Waspada, ini 5 bukti tingginya kejahatan dan kriminalitas di Jakarta
Pertengahan 2015 sebuah survei menempatkan Jakarta sebagai kota paling tidak aman di muka bumi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok punya target ambisius. Tahun depan Jakarta jadi kota yang aman dan bebas dari tindak kejahatan.
"Kita targetkan kalau semua CCTV sudah terpasang pada 2016 dan kawasan kumuh sudah beres pada 2017, minimal jalan-jalan utama sudah pasti aman. Termasuk kalau RT/RW berfungsi, saya ingin targetkan pada 2016 sudah aman. Jadi RT/RW itu harus kenali betul siapa warga anda," kata Ahok di Polda Metro Jaya, pada awal 2015.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang para koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa itu Krinok? Krinok salah satu kesenian tradisional dari Provinsi Jambi tepatnya di Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Muara Bungo. Kesenian ini pada awalnya hanya berupa puisi lama yang dinyanyikan dengan nada-nada tinggi tanpa alat musik.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Di mana Krinok berasal? Krinok salah satu kesenian tradisional dari Provinsi Jambi tepatnya di Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Muara Bungo.
-
Apa yang ingin ditampilkan film tentang Ahok? Dalam cerita ini, kita akan melihat bagaimana Ahok menjadi sosok yang kita kenal sekarang dan hubungannya dengan ayahnya, Kim Nam, seorang pengusaha tambang di Belitung Timur.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
Bukan menafikan target yang ditetapkan Ahok, pada kenyataannya angka kriminalitas di Jakarta justru semakin tinggi. Bahkan, pertengahan 2015 publik dikejutkan dengan hasil survei yang menempatkan Jakarta sebagai kota paling tidak aman di muka bumi. Tentu saja ini pekerjaan rumah yang besar bagi aparat keamanan khususnya Polda Metro Jaya mengingat jenis kejahatan di ibu kota beragam. Mulai dari kejahatan jalanan hingga kejahatan yang masuk kategori cyber crime.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti menuturkan, tindak kejahatan yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya beragam. Mulai dari kejahatan konvensional, kejahatan jalanan, pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan dan pencurian kendaraan bermotor.
DKI Jakarta sebagai pusat kegiatan ekonomi, bisnis dan pemerintahan tidak akan bisa lepas dari aksi kejahatan. Untuk itu, peran masyarakat sangat diharapkan untuk menekan maupun mencegah aksi kejahatan.
Krishna menegaskan, aparat kepolisian tetap ada barisan terdepan, namun masyarakat dapat turut serta mengantisipasi aksi kejahatan. Pihak Polda Metro Jaya mengampanyekan slogan "Turn Back Crime" agar masyarakat mengenal pencegahan aksi kejahatan. Slogan ini mengingatkan masyarakat terhadap keberadaan kepolisian ketika terjadi kejahatan.
Kasubdit Resmob AKBP Eko Adi Santoso secara tegas mengancam para pelaku kejahatan. Dia seolah tak mau kompromi dengan para bandit yang selama ini mengancam keamanan ibu kota negara. Kejahatan harus ditekan untuk memberi rasa aman bagi warga Jakarta. "Penjahat harus takut di Jakarta. Tidak ada ruang bagi penjahat di Jakarta, kalau melawan tembak!" tegasnya.
Merdeka.com mencatat lima bukti tingginya angka kejahatan di ibu kota yang membuat warga harus waspada dan berhati-hati. Berikut paparannya.
3.000 kejahatan tiap bulan
Data yang dilansir Polda Metro Jaya menyebutkan, setiap bulan setidaknya terjadi 3.000 kejahatan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Setiap hari berarti ada ratusan tindak kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Jakarta, Minggu (29/11).
Polisi terlibat narkoba
Kasus polisi mengonsumsi narkoba buka cerita baru. Data menunjukkan, penegak hukum yang seharusnya memberantas peredaran narkoba justru menggunakan barang haram itu. Polda Metro Jaya mencatat, sepanjang Januari-Oktober 2015, ada 23 anggotanya terlibat tindak pidana narkotika.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Eko Daniyanto menuturkan, Â 23 anggota yang terlibat narkoba tersebar di Polda Metro Jaya sebanyak 10 orang, Polres Jakarta Pusat sebanyak tiga orang, Polres Jakarta Barat satu orang, Polres Jakarta Utara tiga orang dan Polres Jakarta Selatan satu orang. Selain itu, di Polres Tangerang sebanyak dua orang dan Polresta Tangerang sebanyak tiga orang.
Eko menjelaskan 23 anggota polisi itu terlibat beberapa kasus mulai dari pengguna hingga pengedar dengan proses pengungkapan tertangkap tangan dan pengembangan kasus. Sejumlah anggota kepolisian yang terlibat narkoba itu memiliki shabu, ekstasi dan alat pengguna shabu (bong) tertangkap di apartemen, rumah toko, pemukiman, serta hotel.
Kota paling tak aman sejagat
Belum lama ini survei EIU melansir kualitas keamanan 50 kota (the Safe City Index). Hasilnya, Jakarta dinobatkan sebagai kota paling tidak aman sejagat, dengan skor 53,71.
Skor itu sangat jauh dibandingkan Tokyo, Ibu Kota Jepang, yang memuncaki daftar tersebut dengan skor 85,63. Jakarta menjadi kota negara anggota G20 yang masuk urutan papan bawah selain Riyad, ibu kota Arab Saudi, seperti dilansir Business Insider, Rabu (28/1).
Survei dari majalah ternama ini memperhitungkan keamanan warga, keamanan infrastruktur, keamanan digital, hingga jaminan kesehatan. Turut diperhatikan adalah angka kejahatan, jumlah warga meninggal akibat kematian tidak wajar, serta kemampuan teknologi informasi pemerintah setempat memantau aktivitas kejahatan
Berikut daftar lima kota paling tidak aman di muka bumi:
1. Jakarta
2. Teheran
3. Ho Chi Minh City
4. Johannesburg
5. Riyadh
Â
Perbanyak pos polisi
Kapolda Metro Jaya menginginkan penanganan dan pencegahan yang persuasif terhadap tindak kriminalitas di wilayah DKI Jakarta. "Saya perintahkan kepada seluruh Kapolres yang berada di wilayah Jakarta melakukan langkah-langkah konsepsional dan menempatkan personel polisi di pos pemantau, untuk mengantisipasi tindak anarkis," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/6).
Tito juga mengimbau kepada seluruh jajarannya di wilayah Jakarta agar mendata lokasi-lokasi yang dianggap rawan dan sering terjadi tindak kriminalitas. "Inventarisir lokasi-lokasi yang dianggap rawan tawuran, tindak kejahatan. Jangan hanya razianya saja, bikin pos polisi juga" kata Tito.
Tiap 10 menit terjadi kejahatan
Polda Metro Jaya mencatat angka crime clock atau waktu terjadinya tindak kejahatan di wilayah hukum DKI Jakarta sangat tinggi. Tahun 2012, kejahatan terjadi tiap 9 menit 20 detik. Sedangkan di 2013 menjadi 10 menit 13 detik.
Tahun 2012 ada 261 warga yang jadi korban tindak pidana. Sedangkan di 2013 ada 226 orang jadi korban. Kasus tindak pidana atau crime total (CT) yang ditangani Polda pada 2012 mencapai 56.283 kasus dan di 2013 sebanyak 51.444 kasus.
Untuk kasus tindak pidana atau crime clearance (CC) mengalami kenaikan. Jika sebelumnya hanya menangani 34.204 kasus pada 2012, naik menjadi 37.665 di 2013.
(mdk/noe)