5 Fakta Penggunaan Bahasa Sunda di Jawa Tengah, Coba Bangkit dari Kepunahan
Bahasa Sunda lazimnya digunakan oleh orang-orang dari Suku Sunda yang tinggal di wilayah Jawa Barat. Namun di zaman dulu saat belum ada pembagian wilayah administratif, Bahasa Sunda juga digunakan di wilayah Jawa Tengah.
Bahasa Sunda lazimnya digunakan oleh orang-orang dari Suku Sunda yang tinggal di wilayah Jawa Barat. Namun di zaman dulu saat belum ada pembagian wilayah administratif, Bahasa Sunda juga digunakan di wilayah Jawa Tengah.
Beberapa desa di Wilayah Kabupaten Brebes dan Cilacap sempat menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari mereka. Dikutip dari liputan6.com, ini 5 fakta penggunaan Bahasa Sunda di Jawa Tengah.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Apa itu senam jantung? Senam jantung, atau yang sering disebut juga kardio, adalah jenis latihan fisik yang meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan sirkulasi darah.
-
Bagaimana Balai Bahasa Jateng menjalankan tugasnya? Selain itu keberadaan Balai Bahasa difungsikan sebagai penunjang perpanjangan tangan pelaksanaan program kebijakan yang ditentukan Kemendikbudristek, serta mendukung program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
-
Kapan Jalan Tol Semarang-Batang diresmikan? Pada 20 Desember 2018, Jalan Tol Semarang-Batang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Jembatan Kalikuto bersama dengan ruas tol Pemalang-Batang dan Salatiga-Kartasura.
Desa Berbahasa Sunda di Banyumas
2020 liputan6.com
Beberapa desa di Kabupaten Banyumas dulunya merupakan desa yang masyarakat sehari-harinya menggunakan Bahasa Sunda. Salah satunya adalah Dusun Cijurig, yang berada di Desa Dermaji Kecamatan Lumbir, Banyumas.
Nama "Cijurig" sendiri merupakan kata berbahasa Sunda yang terdiri atas dua arti, "Ci" dalam bahasa Sunda artinya air, dan "Jurig" artinya hantu atau dedemit.
Selain Cicurig, masih ada lagi desa-desa di Banyumas yang menggunakan nama Sunda diantaranya Cibrewek, Citunggul, Cireang, Ciposing, dan masih banyak lagi.
Menjadikan Bahasa Sunda Sebagai Bahasa Sehari-hari
2020 liputan6.com
Sebelum Jawa dibagi atas daerah administrasi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, budaya Sunda berkembang di Dusun Cicurig. Bahkan 20-30 tahun lalu, Bahasa Sunda masih digunakan di tempat ini.
Menurut Kepala Desa Dermaji Bayu Setyo Nugroho, dulu kosakata Sunda banyak digunakan dalam pergaulan sehari-hari di desanya. Namun seiring waktu penuturnya beranjak tua dan kemudian meninggal dunia.
Kemudian generasi sesudahnya dihadapkan pada kenyataan bahwa bahasa lokal mereka adalah Bahasa Jawa. Akibatnya, Bahasa Sunda di tempat itu menjadi punah.
"Sekarang yang tertinggal hanyalah toponim tempat-tempat yang menunjukkan wilayah ini dulu menjadi tempat berkembangnya budaya Pasundan," ujar Bayu dilansir dari Liputan6.com (21/2).
Bencana Kemanusiaan
2020 liputan6.com
Guru Besar Universitas Padjajaran Prof. Dr Cece Subarna mengatakan bahwa penyebab punahnya Bahasa Sunda di Jawa Tengah tak lepas dari keharusan Bahasa Jawa menjadi bahasa lokal daerah. Menurutnya, keberadaan Bahasa Sunda di Jawa Tengah menunjukkan bahwa dulu kebudayaan Sunda tumbuh pesat di sana. Oleh karenanya wilayah administratif kini tak bisa dijadikan lagi acuan untuk mengajarkan sebuah budaya atau bahasa.
Cece khawatir penyeragaman pelajaran di sekolah-sekolah akan mempercepat kepunahan Bahasa Sunda. "Itu sama saja dengan bencana kemanusiaan," kata Cece dikutip dari Liputan6.com (21/2).
Jejak Bahasa Sunda di Jawa Tengah
Selain di Banyumas, Cece menemukan jejak penggunaan Bahasa Sunda di Kabupaten Cilacap dan Brebes. "Di Dayeuhluhur, Cilacap contohnya. Di sana penduduknya murni berbahasa Sunda. Memang sudah diajarkan di sana. Tapi di kecamatan lain yang penduduk-penduduknya berbahasa Sunda, hal itu belum diajarkan," kata Cece dilansir Liputan6.com (21/2).
Namun serupa dengan di Dusun Cicurig Banyumas, penggunaan Bahasa Sunda di Cilacap dan Brebes juga hampir punah. Oleh itu pihaknya mengirim surat kepada Gubernur agar Bahasa Sunda dilindungi.
Penutur Malu Berbahasa Sunda
2020 liputan6.com
Dalam riset yang dilakukan Dosen Universitas Ilmu Budaya Unsoed Siti Junawaroh di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terdapat fakta mengejutkan di mana penduduk di desa-desa tersebut malu menggunakan Bahasa Sunda bila berhadapan dengan orang di luar lingkungannya. Dia menjelaskan penutur Bahasa Sunda di Brebes tinggal 14 persen dengan pusatnya berada di Kecamatan Salem.
Dilansir dari Liputan6.com (21/2), hasil penelitian Siti terhadap penutur Sunda adalah positif lemah. Artinya, mereka tetap menggunakan Bahasa Sunda, namun hanya ketika berkomunikasi dengan keluarga dan tetangga mereka.