5 Stasiun Kecil Ini Akan Jadi Pemberhentian KRL Jogja-Solo, Wajib Tahu
KRL Jogja-Solo akan resmi beroperasi dan akan menggantikan KA Prambanan Prameks yang telah beroperasi sejak tahun 1994. Dalam pengoperasiannya nanti, ada beberapa keunggulan dari KRL Jogja-Solo yang tidak dimiliki KA Prameks, salah satunya soal penambahan beberapa stasiun kecil sebagai tempat pemberhentian
Kereta Rel Listrik (KRL) Jogja-Solo akan resmi beroperasi dan menggantikan KA Prambanan Ekspress (Prameks) yang telah beroperasi sejak tahun 1994. Dalam pengoperasiannya nanti, ada beberapa keunggulan dari KRL Jogja-Solo yang tidak dimiliki KA Prameks. Salah satunya soal penambahan beberapa stasiun kecil sebagai tempat pemberhentian.
Saat KA Prameks masih beroperasi, kereta api itu biasanya berhenti untuk naik turun penumpang di Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Klaten, Purwosari, dan Solobalapan. Namun dengan beroperasinya KRL Jogja-Solo nanti, ada lima stasiun tambahan sebagai tempat pemberhentian.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Stasiun mana saja itu? Berikut selengkapnya:
Stasiun Brambanan
©Wikipedia.org
Stasiun Brambanan terletak di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten dan berada di ketinggian 146 mdpl. Menjadi stasiun kereta api paling barat di Kabupaten Klaten, stasiun ini menjadi tempat pemberhentian penumpang yang ingin berwisata ke Candi Prambanan atau tempat-tempat lain di sekitarnya.
Walaupun berada di kawasan wisata, Stasiun Brambanan selama ini lebih dimanfaatkan untuk bongkar muat semen. Setiap harinya, stasiun itu melayani perjalanan KA Semen menuju Stasiun Arjawinangun, Cirebon dan Stasiun Nambo, Bogor.
Sebenarnya, KA Prameks berhenti normal di stasiun ini. Namun dari total 20 perjalanan, hanya 4 perjalanan KA Prameks yang berhenti di stasiun ini. Dengan adanya KRL nanti, semua perjalanan akan memiliki jadwal untuk berhenti di Stasiun Brambanan sehingga para wisatawan bisa lebih leluasa memilih jadwal keberangkatan/kepulangan.
Stasiun Srowot
©Kai.id
Stasiun Srowot merupakan stasiun kecil yang beralamat di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Pada saat lintas Jogja-Solo masih dilayani KA Prameks, tak ada satupun jadwal pemberhentian di stasiun ini. Dengan adanya KRL nanti, semua perjalanan kereta api itu akan berhenti di Stasiun Srowot.
Dulunya, Stasiun Srowot merupakan stasiun yang memiliki pendapatan dari angkutan barang karena melayani pengiriman gula dari Pabrik Gula Gondang Winangoen hingga tahun 1990-an. Oleh karena itu, pada masa itu ada jalur kereta api khusus angkutan gula dari Stasiun Srowot menuju Pabrik Gula Gondang Winangoen.
Kini, jalur menuju pabrik gula tinggal menyisakan bekasnya saja. Sementara Pabrik Gula Gondang Winangoen kini menjadi museum dan tempat wisata. Para wisatawan yang ingin mengunjungi tempat wisata itu bisa turun di Stasiun Srowot.
Stasiun Ceper
©Kai.id
Stasiun Ceper terletak di Desa Klepu, Kecamatan Ceper, Klaten dan berada di ketinggian 133 mdpl. Tak ada satupun jadwal perjalanan KA Prameks yang berhenti di stasiun ini. Namun dengan adanya KRL Jogja-Solo, rencananya semua perjalanan akan berhenti di stasiun in.
Walaupun bukan sebagai tempat naik turun penumpang, Stasiun Ceper merupakan stasiun yang melayani perjalanan KA Pupuk Sriwijaya yang melayani rute Stasiun Ceper-Maguwo-Gombong. Di sebelah selatan stasiun itu pula terdapat gudang yang menjadi tempat bongkar muat pupuk.
Dulunya, dari stasiun ini terdapat jalur kereta api percabangan menuju Pabrik Gula Ceper Baru. Namun pabrik gula telah lama nonaktif dan bekas jalurnya sulit ditemukan.
Stasiun Delanggu
©Kai.id
Stasiun Delanggu adalah stasiun kecil yang terletak di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu dan menjadi stasiun paling timur di Kabupaten Klaten. Pada masa penjajahan Belanda, stasiun ini digunakan untuk mengangkut karung goni yang akan disebarkan pada setiap pabrik gula yang ada di Karasidenan Surakarta.
Saat jalur Jogja-Solo masih dilayani KA Prameks, tak ada jadwal perjalanan yang berhenti di stasiun ini. Karena itulah banyak warga yang tinggal di Delanggu dan sekitarnya yang berharap stasiun ini diaktifkan untuk naik-turun penumpang. Apalagi, sebenarnya banyak warga Delanggu yang suka berpergian dengan kereta api, namun mereka harus pergi ke Klaten atau ke Solo dulu dengan bus atau kendaraan pribadi.
Dengan adanya layanan KRL Jogja-Solo, rencananya semua perjalanan kereta api itu akan berhenti normal di stasiun ini. Tak hanya meningkatkan pelayanan pada penumpang, harapannya dengan adanya kereta api yang berhenti di Delanggu, perekonomian warga juga bisa berkembang.
Stasiun Gawok
©Kai.id
Stasiun Gawok berada di Desa Luwang, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Letaknya tak jauh dari Pasar Gawok. Saat jalur Jogja-Solo masih dilayani KA Prameks, tak ada jadwal perjalanan yang berhenti di stasiun ini.
Dulunya, stasiun ini menjadi tempat tongkrongan para penduduk sekitar terutama saat sore dan hari libur. Namun belakangan ini, aktivitas itu dilarang karena dianggap membahayakan baik bagi warga maupun perjalanan kereta api.
Kini dengan adanya layanan KRL, semua perjalanan akan berhenti di Stasiun Gawok. Pemberhentian itu pula diharapkan bisa meningkatkan perekonomian di Gawok dan sekitarnya karena akan semakin sering dikunjungi wisatawan.