Yakinnya Ahok Lulung dkk bakal masuk bui gara-gara korupsi
Ahok sudah curiga sejak awal buka suara soal proyek UPS banyak politikus Kebon Sirih kebakaran jenggot.
Dua anggota DPRD DKI, Fahmi Zulfikar dan M Firmansyah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) dalam APBD-P DKI Jakarta 2014. Kasus ini masih terus didalami oleh Bareskrim Mabes Polri.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meyakini banyak anggota dewan yang bermain dalam proyek ini. Ahok sudah curiga sejak awal dirinya buka suara banyak politikus Kebon Sirih kebakaran jenggot.
"Sudah ada tersangka, berarti apa yang kita curigain bener dong, bukan suudzon. Berarti itu betul," kata Ahok di Gedung DPRD DKI, Senin (16/11).
Ahok menambahkan, saat kasus dugaan korupsi pengadaan UPS mencuat, dirinya sudah yakin ada mark up. Bahkan, lanjut Ahok, DPRD DKI sempat akan membuat pansus UPS.
"Waktu itu ada keributan bahwa ada yang fiktif kan? Kan waktu itu saya bilang, UPS itu mark up dan waktu itu kan enggak diterima kan? Sampai mau dibuat pansus untuk menghadirkan saya," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana meminta Ahok tidak asal bicara soal pengusutan kasus tersebut. Lulung yang pernah diperiksa Bareskrim meminta agar Ahok menunggu hasil penyelidikan polisi.
"Ya enggak bisa begitu juga. Enggak serta merta Pak Ahok bisa bicara seperti itu. Lagi-lagi harus terpenuhi unsur keterlibatan dan keterkaitan seseorang dalam kasusnya. Nanti kalau dibalikin bagaimana? Dia juga termasuk orang yang bertanggung jawab, bagaimana? Bisa dong," kata Lulung saat dihubungi, Selasa (17/11).
Lulung menilai, Ahok terlalu gegabah dalam menyatakan pendapatnya soal dugaan keterlibatan oknum anggota DPRD DKI Jakarta dalam kasus tersebut. Dia mencoba membalikkan, bagaimana jika ada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terlibat, tentu Ahok wajib bertanggung jawab.
"Bisa saja kan terjadi Pak Gubernur juga ikut bertanggung jawab karena SKPD-nya kan dia yang tanda tangan. Ya sudah lah, saran saya serahkan saja pada hukum jangan sok-sokan. Jangan sok-sokan akan menyeret orang. Kita buktikan dalam proses hukum saja," ungkapnya menantang.
Ketua Fraksi Hanura di DPRD DKI, Mohammad Sangaji alias Ongen Sangaji meyakini koleganya tidak terlibat. "Saya yakin betul Fahmi tidak terlibat dalam kasus UPS," tegas Ongen di gedung DPRD, Jakarta, Senin (16/11).
Dirinya meyakini, kedua rekannya di DPRD itu tidak terlibat lantaran pernah mengeluarkan keterangan resmi. Selain itu, jika ada pengumuman resmi, dirinya akan mendatangi Bareskrim Polri.
"Dia tidak terlibat karena Fahmi telah membuat pernyataan resmi bahwa dirinya tidak terlibat UPS. Itu pernyataan resmi dari Fahmi," tandasnya.
Baca juga:
Jadi tersangka UPS, anggota DPRD DKI utus pengacara ke Bareskrim
Tak jadi tersangka kasus UPS, Lulung bilang 'Allah menjaga saya'
Lulung tanggapi Ahok: Jangan sok-sokan akan menyeret orang!
Ini tanggapan Lulung dua anggota DPRD DKI jadi tersangka UPS
Kasus UPS, Ahok yakin banyak anggota DPRD yang kena
Ongen Sangaji ngotot dua rekannya di DPRD DKI bukan tersangka UPS
Anggota DPRD DKI tersangka UPS, Polri bisa saja panggil Lulung lagi
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang para koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana Karen Agustiawan melakukan korupsi? Firli menyebut, Karen kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa produsen dan supplier LNG yang ada di luar negeri di antaranya perusahaan Corpus Christi Liquefaction (CCL) LLC Amerika Serikat. Selain itu, pelaporan untuk menjadi bahasan di lingkup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dalam hal ini Pemerintah tidak dilakukan sama sekali sehingga tindakan Karen tidak mendapatkan restu dan persetujuan dari pemerintah saat itu.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? Jaksa Penuntut Umum (JPU) blak-blakan. Mengantongi bukti perselingkuhan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).