Wanita Dilakban di Cikarang Diduga Dibunuh Pakai Racun
Polisi masih mendalami motif dari pembunuhan kejam ini.
Polisi masih mendalami motif dari pembunuhan kejam ini.
Wanita Dilakban di Cikarang Diduga Dibunuh Pakai Racun
Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati melakukan tes toksikologi terhadap jasad JS (25), seorang wanita yang tewas dengan kondisi mulut, tangan, dan kaki dilakban di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar).
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto menjelaskan tes tersebut dilakukan, menyusul informasi penyidik kalau pelaku AMW (34) mengaku membunuh korban memakai racun.
“Info penyidik dari pelaku, yang bersangkutan dibunuh dengan racun. Kita ambil sampel untuk pemeriksaan toksikologi,” kata Hariyanto saat dikonfirmasi, Minggu (10/12).
Selain itu, Hariyanto juga melakukan tes histopatologi tes yang meneliti tubuh dari jasad korban. Guna membuktikan adanya kemungkinan korban tewas dengan dibekap, karena mulut yang dilakban.
”Mulut dilakban kita periksa histopatologi, jaringan paru dan kulit bibir apakah tanda meninggal pembekapan,” tuturnya.
Namun, soal dua kemungkinan upaya pembunuhan pelaku AMW masih menunggu hasil tes secara laboratorium forensik. Sebab kondisi JS yang sudah membusuk diperkirakan tewas 2 sampai 5 hari lalu.
“Karena kondisi mayat membusuk, perkiraan meninggal 3-5 hari. Sehingga diperlukan bantuan pemeriksaan lab,” tuturnya.
Pelaku Ditangkap
Sementara itu, Polda Metro Jaya membenarkan telah menangkap pelaku pembunuhan wanita dalam kondisi dilakban, yakni AMW. Dengan saat ini masih mendalami motif dari pelaku.
"Ya sudah (ditangkap) AMW. (soal Motif) masih didalami,” singkat Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian saat dikonfirmasi.
Adapun kasus tewasnya JS (25) sempat menggegerkan warga sekitar, karena kondisi jasad yang mengenaskan dengan tangan, kaki serta mulut korban dalam keadaan dilakban dan terbungkus plastik.
Polisi yang tiba di lokasi langsung memasang garis polisi dan melakukan olah TKP. Sementara jasad perempuan tersebut dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk diautopsi.
Penemuan jasad perempuan ini bermula ketika penghuni kontrakan mencium bau busuk yang menyengat. Awalnya warga mengira bau tersebut berasal dari tumpukan sampah di sekitar kontrakan.
"Ibu kontrakan yang di kamar nomor dua cium bau busuk, dikiranya bau telur busuk, nah sampah yang di depan dibuang, tetapi tetap saja ada bau busuk," ucap Rika (38), warga setempat.