaca panas yang belakangan terjadi di Jakarta membuat sebagian warga berandai-andai seandainya Jakarta ada musim salju. Tak cuma itu rasa penasaran juga hinggap bagaimana penampakan Jakarta jika turun salju.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan pajak untuk gerobak bertenaga hewan mulai berlaku di Jakarta? Menurut Soediro, ini merupakan ketetapan pajak sejak 1953 dan baru akan mulai berlaku di bulan Januari 1955.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.