BRI Bantu Emas Hijau dari Giriwangi Terus Mewangi
Berkat bantuan Kupedes BRI, Giriwangi terus mewangi dari hati.
Berkat bantuan Kupedes BRI, Giriwangi terus mewangi dari hati.
BRI Bantu Emas Hijau dari Giriwangi Terus Mewangi
Hujan tipis-tipis mewarnai kawasan Wedomartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman sore itu.
Di tengah rintik yang hampir berhenti, tercium aroma lembut nan harum dari bunga mawar yang diproduksi di rumah pasangan suami istri Maria Susana Hartanti (55) dan Ignatius Oki Kurniawan (48).
Keduanya merupakan perajin minyak esensial dari beberapa jenis tumbuhan. Hasil penyulingannya dibuat menjadi berbagai macam produk mulai dari minyak terapi, bahan kosmetik, penumbuh rambut, kayu putih sampai pengharum ruangan.
-
Apa tujuan utama Program BRI Fellowship Journalism 2023? "Penyelenggaraan BRI Fellowship Journalism 2023 ini bertujuan mengajak insan media untuk turut serta membangkitkan semangat UMKM Indonesia melalui karya mereka. "Mereka adalah salah satu pionir yang kami yakini dapat membawakan semangat optimistis bagi khalayak publik. Melalui tulisan-tulisannya, para jurnalis turut berkontribusi besar bagi kebangkitan UMKM di Indonesia," ungkap Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto.
-
Siapa yang mendapat beasiswa S2 dari program BRI Fellowship Journalism 2023? Dari seluruh rangkaian yang telah dimulai sejak awal tahun ini, telah terpilih 45 Jurnalis penerima beasiswa magister S2.
-
Kapan BRI Fellowship Journalism 2024 akan diselenggarakan? BRI Fellowship Journalism merupakan program yang digagas oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memberdayakan para jurnalis muda agar bisa berkontribusi dalam meningkatkan literasi keuangan dan pemberdayaan UMKM di Jawa Tengah.
-
Mengapa BRI memberikan beasiswa S2 kepada jurnalis? BRI sendiri telah menjadi pionir yang memberikan perhatian kualitas jurnalisme di Indonesia dengan memberikan beasiswa kepada jurnalis se-Indonesia.
-
Bagaimana proses seleksi jurnalis untuk mendapatkan beasiswa Program BRI Fellowship Journalism 2023? Seluruh peserta penerima beasiswa tersebut disaring dari proses panjang mulai dari seleksi administratif, psikotes, hingga praktik lapangan selama 2 bulan dalam program Journalist on Site.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
Semuanya dibuat Maria dan Oki hingga menghasilkan sebuah brand yang mereka berinama Giriwangi. Soal bahan, keduanya tak mau sembarangan. Diperlukan jenis bunga dan tumbuhan pilihan yang masih segar dan langsung dipanen dari pohonnya.
Untuk produk hidrosol atau air kelopak bunga mawar misalnya. Maria dan Oki membutuhkan sebanyak 12 kilogram bunga mawar yang dipetik di hari yang sama dari kebun di wilayah Boyolali, Jawa Tengah.
Kualitas bunga menentukan hasil penyulingan. Semakin segar kelopak, semakin bagus dan murni cairan yang dihasilkan sebagai bahan kosmetik juga premium.
“Ini pokoknya non chemical semua, termasuk lilin pengharum ruangan yang beraroma sereh wangi, eucalyptus, mint. Walau alami, ini bisa tahan lebih dari 3 bulan aromanya,” kata Maria yang karib disapa Raras itu kepada Merdeka.com beberapa waktu lalu.
Keduanya sudah sekitar 20 tahun mendalami usaha penyulingan minyak esensial. Mulanya berasal dari tumbuhan atsiri dan kala itu terbilang mahal di pasaran. Nilam menjadi produk pertama yang dibuat oleh Raras.
Selama beberapa tahun sejak awal tahun 2000, Raras membudidaya minyak nilam. Ketika itu dirinya melihat peluang karena di Indonesia belum banyak yang menekuni penyulingan minyak nilam murni.
“Waktu itu dimulainya tahun 2002 atau 2003, setelah saya baca-baca nilam sempat dianggap sebagai emas hijau Indonesia, akhirnya saya manfaatkan dengan menyuling nilam, lalu diikuti sereh serta akar wangi,” kata Raras lagi
Bereksperimen dengan Menyuling Rimpang-Rimpangan
Setelah dibantu oleh sang suami, usaha penyulingan minyak ini mereka seriusi.
