Berkah Musibah Banjir di Pati, Sawah Terendam Jadi Wisata Air Dadakan
Sudah seminggu ini banjir di Pati belum juga surut. Namun ternyata tak selamanya bencana membawa duka. Di Kecamatan Kayen, lahan sawah yang terendam banjir justru dimanfaatkan warga untuk membuat wahana wisata air dadakan. Bahkan pengunjung juga diajak keliling desa yang terendam banjir dengan perahu.
Sudah seminggu ini banjir di Pati, Jawa Tengah, belum juga surut. Bahkan di beberapa titik, ketinggian air mencapai 1,5 meter. Banyak rumah terendam, banyak pula warga yang harus mengungsi.
Tak hanya rumah, lahan persawahan juga terendam. Banyak petani merugi karena mereka gagal panen. Namun ternyata tak selamanya bencana membawa duka.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Di Kecamatan Kayen, Pati, lahan sawah yang terendam banjir justru dimanfaatkan warga untuk membuat wahana wisata air dadakan. Berikut selengkapnya:
Keliling Sawah Naik Perahu
©Instagram/@patisakpore
Hingga Kamis (5/1), wilayah Desa Pasuruhan, Kecamatan Kayen, Pati, masih terendam banjir. Banjir yang melanda wilayah itu menggenangi ratusan hektar wilayah sawah dan rumah penduduk.
Namun warga di sana tak hanya pasrah. Mereka berinisiatif memanfaatkan perahu milik mereka untuk disewakan pengunjung keliling area persawahan yang cukup luas. Wisata dadakan ini pun diminati banyak warga sehingga memberikan penghasilan baru bagi mereka.
Keliling Desa Naik Perahu
©Instagram/@patisakpore
Tak hanya Desa Pasuruhan, banjir juga menggenangi wilayah Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Pati. Dengan banjir yang masih menggenang desa mereka, warga berinisiatif untuk membuka jasa sewa pemandu bagi relawan maupun pengunjung yang ingin keliling desa.
Para pengunjung pun bisa keliling desa sambil berselfie ria di atas perahu. Selain itu, warga juga membuka jasa penyewaan ban pelampung bagi pengunjung yang ingin bermain air.
“Monggo ke sini lur. Selain wisata air, sampeyan juga bisa membantu dengan berdonasi kepada warga setempat. Meringankan beban mereka, semisal membawa rangsuman,” tulis akun Instagram @patisakpore dalam caption-nya.
Reaksi Warganet
©Instagram/@patisakpore
Keberadaan wisata air dadakan itu viral dan mengundang komentar warganet. Tidak sedikit dari mereka yang mengingatkan pentingnya keselamatan bagi para pengunjung yang naik perahu tersebut.
“Buat yang punya perahunya jangan lupa safety yang utama lur,” tulis @_ahmadfauzi26.
“Jangan lupa pakai jaket pelampung lur,” tulis @alim_telaga.
“Emang kreatif sih,” tulis @multi_las1.