Cara Imun Tubuh Bekerja Melawan Covid-19, Perlu Diketahui
Lalu bagaimana cara imun tubuh bekerja melawan Covid-19 dengan baik untuk mempercepat proses penyembuhan. Dan kondisi apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami Covid-19 dalam tingkat yang lebih parah.
Seperti diketahui, setiap orang wajib menjaga sistem imunitas tubuh dengan baik demi menjaga kesehatan. Bukan tanpa sebab, kondisi imunitas yang baik dan kuat bisa membantu Anda mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar. Sistem imun yang bekerja dengan baik juga dapat mencegah Anda dari risiko kelelahan setelah menjalani aktivitas keseharian.
Lebih dari itu, sistem imun tubuh juga bekerja melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Dalam hal ini, sistem imun bekerja mengenali berbagai faktor pemicu seperti bakteri, virus, hingga jamur yang bisa menyebabkan penyakit. Dengan begitu, sistem imun tubuh akan melawannya dan menjaga tubuh tetap sehat.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana kekeringan di Jateng? Namun Pak Suharyanto mengingatkan masyarakat bahwa meski tidak ada dampak El Niño, namun bencana kekeringan di Jawa Tengah masih mungkin terjadi, sehingga tetap perlu waspada.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Bagaimana warga Jateng merayakan kemenangan Timnas Indonesia? Setelah pertandingan selesai, mereka larut dalam euforia. Beberapa warga menyalakan kembang api untuk merayakan kemenangan bersejarah itu.
Hal ini juga bekerja pada penyakit Covid-19 yang saat ini masih menjadi ancaman kesehatan bagi masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh virus corona Sars-Cov-2 yang menyerang sistem pernapasan manusia. Jika daya tahan tubuh seseorang tidak dalam kondisi baik, tentu tubuh akan lebih rentan terserang virus ini.
Begitu pula bagi penderita yang terserang penyakit ini, perlu meningkatkan daya tahan tubuh dengan baik sehingga dapat membantu penyembuhan lebih cepat. Lalu bagaimana cara imun tubuh bekerja melawan Covid-19 dengan baik untuk mempercepat proses penyembuhan. Dan kondisi apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami Covid-19 dalam tingkat yang lebih parah.
Dilansir dari Goodrx, berikut kami merangkum cara imun tubuh bekerja melawan Covid-19 yang perlu Anda ketahui.
Sistem Kekebalan Bawaan
©2020 Merdeka.com/ cdc
Secara umum, cara imun tubuh bekerja melawan Covid-19 atau penyakit lainnya dibagi menjadi dua yaitu sistem kekebalan bawaan dan sistem kekebalan adaptif. Sistem kekebalan bawaan menjadi garis pertahanan pertama tubuh melawan virus. Biasanya membutuhkan waktu beberapa menit hingga berjam-jam sistem kekebalan melakukan fungsinya.
Sistem ini memberikan pertahanan umum terhadap penyerang. Sistem ini mencakup penghalang fisik seperti kulit dan lapisan pelindung di tenggorokan atau usus kita, bahan kimia dalam darah kita, dan sel kekebalan yang berbeda untuk melawan infeksi. Tujuan utama dari respon ini adalah untuk menghentikan penyebaran virus ke seluruh tubuh.
Sistem Kekebalan Adaptif
Cara imun tubuh bekerja melawan Covid-19 berikutnya dilakukan oleh sistem kekebalan adaptif. Pada sistem kekebalan adaptif, tubuh mengembangkan antibodi dan sel darah putih untuk menyerang dan mengingat virus, membuatnya lebih dikenali dan dilawan lagi. Dibandingkan dengan respons imun bawaan Anda, respons ini lebih spesifik terhadap virus.
Respons imun adaptif Anda juga lebih lambat, biasanya memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu. Inilah sebabnya meskipun terinfeksi Sars-Cov-2, diperlukan waktu berhari-hari hingga beberapa minggu agar darah Anda menunjukkan antibodi yang baik untuk virus.
Sebagai bagian dari respons ini, tubuh Anda menciptakan sel B, yaitu sel darah putih yang dibuat oleh sumsum tulang. Sel-sel ini membuat antibodi yang mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus. Antibodi ini khusus untuk virus dan akan mengikatnya, menandainya untuk dihancurkan oleh sel kekebalan lainnya.
Beberapa sel B bekerja untuk melawan infeksi saat ini, sementara yang lain disimpan di dalam tubuh sebagai memori virus untuk melawan infeksi di masa depan, kadang-kadang berlangsung selama beberapa dekade.
