Wagub DKI: Kenaikan Kasus Covid-19 karena Mudik & Silahturahmi Lebaran
Dia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terkait perkembangan kasus Covid-19 di Jakarta. Sebab Pemprov DKI sempat memperpanjang penyekatan masuk Ibu Kota hingga akhir Mei 2021.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan terdapat sejumlah penyebab adanya peningkatan kasus Covid-19 di Ibu Kota. Salah satunya yakni terkait aktivitas saat Lebaran 2021 atau mudik ke kampung halaman.
"Peningkatan kasus itu ada dua pertama disebabkan karena mudik, kedua karena silaturahim Lebaran, itu penyebabnya," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (2/6).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Dia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terkait perkembangan kasus Covid-19 di Jakarta. Sebab Pemprov DKI sempat memperpanjang penyekatan masuk Ibu Kota hingga akhir Mei 2021.
Riza menambahkan, dampak kenaikan kasus seringkali terjadi telah satu atau dua Minggu pasca penyekatan.
"Sehingga kita baru bisa mengambil kesimpulan, seberapa besar dampak daripada arus balik dan arus mudik. Begitu juga dengan dampak silaturahim Lebaran," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali memperpanjang masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 14 Juni 2021. Hal itu guna mendukung pengendalian pandemi sekaligus program vaksinasi.
Kebijakan untuk kembali memperpanjang masa PPKM Mikro ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 671 Tahun 2021, Surat Gubernur Nomor 251/-1.772.1, dan Instruksi Gubernur Nomor 37 Tahun 2021.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dalam dua minggu terakhir terjadi peningkatan kasus aktif. Hal itu disebabkan oleh kembalinya masyarakat berkegiatan pasca libur Idulfitri 1442 Hijriah, di mana per tanggal 31 Mei 2021 kasus aktif di Jakarta sebesar 10.658, bertambah 3.365 dari dua minggu sebelumnya.
“Lonjakan kasus tahun ini sedikit lebih baik daripada tahun kemarin yang mencapai 30 ribuan kasus. Angka ini juga didapatkan dari hasil kerja keras para petugas tracing kita untuk melakukan deteksi dini, terutama mereka yang selesai dari bepergian pada libur lebaran yang lalu,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti dalam keterangan tulis, Selasa (1/6).
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bekasi Diklaim Tak Mengalami Lonjakan Covid-19 Usai Lebaran, Begini Penjelasan Satgas
Satgas Covid-19 Terjunkan 450 Personel TNI untuk Operasi Penegakan Prokes di Kudus
Jika Virus Corona Terus Bermutasi & Menyebar, Ini Yang Akan Terjadi di Seluruh Dunia
Bertolak ke Jateng, Ketua Satgas Cek Zona Merah Covid-19
Update Jumlah Pasien Sembuh dari Covid-19 per 2 Juni 2021
Strategi Ketua BNPB Hadapi Masalah RS dan Tenaga Kesehatan di Kudus
Kasus Positif Covid-19 Meningkat di Aceh, Museum Tsunami Ditutup