Warga Jakarta Perlu Lakukan Ini untuk Antisipasi Pergerakan Tanah
Masyarakat Jakarta diharapkan untuk memastikan struktur dan konstruksi rumah yang ditinggali.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau warga untuk waspada akan terjadinya pergerakan tanah di Ibu Kota pada Januari 2023. Pergerakan tanah ini diperkirakan terjadi saat curah hujan di atas normal.
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, masyarakat diharapkan untuk memastikan struktur dan konstruksi rumah yang ditinggali. Tujuannya, untuk mengecek apakah rumah memiliki fondasi yang kuat sehingga bisa menopang bangunan rumah dengan baik
-
Kapan tikus tanah berkumpul? Tikus tanah adalah hewan soliter yang cenderung tinggal sendirian di terowongan terpisah, berkumpul hanya selama musim kawin.
-
Kapan pergerakan tanah di Desa Sukamulya, Garut terjadi? Maska mengatakan bahwa pergerakan tanah sudah terjadi sejak Maret 2024 lalu.
-
Kapan terowongan bawah tanah itu diduga dibangun? Terowongan ini diyakini sudah ada sejak tahun 1531, saat kota ini didirikan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan prasasti tanah liat itu ditemukan? Sebuah prasasti seukuran telapak tangan ditemukan pada Mei 2023 oleh Kimiyoshi Matsumura, seorang arkeolog di Institut Arkeologi Anatolia Jepang.
-
Kapan tanah laterit terbentuk? Ini karena tanah laterit memiliki banyak kandungan zat besi dan alumunium. Unsur hara dalam tanah ini sudah hilang karena larut oleh curah hujan yang tinggi.
"Yang membeli rumah di area tanah yang miring, pastikan rumah tersebut dikelilingi banyak pohon karena pepohonan dapat membuat kondisi tanah stabil dan kuat untuk menahan erosi," tambah Isnawa ketika dikonfirmasi, Rabu (11/1).
Selain itu, ia meminta masyarakat untuk menghindari membeli rumah di kawasan lereng, yang memiliki kemiringan kurang dari 20 persen.
"Perhatikan kondisi sekitar. Daerah yang rawan longsor dapat memiliki ciri-ciri adanya pohon dengan batang yang melengkung, adanya lapisan tanah atau batuan yang miring ke arah luar, adanya retakan yang membentuk tapal kuda, atau adanya rembesan air pada lereng," jelas Isnawa.
Daftar Wilayah Rawan Pergeseran Tanah
Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta mengimbau adanya pergerakan tanah di Ibu Kota pada Januari 2023. Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah ini disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
"Untuk itu, kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," tulis BPBD DKI Jakarta dalam akun Instagram resminya @bpbddkijakarta, Selasa (10/1).
Menurut informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah. Daerah-daerah tersebut adalah:
1. Jakarta Pusat, meliputi wilayah Kecamatan Menteng.
2. Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, dan Tebet.
3. Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Cakung, Kramatjati, Matraman, Pasar Rebo, dan Pulo Gadung.
"Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali," tulis BPBD.
(mdk/tin)