Bicara Soal Pendidikan Bangsa, Ketua Muhammadiyah: Harus Kerja Keras
Pada Kamis (8/6), Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir menghadiri pelantikan Rektor UMP. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan gagasan mengenai pentingnya pendidikan bagi bangsa Indonesia.
Pada Kamis (8/6), Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir menghadiri pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Dalam kesempatan itu, Haedar mengatakan bahwa PP Muhammadiyah memberi apresiasi tinggi atas lompatan kemajuan yang diraih UMP dan diharapkan segera meraih akreditasi institusi “Unggul”.
Selain itu, Haedar juga percaya bahwa Rektor UMP dengan segala pengalaman dan relasinya bisa membawa perguruan tinggi Muhammadiyah semakin maju dan semakin unggul serta membawa manfaat terbaik bagi masyarakat.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa saja yang terjadi saat Jamasan Jimat? Setelah jimat-jimat dikeluarkan, sang juru kunci bersama para kerabat Amangkurat segera membuka kain mori kusam yang membungkus pusaka sebelum dicuci menggunakan air jeruk bali.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
“Era saat ini adalah era persaingan. Era di mana kita harus berada di depan, tetapi juga harus berkolaborasi. Nah, bersaing dan berkolaborasi adalah kunci kemajuan. Saya percaya UMP bisa,” kata Haedar dikutip dari ANTARA pada Kamis (8/6).
Harus Kerja Keras
©2020 Merdeka.com
Haedar mengatakan bahwa Muhammadiyah sudah punya program-program unggul di antaranya mendirikan Taman Kanak-Kanak Aisiyah Bustanul Atfal, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.
Menurutnya, semua itu bisa terwujud berkat sinergi demi membangun sistem pendidikan yang berkualitas.
“Semua penting. Karena kita Indonesia ini harus bekerja keras soal pendidikan. Kita masih perkembangan umum, indeks kita, daya saing kita, kemudian tingkat kecerdasan bangsa kita, dan problem-problem lainnya masih merupakan pekerjaan rumah,” kata Haedar.
Pentingnya Pendidikan
©2023 liputan6.com
Menurut Haedar, baik lembaga Muhammadiyah, lembaga swasta lainnya, dan juga lembaga negeri harus berlomba dan berpacu dengan waktu untuk menjadi pilar strategis bagi kemajuan bangsa.
Menurutnya, satu-satunya jalan untuk membawa bangsa Indonesia maju dan bisa membangun peradaban adalah pendidikan. Ia mencontohkan Jepang dan Korea Selatan mengalami lompatan yang luar biasa karena lembaga pendidikan.
“Jadi kita dorong bahwa para elite ini yang berkontestasi, bukan soal koalisi, bukan pula soal bagaimana caranya menang, namun punya gagasan-gagasan besar apa yang bisa diimplementasikan bagi usaha memajukan salah satu di antara pilar strategis pendidikan nasional,” ungkap Haedar.
Yang Penting Maju
Sementara itu, Rektor UMP terpilih, Assoc Prof. Jebul Suroso mengatakan bahwa pihaknya akan lurus dalam mengelola pendidikan agar betul-betul berorientasi pada lulusan yang berkualitas, berkarakter, dan memiliki nilai-nilai Islam.
Selain itu lulusan UMP diharapkan bisa memberikan manfaat untuk umat.
“Komersialisasi pendidikan memang tidak kami lakukan terlalu luas di situ. Memang ada unsur bagaimana institusi ini berkembang. Kami juga berikan charity berupa beasiswa bagi orang yang tidak mampu, untuk kelompok tertentu, untuk komunitas tertentu, dan ujungnya adalah bagaimana pendidikan itu maju. Kami ingin memacu orang untuk mau berpendidikan,” kata Jebul dikutip dari ANTARA.