Tak bahas reklamasi dengan Aguan, Pras sebut 'tak tahu yang lain'
Pertemuan itu dihadiri M Taufik, Sanusi, dan Selamat Nurdin.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengakui telah lama mengenal Bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kurniawan alias Aguan. Namun dia mengklaim dalam pertemuan itu dirinya tak pernah menyinggung soal proyek reklamasi maupun dua raperdanya yang tengah dibahas di DPRD DKI Jakarta dan Pemprov DKI.
Prasetio menceritakan, pertemuan antara dirinya dengan Aguan tidak hanya sendiri. Selain ada beberapa anggota, masih banyak tamu-tamu lain yang turut hadir dalam kunjungan silaturahmi tersebut.
"Enggak ada obrolan apa-apa. Enggak ada omongan pekerjaan. Enggak tahu kalau Sanusi dan yang lain. Karena banyak orang di sana," katanya saat dihubungi, Jakarta, Rabu (20/4).
Selain dirinya, hadir juga Fraksi Hanura Mohamad Sangaji, Ketua Fraksi PKS Selamat Nurdin, dan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik. Mohamad Taufik mengajak adiknya Mohamad Sanusi.
Saat itu, dia berdalih tak mengikuti pertemuan sampai selesai. Usai makan dia keluar untuk merokok kemudian pulang karena kebetulan Aguan kedatangan tamu.
"Enggak ada yang diomongin. Ngomong biasa aja becanda aja. Enggak ada yang spesifik soal raperda. Cuma saya kenalin aja. Habis makan empek-empek kita pulang," terangnya.
Prasetio mengaku bingung mengapa kabar pertemuan tersebut menjadi keliru. Padahal dia bersikeras tidak pernah ada pembahasan terkait penurunan kontribusi tambahan dari 15 persen menjadi 5 persen.
"Ini kan simpang siur. Seolah-olah ada pembicaraan soal raperda. Enggak ada omongan itu Lillahi ta'ala. Jadi sesuatu yang akhirnya baik jadi dipikir begini begono," tutupnya.
Baca juga:
Ketua DPRD DKI akui pernah bawa M Taufik dkk temui Aguan
Komisi IV DPR bentuk Panja awasi reklamasi Jakarta dan Teluk Benoa
Diperiksa KPK kasus reklamasi, anak Aguan cuma lempar senyum
Anak bos Agung Sedayu diperiksa KPK terkait kasus reklamasi
Dapat izin dari Kemenhub, reklamasi pulau N tetap berjalan
Kuasa hukum Sanusi bantah pertemuan dengan Aguan bahas raperda
Dari DPR sampe DPRD, Gerindra paling getol sikat Ahok
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana KPK mengembangkan kasus suap dana hibah Pemprov Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. "Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti," ujar Alex.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).