Oki sempat bertugas di bagian alat pemrosesan minyak. Ini karena latar belakangnya di bidang ilmu bioteknologi, sehingga dirinya bisa membuat alat untuk kebutuhan produksi.
Saat itu, mereka yang baru memulai mencoba dengan menyuling berbagai jenis tanaman rimpang. Mereka bereskperimen dengan kunyit, temulawak, jahe, cengkeh dan lain sebagainya. Bahkan berbagai jenis buah termasuk jeruk purut mereka coba, untuk dicari kandungan minyaknya selama masa merintis usaha tersebut.
Dari proses try and error ini, mereka akhirnya mengetahui jika limbah dari tanaman atsiri bisa digunakan kembali. Salah satu di antaranya ialah sisa penyulingan kayu manis, cendana dan gaharu yang bisa dijadikan batang dupa. Karakter tanaman yang wangi, membuat dupa dari tanaman-tanaman tersebut mahal dan banyak dicari di pasaran.
- Tanggap Bencana Gempa Garut dan Bandung, BRI Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak
- Bertahan Puluhan Tahun, Ini Sisi Menarik Kue Gipang dari Banten yang Rasanya Manis
- Banjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
- Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
“Kita memang tidak sekedar membuat produk tumbuhan menjadi minyak. Kita saat itu sudah memulai produksi dari hulu ke hilir, seperti mengolah limbah daun yang bisa digunakan lagi sebagai pupuk,” terang suami Raras, Oki, yang turut terlibat di dalam usaha minyak esensial tersebut.
Jangkauan Pasar yang Luas
Selama 20 tahun ini, Giriwangi selalu berusaha menghadirkan produk unggulan. Minyak-minyak yang dihasilkan tentunya berkualitas, terlebih pengerjaannya melibatkan hati.
Kata Raras, membuat minyak ini mirip dengan hobi. Ketika dilakukan secara telaten dan penuh kesabaran, maka wanginya akan lama hilang. Kualitas yang dihasilkan juga sempurna, sehingga disukai pelanggan.
Ini turut menunjang penjualan minyak esensial buatan Giriwangi hingga menjangkau ke berbagai daerah di Indonesia dan beberapa benua di dunia. Untuk harga minyak esensial cukup terjangkau, mulai dari Rp30 an ribu sampai jutaan rupiah, tergantung jenis dan komposisinya.
“Dulu itu kami pernah kirim ke Jerman, Belanda, Rusia dan yang terakhir itu malah Jepang dua kali. Terus Malaysia juga kemarin bolak balik,” terang Raras.
BRI Bantu Giriwangi Tetap Wangi
Munculnya pandemi Covid-19 pada awal 2020 sampai pertengahan 2022, membuat seluruh sektor industri terpuruk. Giriwangi jadi salah satu yang terdampak hingga penjualannya terus menurun.
Belum lagi kondisi Raras yang sempat sakit, hingga seluruh proses produksi harus dihentikan. Giriwangi pun sempat vakum, karena Oki fokus membantu penyembuhan sang istri.
Setelah berjalannya pengobatan, perlahan Giriwangi mulai bangkit dengan mengikuti skema bantuan dari program BRI.
Oki dan Raras diketahui memilih skema peminjaman Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) sebesar Rp10 juta. Modal ini mereka gunakan untuk mengikuti pameran UMKM yang dijalankan BRI. Sisanya, dana tersebut mereka pakai untuk memulai kegiatan produksi minyak esensial kembali.
“Saya niatnya emang gamau ambil banyak, hanya untuk sekedar pameran saja dan untuk memulai produksi kembali. Ya itu akhirnya kita ambil dan langsung dikerjakan oleh orang BRInya. Jadi ya kita juga kaget, one day langsung jadi. Jadi kemarin kita minta, hari ini keluar,” ujar Oky
Giriwangi pada 2023 lalu terpilih menjadi BRILianpreneur 2023 karena kekhasannya. Produk yang dibuat pasangan suami istri ini memang dikenal berbeda, karena mengolah tumbuhan menjadi minyak murni tanpa bahan tambahan.
Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini mengatakan, Giriwangi menjadi UMKM yang layak dibantu karena inovasinya. Upaya dalam menjaga kualitas produk secara konsisten juga menjadi pertimbangan.
“Ini (Giriwangi) menjadi produk lokal yang kualitasnya lebih bagus. Karena kita lihat minyaknya masih benar-benar disuling sendiri dan tidak ada campurannya,” kata Condro Rini.
BRI bersama Rumah BUMN juga setia memajang produk minyak esensial dari rambut sampai ujung kaki di displaynya. Ini menjadi bukti bahwa produk yang dihasilkan benar-benar dikerjakan secara profesional dan mampu menjangkau pasar yang luas.