Antisipasi Erupsi Merapi, Ini Persiapan Mitigasi Bencana Pemkab Sleman
Aktivitas Gunung Merapi masih fluktuatif. Menyadari kondisi ini, BPBD Kabupaten Sleman memperkuat kapasitas mitigasi pemerintah dan masyarakat. Upaya penguatan kapasitas mitigasi itu menyasar tujuh kelurahan di tiga kecamatan yang paling dekat dengan lereng Merapi.
Aktivitas Gunung Merapi masih fluktuatif. Menyadari kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman memperkuat kapasitas mitigasi pemerintah dan masyarakat. Kepala BPBD Sleman, Makwan, mengatakan bahwa upaya penguatan kapasitas mitigasi itu menyasar tujuh kelurahan di tiga kecamatan yang paling dekat dengan lereng Merapi.
Kelurahan yang menjadi sasaran penguatan kapasitas mitigasi itu meliputi Kepuharjo, Umbulharjo, dan Glagaharjo di Kecamatan Cangkringan, Kelurahan Hargobinangun dan Purwobinangun di Kecamatan Pakem, serta Kelurahan Girikerto dan Wonokerto di Kecamatan Turi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Tujuh kelurahan tersebut juga termasuk dalam wilayah yang berada di dalam Kawasan Rawan Bencana III Gunung Merapi,” kata Makwan dikutip dari ANTARA pada Selasa (28/3).
Berikut selengkapnya:
Pentingnya Penguatan Kapasitas Mitigasi
©2023 AFP/Devi Rahman
Makwan mengatakan bahwa kelurahan tangguh bencana sudah dibentuk di wilayah-wilayah tersebut. Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan kelompok-kelompok relawan mandiri juga telah ada di kelurahan-kelurahan tersebut.
Ia menjelaskan, penguatan kapasitas mitigasi dilakukan untuk memantabkan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat di tujuh kelurahan di lereng Merapi guna menghadapi peningkatan aktivitas gunung tersebut. Kewaspadaan itu pula yang diingatkan oleh Bupati Sleman.
“Kami tidak bisa menyepelekan alam. Meskipun saat ini sesuai rekomendasi dari BPPTKG jarak aman di wilayah selatan lima kilometer dan barat tujuh kilometer, tapi jika statusnya meningkat, kami siapkan skenarionya,” kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Skenario Terburuk
©2023 AFP/Devi Rahman
Kustini mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman telah menyiapkan skenario kalau-kalau Gunung Merapi mengalami erupsi dalam skala besar. Bila skenario terburuk itu terjadi, pemerintah daerah akan memprioritaskan untuk mengevakuasi warga dalam kelompok rentan seperti anak-anak, orang dengan lanjut usia, difabel, dan perempuan di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Dalam peta kebencanaan, KRB III meliputi Kelurahan Kepuharjo, Umbulharjo, Glagaharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Girikerto, dan Wonokerto.
Selain itu BPBD Sleman dan instansi terkait juga sudah mengecek kesiapan kendaraan untuk mendukung evakuasi warga dari wilayah-wilayah tersebut jika aktivitas Merapi meningkat.
“Kendaraan untuk mobilitas di setiap wilayah sudah ada. Mulai dari truk, pikap, ada yang mobil pribadi dan kendaraan roda dua, semua sudah stand by,” ujar Kustini.