Sistem kerja ini terjadi ketika seseorang mendapatkan vaksin. Misalnya, sel memori B yang Anda kembangkan dari mendapatkan vaksin cacar dapat bertahan lebih dari 50 tahun. Namun, beberapa vaksin mungkin memerlukan beberapa dosis untuk mendapatkan respons imun yang memadai, dan beberapa memerlukan booster saat perlindungan awal mulai memudar.
Sel T juga merupakan sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan adaptif Anda. Beberapa sel T merangsang sel B untuk membuat antibodi, sementara yang lain membunuh sel yang telah terinfeksi virus.
Selain itu, sel-sel ini menggunakan molekul yang disebut sitokin untuk bertindak sebagai pembawa pesan ke seluruh sistem kekebalan tubuh. Sitokin diproduksi oleh beberapa sel imun dalam respon imun bawaan. Sebagai bagian dari respons imun bawaan dan adaptif, sitokin dapat memainkan peran besar dalam perkembangan COVID-19 yang parah.
Bagaimana Sistem Imun Merespon Covid-19
©medicalnewstoday.com
Setelah mengetahui cara imun tubuh bekerja melawan Covid-19 secara umum, berikutnya Anda juga perlu memahami bagaimana respon khusus yang dilakukan sistem imun terhadap penyakit Covid-19.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada pasien penderita Covid-19, dalam keadaan normal respons imun bawaan pertama kali menyerang dan membersihkan virus, diikuti oleh respons imun adaptif untuk menghapus virus yang tersisa dan membuat memori untuk infeksi di masa depan.
Untuk orang dengan kasus COVID-19 tanpa gejala atau bergejala ringan, sistem imun cenderung bekerja sama sebagaimana mestinya, atau setidaknya tidak berkembang menjadi penyakit parah yang memerlukan rawat inap.
Tetapi dalam kasus yang parah, terutama pada orang tua, respon imun bisa tidak sinkron. Di mana kondisi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi hingga membawa pasien mengalami kondisi kritis.
Penyebab Penderita Covid-19 Mengalami Kondisi Parah
Setelah mengetahui cara imun tubuh bekerja melawan Covid-19, hal yang tidak kalah penting diketahui adalah apa yang menjadi penyebab pasien Covid-19 mengalami kondisi parah. Dalam hal ini, biasanya orang yang memiliki kondisi penyakit bawaan seperti penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, kegemukan, diabetes, dan penyakit paru, bisa mengembangkan Covid-19 yang semakin parah.
Di mana respon imun meningkat terlalu banyak sementara sistem imun yang bekerja membersihkan virus tidak dapat berfungsi dengan baik. Dengan kata lain, sistem kekebalan terus mengirimkan sinyal bantuan tetapi gagal mengendalikan penyakit. Ini dapat berkembang menjadi badai sitoksin.
Selama badai sitokin, sistem kekebalan Anda menjadi hiperaktif. Sitokin yang terlibat dengan peradangan (yang biasanya digunakan untuk membantu membersihkan infeksi) dapat meningkat secara dramatis. Hal ini dapat menyebabkan peradangan menjadi rusak dan menyebar ke seluruh tubuh, dengan potensi mengganggu setiap fungsi vitalnya.
Hasil akhir dari peradangan yang berlebihan ini dapat mencakup kerusakan kritis pada organ-organ seperti paru-paru, ginjal, dan jantung, risiko pembekuan darah di tempat-tempat seperti paru-paru (emboli paru) atau otak (stroke), dan syok septik. Paru-paru Anda mungkin terisi dengan cairan, dan banyak organ gagal atau tidak dapat berfungsi.
Diyakini bahwa orang dengan penyakit parah yang mengalami badai sitokin umumnya akan memiliki prognosis yang lebih buruk dan risiko kematian akibat COVID-19 yang lebih tinggi.
Kondisi Kekebalan Tubuh Setelah Terkena Covid-19
©medicalnewstoday.com
Setelah mengetahui cara imun tubuh bekerja melawan Covid-19, terakhir perlu dipahami bagaimana kondisi kekebalan tubuh setelah terkena Covid-19. Dalam hal ini, para peneliti belum bisa memastikan apakah sistem kekebalan tubuh memiliki respon yang cukup kuat terhadap virus setelah terinfeksi. Pada dasarnya, jumlah antibodi yang dapat diukur dalam darah bergantung pada jumlah virus yang menyerang dan keparahan infeksi dialami.
Namun, antibodi dikatakan bukan satu-satunya faktor yang mengembangkan kekebalan setelah terinfeksi Covid-19. Dalam hal ini, para peneliti meyakini bahwa sel-sel memori juga memainkan peranan besar dalam membentuk sistem kekebalan.
Meskipun begitu, dikatakan terdapat beberapa jenis vaksin yang saat ini telah digunakan mempunyai respon imun yang baik terhadap virus. Pemberian vaksin ini juga dapat membantu pembentukan antibodi tubuh untuk melawan virus.