Bangunan Tua di Purworejo Ini Jadi Rumah Masa Kecil Ahmad Yani, Begini Potretnya
Jenderal Ahmad Yani adalah salah satu Pahlawan Revolusi. Semasa kecil, ia tinggal di kampung halamannya di Purworejo. Rumah masa kecilnya itu masih dapat ditemukan sampai sekarang. Bagaimana potretnya?
Jenderal Ahmad Yani adalah salah satu Pahlawan Revolusi. Dia merupakan salah satu jenderal yang meninggal saat pecah peristiwa G30S PKI.
Selama perang kemerdekaan, ia ikut berjuang dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Setelah itu, dia sempat ikut penumpasan pemberontakan Darul Islam pada tahun 1952. Sempat belajar di Komando Staff Umum College, Kansas, Amerika Serikat, ia meninggal dalam peristiwa G30S PKI 1965.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Semasa kecil, Ahmad Yani tinggal di kampung halamannya di Purworejo. Rumah masa kecilnya itu masih dapat ditemukan sampai sekarang. Bagaimana potretnya? Berikut selengkapnya:
Saksi Bisu Sejarah
©YouTube/Liputan6
Bangunan tua sederhana yang berada di Desa Rendeng, Kecamatan Gebang, Purworejo itu menjadi saksi bisu sejarah panjang perjuangan bangsa. Di rumah inilah Jenderal Anumerta Ahmad Yani tinggal bersama kedua orang tuanya dan dua adik perempuannya.
Ahmad Yani lahir di Purworejo pada tahun 1922. Saat itu, keluarganya bekerja di sebuah pabrik gula milik Belanda.
Pendidikan Ahmad Yani
©YouTube/Liputan6
Ahmad Yani mengawali pendidikannya di HIS Bogor yang ia selesaikan pada tahun 1935. Ia kemudian melanjutkan sekolah di MULO dan tamat pada tahun 1936.
Setelah tahun 1942, ia mengikuti pendidikan HEIHO di Magelang. Dari sanalah ia bisa masuk ke regu tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor. Dengan terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR), ia diangkat menjadi komandan di Purwokerto.
Punya Jiwa Kepemimpinan
©YouTube/Liputan6
Erna Susilowati, keponakan Almarhum Jenderal Ahmad Yani, mengatakan bahwa pamannya itu sudah memiliki jiwa kepemimpinan sejak kecil. Hal ini terlihat terutama saat ia bermain dengan teman-temannya.
“Pada waktu itu ia selalu ingin menjadi sosok pemimpin. Terus kalau dengan adik-adiknya, dia amat sayang sekali,” kata Erna, mengutip dari YouTube Liputan 6 pada Senin (3/10).
Dirikan Sekolah di Desa
©YouTube/Liputan6
Semasa hidupnya, Jenderal Ahmad Yani pernah mendirikan sekolah di desanya. Waktu itu ia tergerak membangun sekolah karena memang tidak ada sekolah lain di desanya. Namun saat peletakan batu pertama, terjadilah peristiwa G30S PKI yang menewaskan dirinya.
Sebagai tanda tempat dia berasal, tak jauh dari rumah itu didirikan Monumen Jenderal Ahmad Yani. Diharapkan dengan adanya monumen itu, semangat Ahmad Yani terus terjaga dalam menjaga NKRI dan Pancasila.