7 Penyebab Banjir Bandang yang Perlu Diwaspadai, Jangan Buang Sampah Sembarangan
Banjir bandang merupakan salah satu bencana alam yang cukup sering terjadi di Indonesia. Beberapa kali bencana ini telah merenggut nyawa masyarakat yang terkena dampaknya. Curah hujan yang sangat tinggi dan penebangan hutan yang dilakukan secara liar, masih menjadi masalah utama penyebab banjir bandang.
Banjir bandang merupakan salah satu bencana alam yang cukup sering terjadi di Indonesia. Beberapa kali bencana ini telah merenggut nyawa masyarakat yang terkena dampaknya. Curah hujan yang sangat tinggi dan penebangan hutan yang dilakukan secara liar, masih menjadi masalah utama penyebab banjir bandang.
Sebagaimana kita tahu, banjir bandang memiliki kekuatan yang sangat dahsyat sehingga bisa menumbangkan pohon-pohon, menghancurkan bangunan, dan bahkan menelan korban jiwa. Seperti dikutip dari National Weather Service, banjir bandang bisa terjadi ketika tanah tidak mampu menyerap air dengan baik atau ada hambatan di aliran sungai. Biasanya, banjir bandang akan datang secara tiba-tiba dan terjadi sangat cepat.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Siapa yang terkena dampak banjir bandang? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Bagaimana bentuk Rangkiang? Dari segi arsitektur, secara kasat mata terlihat jelas pada bagian atapnya menyerupai rumah gadang. Atap Rangkiang berbentuk gonjong dan terbuat dari bahan ijuk. Untuk dindingnya, Rangkiang terbuat dari anyaman bambu tanpa diberi jendela maupun pintu.
-
Siapa yang terdampak banjir di Jalan Braga, Bandung? Mengutip Liputan6, sebanyak 600 rumah warga di Jalan Braga, Gang Apandi RW 08, RW 04, RW 03, RW 07, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, terkena dampaknya.
Tidak bisa dimungkiri, terjadinya banjir bandang banyak disebabkan oleh kebiasaan buruk sehari-hari seperti membuang sampah ke sungai dan penebangan hutan secara liar. Maka dari itu, sudah semestinya seluruh lapisan masyarakat memerhatikan perihal penyebab banjir bandang ini, agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang.
Berikut beberapa penyebab banjir bandang yang dilansir dari Liputan6.com:
Membuang Sampah Sembarangan
©South China Morning Post
Salah satu penyebab banjir bandang yang paling utama adalah membuang sampah sembarangan. Kebiasaan membuang sampah yang tidak pada tempatnya pasti akan memberi dampak buruk bagi lingkungan. Tak hanya menyebabkan lingkungan menjadi kotor, membuang sampah sembarangan juga bisa menghambat aliran sungai, yang akhirnya memicu banjir bandang.
Ketika sampah-sampah tersangkut, aliran sungai akan berhenti dan volumenya akan semakin membesar. Hal inilah yang berpotensi menimbulkan tekanan sangat besar.
Curah Hujan Tinggi
Tidak bisa dimungkiri bahwa hujan dengan itensitas tinggi juga dapat menyebabkan banjir bandang. Tingginya curah hujan yang terjadi, berdampak pada meningkatnya volume air di daratan. Jika air tidak bisa terserap dengan sempurna oleh tanah atau dialirkan ke sungai, kondisi ini bisa menjadi penyebab banjir bandang, terutama di area perbukitan.
Penebangan Hutan Liar
©2021 Merdeka.com/Rasyid Ali
Sebagaimana kita tahu, pohon atau tumbuhan berperan penting untuk meresap air yang jatuh ke tanah. Jika terjadi penebangan pohon besar-besaran, dapat berpotensi memicu terjadinya banjir bandang. Selain itu, penebangan hutan yang dilakukan secara liar juga bisa meningkatkan risiko tanah longsor.
Bencana longsor terjadi karena tidak mempunyai tanah untuk menahan beban dari air yang terus menerus menerpa. Kondisi ini akan semakin parah jika lokasinya berada di sekitar tebing yang curam.
Bendungan Rusak
Bendungan yang rusak juga dapat menjadi penyebab banjir bandang. Bendungan bisa rusak atau jebol ketika hujan lebat datang dan permukaan air naik. Bendungan yang sudah tua meningkatkan risiko mengalami kerusakan dan menjadi penyebab banjir bandang.
Tanggul jebol ini pernah terjadi di Situ Gintung, Tangerang, Banten pada 27 Maret 2009. Secara tiba-tiba, dua juta meter kubik air di situs warisan Belanda itu tumpah dan menyapu Perumahan Cirendeu Permai, Kampung Poncol, dan merusak beragam fasilitas umum di sekitarnya.
Daerah Dataran Rendah
©2021 Liputan6/editorial Merdeka.com
Daerah dataran yang rendah juga bisa menjadi faktor penyebab banjir bandang. Ketika air turun dari dataran yang lebih tinggi, tentu akan mengalir ke dataran rendah. Hal inilah yang harus diwaspadai, karena derasnya air tersebut bisa memorakporandakan tembok-tembok rumah.
Bangunan di Daerah Resapan Air
Banyaknya bangunan penduduk yang seharusnya menjadi resapan air juga menjadi penyebab banjir bandang. Kondisi ini akan berpotensi menimbulkan aliran air yang besar dan kencang saat hujan deras tiba. Selain itu, banyaknya bangunan di daerah resapan ini juga akan mempercepat laju aliran air hujan dengan volume yang besar.
Kondisi Topografis
Semakin curam suatu lereng, maka kecepatan aliran air juga akan semakin cepat. Tentunya, hal ini dipengaruhi oleh kondisi tapografis di wilayah tertentu. Sejumlah daerah di Indonesia seperti di Kabupaten Jayapura, yang didominasi oleh kemiringan lereng curam, juga berisiko mengalami banjir bandang.