Cara Memandikan Jenazah dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu
Cara memandikan jenazah penting diketahui setiap muslim. Dalam agama Islam, orang yang sudah meninggal wajib dimandikan, lalu dikafani. Mengingat hukum mengurus jenazah adalah fardu kifayah, tentu tata cara mengurus jenazah perlu diketahui setiap muslim.
Cara memandikan jenazah penting diketahui setiap muslim. Dalam agama Islam, orang yang sudah meninggal wajib dimandikan, lalu dikafani. Mengingat hukum mengurus jenazah adalah fardu kifayah, tentu tata cara mengurus jenazah perlu diketahui setiap muslim.
Melansir dari NU Online, ada empat kewajiban yang harus dilakukan setiap muslim terhadap orang yang meninggal seperti memandikan, mengkafani, menyalati, serta mengubur. Dalam pelaksanaannya, setiap muslim dianjurkan untuk menerapkan sesuai sunnah yang telah ditentukan.
-
Bagaimana cara menguburkan jenazah? Bagi yang memasukkan ke liang lahat hendaklah mengucapkan dzikir berikut,bismillahi wa ‘ala millati Rasulillahatau:bismillah wa ‘ala sunnati Rasulillah shallallahu ‘alaihi wasallam Dalam proses meletakkan jenazah:Posisikan jenazah untuk menghadap ke kanan lalu dimasukkan secara perlahan. Hadapkan jenazah ke arah kiblat dan dekatkan ke dinding liang kubur.Sandarkan bagian depan jenazah pada dinding kubur.Lalu beri penyangga di bagian punggung dengan tanah, batu, atau yang lainnya.Selesain meletakkan jenazah ke dalam liang kubur, lepaskan tali pocong jenazah.
-
Bagaimana cara menutup mata jenazah? Saat itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mendatangi Abu Salamah yang telah menghembuskan nafas terakhirnya sedangkan kedua matanya masih terbuka. Kemudian Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam memejamkan kedua mata Abu Salamah dan berkata:إن الروح إذا قبض تبعه البصر‘’Sesungguhnya bila ruh telah dicabut, maka pandangan matanya mengikutinya" (HR. Muslim).
-
Bagaimana cara melaksanakan sholat jenazah? Tata cara sholat jenazah berbeda dengan tata cara sholat pada umumnya. Jika pada sholat wajib atau sunnah kita melakukan ruku’ dan sujud, tata cara sholat jenazah tidak demikian. Pelaksanaan sholat jenazah dilakukan tanpa harus ruku’ ataupun sujud. Anda hanya perlu bertakbir sebanyak empat kali di mana setiap takbirnya Anda harus mengangkat tangan.
-
Bagaimana tata cara menunaikan sholat jenazah? Sholat jenazah dilakukan dengan empat kali takbir tanpa adanya ruku’ dan sujud. Jadi, sepanjang menunaikan sholat ini, kita hanya perlu berdiri saja.
-
Bagaimana cara melakukan sholat jenazah? Tata Cara Sholat Jenazah 1 1. Bacaan Niat Sholat JenazahMelansir dari NU Online, bacaan niat sholat jenazah wajib digetarkan dalam hati. Apabila dilafalkan secara lisan, bacaan niat sholat jenazah adalah sebagai berikut:Jenazah Laki-lakiUsholli ‘ala hadzal mayyiti fardhal kifayati lillahi ta'ala.Jenazah PerempuanUsholli ‘ala hadzihil mayyitati fardhol kifayati lillahi ta’ala.
-
Bagaimana cara sholat jenazah dilakukan? Tata cara sholat jenazah berbeda dengan tata cara sholat pada umumnya. Jika pada sholat wajib atau sunah kita melakukan rukuk dan sujud, tata cara sholat jenazah tidak demikian. Pelaksanaan sholat jenazah dilakukan tanpa harus rukuk ataupun sujud.
