Terbuai janji manis dinas pemakaman DKI Jakarta
Butuh beberapa hari untuk mendapatkan makam. Setelah mendapatkan makam, petugas penjaga makam juga membuat perjanjian.
Terbongkarnya kasus makam fiktif di DKI Jakarta membuat para pemesannya pasrah. Mereka harus merelakan makam pesanannya hilang. Namun, ada saja petugas Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI tetap menjanjikan pengadaan makam.
Kondisi itu dialami pasangan suami istri, S dan SK, warga Jakarta Utara. Makam fiktif miliknya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, di Blok AA1, Jakarta Pusat, akhirnya terbongkar Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Menurut S makam tersebut kini sudah diberikan kembali kepada pihak TPU Karet Bivak.
Makam itu sebenarnya sudah dipesan sejak enam tahun lalu. Niat awalnya, agar keduanya bisa dikubur berdampingan.
Sejak dibongkar, S mengakui tetap dijanjikan para petugas makam dapat lahan pengganti. "Tapi saya dapat poin, kata pihak sana, 'Bapak, kalau ada apa-apa kita akan carikan tempat Pak'," kata S kepada merdeka.com, Jumat (29/7) kemarin.
"Jadi saya enggak pesen lagi, jadi dia sudah siapin di suku dinas, Ya Alhamdullilah, tapi enggak tahu saya mati di Jakarta atau enggak atau sama istri saya atau enggak ya dan enggak tahu juga apa dia masih ngejabat atau enggak. Ya kita percaya saja," tambahnya.
Dia pasrah lantaran terbentur aturan. Pasal 37 Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Permakaman menyebutkan bahwa pemesanan makam hanya diperuntukkan bagi jenazah atau kerangka dan tidak dibolehkan untuk memesan persediaan bagi orang belum meninggal. "Saya enggak masalah kalau besok, kalau peraturan daerah dan sekarang enggak boleh ya dikembalikan saja," ungkapnya.
S mengaku sebelum memesan makam, pernah bercerita kepada petugas pembersih makam agar dikuburkan satu liang lahat dengan almarhum ayahnya. "Awalnya seperti itu tapi kalau enggak dapet juga enggak apa-apa, itu cerita saya waktu sama petugas pembersih makam yang dia juga tukang minuman di makam tersebut," jelasnya.
S menceritakan, butuh beberapa hari untuk mendapatkan makam itu. Setelah mendapatkan makam, petugas penjaga makam juga membuat surat perjanjian dan diantar ke kantor TPU Karet Bivak. Tetapi, dia tidak mau membeberkan berapa uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan makam yang sudah kedaluwarsa dan menjadi makam baru. "Orang pembersih ini dekat sama orang kantor, dan sama saya. Ya jadi itu semua diurus kantor," terangnya.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
Baca juga:
Lagi, ditemukan makam fiktif di TPU Jakarta, total 376
Makam fiktif ada karena ahli waris ingin liang keluarga berdekatan
Pesan liang lahat, berjaga-jaga sebelum ajal tiba
Trik licik petugas sulap makam fiktif
Percaya surat kuasa demi dapat makam di Jakarta