Terminal terpadu Pulogebang resmi beroperasi
Terminal terpadu Pulogebang resmi beroperasi. Sumarsono mengatakan kebijakan pembangunan Terminal terpadu Pulogebang merupakan wujud nyata upaya pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memecahkan masalah transportasi yang dihadapi kota Jakarta.
Hari ini Terminal Terpadu Pulogebang resmi dibuka melalui Soft Launching Pengoperasian Terminal Terpadu Pulogebang. Acara ini dihadiri langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansah, Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Setiawardana dan beberapa pejabat terkait lainnya.
Sumarsono mengatakan kebijakan pembangunan Terminal terpadu Pulogebang merupakan wujud nyata upaya pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memecahkan masalah transportasi yang dihadapi kota Jakarta.
"Juga sebagai tindak lanjut pola transportasi makro atau PTM yang menjadi acuan dalam mengatasi masalah transportasi," terang Sumarsono, di lokasi, Rabu (28/12).
Pada pelaksanaannya, pembangunan Terminal terpadu Pulogebang dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya dan di bawah pengawasan PT perencana Jaya. Terminal ini dibangun di atas lahan yang sudah dibebaskan seluas 12,5 hektare dengan arsitektur mengacu pada konsep modern dan multilevel.
"Pembangunan fisik dimulai pada tanggal 15 Desember tahun 2010 dan alhamdulillah pada hari ini telah siap dilaksanakan pembukaan terminal bus terpadu Pulogebang oleh Bapak Menteri Perhubungan Republik Indonesia," lanjut Sumarsono.
Pembangunan tersebut menggunakan APBD DKI tahun 2009 sebesar Rp 450 miliar. Ada empat bangunan utama, yaitu gedung terminal kedatangan dan keberangkatan, Terminal angkutan kota serta bus Transjakarta, dan lainnya.
"Bangunan terkenal dengan kualitas internasional yang memisahkan sirkulasi penumpang dengan kendaraan angkutan umum dengan fasilitas pendukung keberangkatan bus dan awak beserta area perkantoran Terminal dan perusahaan bus," paparnya.
Terminal ini diharapkan dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi pengusaha dan penumpang. Untuk memudahkan bus keluar terminal bus terpadu Pulogebang dengan cara dibukanya pintu tol sejak 10 Juni 2016 sehingga bus dapat langsung sampai ke Terminal dan keluar langsung masuk tol," terang Sumarsono.
Selanjutnya untuk mendukung kenyamanan penumpang, dibangun beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti trotoar keberangkatan atau kedatangan, ruang menyusui, e-ticket dan kursi ruang tunggu dan perpustakaan, lift dan escalator, display jadwal keberangkatan, tempat parkir kendaraan dan fasilitas umum lainnya serta Transjakarta, angkot Jakarta dan angkutan umum dalam kota.
"Soft launching terminal bus terbaru ini akan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para pengguna angkutan umum yang akan menuju atau keluar kota Jakarta," ujar Sumarsono.
Sumarsono berharap dengan keberadaan Terminal pulogebang ini nantinya tidak akan ada lagi Terminal bayangan di wilayah DKI Jakarta. Dia juga menegaskan akan memberikan sanksi kepada oknum yang melanggar peraturan yang berlaku dengan sanksi yang tegas.
"Diharapkan pelayanan transportasi dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk seluruh lapisan masyarakat sekaligus meningkatkan Citra Kota Jakarta sebagai ibukota negara," bebernya.
Sumarsono juga menambahkan bahwa Ke depannya, pelayanan di terminal bus terpadu Pulogebang akan terus ditingkatkan melalui penerapan teknologi atau sistem e-tiket sehingga tidak akan ada calo dan preman di terminal.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah mendukung pembangunan berbagai fasilitas di terminal untuk selanjutnya dimanfaatkan oleh Insan transportasi dan masyarakat luas selanjutnya," tandasnya.