Wagub DKI: Bertambah 27, Total Kasus Omicron di Jakarta Ada 162 Orang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap, ada 27 kasus varian Omicron tambahan di Jakarta per Senin (3/1). Total, ada 162 orang yang terdeteksi positif Covid-19 varian Omicron.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap, ada 27 kasus varian Omicron tambahan di Jakarta per Senin (3/1). Total, ada 162 orang yang terdeteksi positif Covid-19 varian Omicron.
Riza mengungkap, penambahan kasus berdasarkan data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan dan Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Lab Cilandak.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Jadi seperti diketahui Omicron di Jakarta semakin meningkat. Di Jakarta ini kasusnya sudah 162 orang, tadi tambahan kasus 3 Januari di Jakarta Barat di Litbangkes ada 15 orang dan 12 orang dari GSI," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (3/1).
Lanjut dia, peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron pada umumnya merupakan warga yang datang dari luar negeri. Riza mengimbau, masyarakat tetap berhati-hati dan taat protokol kesehatan meskipun sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"Kita harus sangat hati-hati tidak boleh lengah tidak boleh kendor tidak boleh abai jangan euforia. Tetap tempat yang terbaik apalagi untuk anak-anak di bawah umur, orang tua, komorbid, tempat terbaik adalah di rumah," jelas dia.
Sebelumnya, dua petugas administrasi PCR di area Covid-19 Testing Center di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, terkonfirmasi terpapar Covid-19 varian Omicron.
"Iya, itu ada dua petugas awalnya, dari i-Lab dan Farmalab, itu mereka yang biasa di meja administrasi, yang menerima pertama penumpang (kedatangan luar negeri)," tutur Komandan Satuan Tugas (Satgas) Udara Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta, Kolonel Sus Agus Listiyono, Senin (3/1).
Tidak sampai di sana, ternyata salah seorang petugas Farma Lab, menurut Agus, pulang dan menginap di mes yang disediakan kantor bersama belasan temannya di daerah Kalideres, Jakarta Barat.
"Perkembangannya, karena (karyawan) farmalab yang 1 terpapar namun (tinggal) di 1 mess atau tempat tinggal itu ada antara 15-19 (orang), yang saat ini sudah dinyatakan positif menyebar ke 14 tersebut," ujarnya.
Beda Data
Data berbeda disampaikan oleh Menko Marives, Luhut B Panjaitan. Menurut dia, kasus Covid-19 Omicron di Indonesia berjumlah 152. 23 Persen di antaranya telag sembuh dari jumlah tersebut.
"Jadi jumlah Omicron di Indonesia sekarang 152 dan yang sudah sembuh 23 persen dari situ. Jadi angka ini memang masih kita lihat cukup baik dibandingkan yang lain," kata Luhut di kantor presiden, Jakarta, Senin (3/2).
Luhut mengimbau, cara tepat mencegah Omicron adalah disiplin protokol kesehatan dengan tidak paranoid. Pemakaian masker di ruang publik juga diharuskan.
"Saya himbau kita tidak perlu takut berlebihan paranoid, tapi pemakaian ini dalam ruang ruang publik itu diharuskan," katanya.
Luhut mengajak masyarakat tetap rileks untuk disiplin prokes. Di samping itu, menerapkan prokes dengan cara yang logis.
"Tetapi kalau di lapangan hanya sendiri juga jangan terlalu paranoid juga, jadi saya pikir kita tetap rileks, disiplin itu saya kira akan mencegah kita masuk keadaan seperti lalu," tandas Luhut.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)