Wagub DKI Klaim Zona Merah Covid-19 di Jakarta Tinggal Satu RT
Wagub DKI berharap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, maka perkembangan COVID-19 di Jakarta diharapkan bisa lebih baik lagi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim zona merah di Jakarta, hanya tinggal satu Rukun Tetangga (RT) dari jumlah total mencapai lebih dari 30 ribu. Dia berharap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, maka perkembangan COVID-19 di Jakarta diharapkan bisa lebih baik lagi.
"Ya masih satu ya zona merah di satu RT ya," kata Riza di Balai Kota Jakarta dilansir Antara, Selasa (31/8) malam.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Saat ini seiring dengan perbaikan tingkat COVID-19 di Jakarta, keterisian tempat tidur di RS Rujukan COVID-19 di Jakarta dan beban fasilitas kesehatan juga turun dengan tingkat keterisian sebanyak 16 persen, sementara unit perawatan intensif (ICU) sebanyak 34 persen.
Meskipun saat ini zona merah hanya tinggal satu dan grafik COVID-19 mengalami perbaikan, Riza mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak menganggap remeh COVID-19.
"Perlu kerja sama semua pihak untuk meningkatkan upaya pengendalian COVID ini," ucap Riza.
Diketahui, jumlah kasus aktif (orang yang masih dirawat/isolasi) di Jakarta saat ini turun sebanyak 159 kasus, sehingga jumlah kasus aktif hanya sebanyak 7.096. Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 850.583 kasus.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 830.197 dengan tingkat kesembuhan 97,6 persen, dan total 13.261 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta adalah sebesar 4,6 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 14,7 persen. Angka itu sudah termasuk batas aman yang ditetapkan WHO dengan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
Baca juga:
Cerita Sandiaga Bikin Gerakan Relawan bagi Milenial yang Tergerak Atasi Covid-19
Vaksin Covid-19 Terbaru Dari China, Lebih Ampuh Lawan Varian Delta
Perkuat 3T dan Terapkan Jogo Tonggo, Kunci Pemkab Kudus Kendalikan Lonjakan Covid-19
Mayoritas Laporan Efek Samping Vaksin Covid-19 Dipicu Rasa Cemas
Kampanye Pakai Masker Pasca Vaksinasi Terus Digaungkan