Cara memandikan jenazah hingga mengafani perlu diketahui setiap muslim. Berikut cara memandikan jenazah dalam Islam yang merdeka.com lansir dari NU Online dan sumber lainnya:
Niat Memandikan Jenazah
©2021 Merdeka.com
Sebelum mengetahui cara memandikan jenazah, penting juga mengetahui niat memandikan jenazah. Berikut niat memandikan jenazah laki-laki dan perempuan:
Niat memandikan jenazah laki-laki
Nawaitul ghusla adaa 'an hadzal mayyiti lillahi ta'aalaa
Artinya: "Aku berniat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah (pria) ini karena Allah Ta'ala."
Niat memandikan jenazah perempuan:
Nawaitul ghusla adaa 'an hadzihil mayyitati lillahi ta'aalaa
Artinya:
Cara Memandikan Jenazah
Cara memandikan jenazah penting diketahui setiap muslim. Hal ini sebagai tindakan untuk memuliakan dan membersihkan tubuh orang yang sudah meninggal dunia. Adapun tata cara memandikan jenazah dalam Islam yang benar adalah sebagai berikut:
1. Pertama, letakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disediakan. Pastikan orang yang memandikan jenazah memakai sarung tangan.
2. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat. Bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan, dan kaki serta rambutnya.
3. Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan agar apa yang ada di dalamnya keluar. Kemudian siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun.
4. Kemudian, siram dengan air yang bersih sambil berniat sesuai jenis kelamin jenazah.
5. Membaca niat memandikan jenazah laki-laki/perempuan.
6. Setelah membaca niat, miringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang. Setalah itu, siram dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki dan siram lagi dengan air kapur barus.
7. Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat. Perlakukan jenazah dengan lembut saat membalik dan menggosok anggota tubuhnya.
8. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut.
9. Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
10. Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani. Biasanya menggunakan air kapur barus.
Cara Mengafani Jenazah
Setelah dimandikan, jenazah juga perlu dikafani. Dalam Islam, mengafani jenazah tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Berikut tata cara memandikan jenazah laki-laki dan perempuan, juga cara mengafaninya:
Mengafani Jenazah Laki-laki
1. Siapkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Kemudian, letakkan secara vertikal tepat di bawah kain kafan yang akan menjadi lapis pertama. Bentangkan kain kafan lapis pertama yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
2. Setelah itu, beri wewangian pada kain kafan lapis pertama. Setelah itu, bentangkan kain kafan lapis kedua yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.Beri wewangian pada kain kafan lapis kedua.
3. Setelah itu, bentangkan kain kafan lapis ketiga yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah. Beri wewangian pada kain kafan lapis ketiga dan letakkan jenazah di tengah-tengah kain kafan lapis ketiga.
4. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri. Kemudian tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
5. Selanjutnya, tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri dan Ikat dengan tali pengikat yang telah disediakan.
Mengafani Jenazah Perempuan
1. Langkah pertama, bentangkan dua lembar kain kafan yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah. Letakkan kain sarung tepat pada badan antara pusar dan kedua lututnya. Setelah itu, persiapkan baju gamis dan kerudung di tempatnya.
2. Selanjutnya, sediakan 3–5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan. Sediakan juga kapas yang sudah diberikan wangi-wangian, yang nantinya diletakkan pada anggota badan tertentu. Jika kain kafan sudah siap, angkat dan baringkan jenazah di atas kain kafan.
3. Letakkan kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat anggota tubuh seperti halnya pada jenazah laki-laki. Kemudian, selimutkan kain sarung pada badan jenazah, antara pusar dan kedua lutut. Pasangkan baju gamis berikut kain kerudung. Untuk yang rambutnya panjang bisa dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di atas baju gamis di bagian dada.
4. Terakhir, selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yang lapisan atas sampai paling bawah. Setelah itu ikat dengan beberapa utas tali yang tadi telah disediakan.