Cara Membaca Hukum Bacaan Izhar Syafawi, Perlu Dipahami
Penting untuk memahami hukum tajwid dengan baik dan benar.
Penting untuk memahami hukum tajwid dengan baik dan benar.
Cara Membaca Hukum Bacaan Izhar Syafawi, Perlu Dipahami
Salah satu hukum tajwid yang perlu dipahami adalah Izhar Syafawi. Hukum Izhar Syafawi termasuk sering ditemu dalam berbagai ayat di Al-Qur’an. Huruf hijaiyah yang berlaku dalam hukum bacaan ini juga cukup banyak. Meski begitu terdapat huruf pengecualian.
Berikut cara membaca hukum bacaan Izhar Syafawi dan penjelasan lengkapnya yang bisa disimak.
Cara Membaca Hukum Bacaan Izhar Syafawi
Pertama, akan dijelaskan cara membaca hukum bacaan Izhar Syafawi.
Izhar Syafawi adalah salah satu hukum tajwid, yang terjadi ketika huruf mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah kecuali huruf mim dan ba.
-
Bagaimana cara membaca Izhar Syafawi yang benar? Cara membaca izhar syafawi dilakukan dengan merapatkan bibir ketika memasukkan huruf mim. Izhar syafawi ini diucapkan dengan jelas cukup satu ketukan saja dan tidak boleh lebih. Sebab cara membaca izhar syafawi bisa berubah menjadi ikhfa bila melebihi dari satu ketukan.
-
Bagaimana cara membaca huruf izhar? Maka harus dibaca dengan jelas dan pendek sesuai dengan makhraj dan sifat yang dimilikinya. Macam-Macam Izhar Makhrajnya keluar dari tenggorokan atau halqi.
-
Kenapa membaca Izhar Syafawi harus jelas? Cara membaca izhar syafawi memang harus tenang dan jelas, bukan dengan ghunnah atau dengung.
-
Apa itu hukum bacaan izhar dalam Al-Quran? Hukum bacaan izhar adalah salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid yang wajib kita pelajari saat membaca Al Quran.Bacaan izhar harus dibaca jelas apabila bertemu dengan huruf-huruf izhar.
-
Apa itu Izhar Syafawi? Idzhar syafawi merupakan hukum bacaan yang berlaku apabila huruf mim mati bertemu salah satu huruf hijaiyah selain huruf mim dan huruf ba'.
-
Bagaimana cara membaca Huruf Izhar Halqi? Cara mengucapkan izhar halqi harus jelas dan tidak memakai ghunnah atau dengung.
Cara membaca hukum bacaan Izhar Syafawi ini dibaca jelas sambil mulut tertutup.
Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa semua huruf hijaiyah yang berlaku dalam hukum bacaan Izhar Syafawi, yaitu meliputi alif ( ا ), ta ( ت ), tsa ( ث ), jim ( ج ), ha ( ج ), kho ( خ ), dal ( د ), dzal ( ذ ), ro ( ر ), za ( ز ), sin ( س ), syin ( ش ), shod ( ص ), dhod ( ض ), tho ( ط ), zho ( ظ ), ain ( ع ), ghoin ( غ ), fa ( ف ), qof ( ق ), kaf ( ك ), lam ( ل ), nun ( ن ), ha ( هـ ), wa ( و ), dan ya ( ي ).
Dalam membaca Idzhar Syafawi, penting untuk diingat bahwa hukum ini hanya berlaku ketika huruf mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah, sedangkan jika huruf sukun tersebut bertemu dengan huruf mim atau ba, maka hukum yang berlaku adalah hukum Idgham Bighunnah.
Sebagai seorang muslim, mempelajari hukum-hukum bacaan ini merupakan hal yang penting dalam memahami dan melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan benar saat membaca Al-Qur'an.
Contoh Hukum Bacaan Izhar Syafawi
Setelah menyimak cara membaca hukum bacaan Izhar Syafawi, berikutnya akan diberikan contohnya.
Untuk memahami bagaimana cara membaca hukum bacaan Izhar Syafawi, Anda bisa memperhatikan beberapa contoh berikut:
1. هُمْ نَائِمُوْنَ dibaca hum naaaaaimuuna. Sebab: Mim bertemu dengan nun
2. قُلْ نَعَمْ وَاَنْتُمْ dibaca qul na'am wa antum. Sebab: Mim bertemu dengan wa
3. اَنْتُمْ دَاخِرُوْنَ dibaca antum daakhiruuna. Sebab: mim bertemu dengan dal
4. اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ dibaca am lam tundzirhum. Sebab: mim bertemu dengan ta
5. يَمْكُرُوْنَ dibaca yamkuruuna. Sebab: mim bertemu dengan kaf
Perbedaan Izhar Syafawi dan Izhar Halqi
Setelah menyimak cara membaca hukum bacaan Izhar Syafawi, selanjutnya dijelaskan perbedaan Izhar Syafawi dan Halqi.
Perbedaan antara Izhar Syafawi dan Izhar Halqi terletak pada huruf mati dan huruf hijaiyah yang berlaku dalam kedua hukum bacaan ini.
Idzhar Syafawi terjadi ketika terdapat huruf mim mati yang bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah selain huruf mim dan huruf ba’. Contohnya, dalam kata "hamim" atau "yamkinu". Dalam kondisi ini, huruf mim mati akan diucapkan dengan jelas dan diizhar.
Sementara itu, Idzhar Halqi terjadi ketika terdapat hukum nun mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf hijaiyah yang ditetapkan. Huruf-huruf hijaiyah yang dijadikan patokan dalam Idzhar Halqi adalah Alif, Kha’, Ain, Ha’, dan Ghain. Contohnya, dalam kata "anfar". Dalam kondisi ini, hukum nun mati atau tanwin akan diucapkan dengan jelas dan diizhar.
Manfaat Belajar Hukum Tajwid
Setelah mengetahui cara membaca hukum bacaan Izhar Syafawi, terakhir dijelaskan manfaat memahami tajwid.
Belajar hukum tajwid dalam membaca Al-Qur'an memiliki banyak manfaat, baik dari segi spiritual, mental, maupun sosial.
Berikut beberapa manfaat utama:
1. Menjaga Keaslian Bacaan Al-Qur'an:
Dengan mengetahui hukum tajwid, pembaca dapat menjaga keaslian dan keindahan bacaan Al-Qur'an seperti yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Mendapatkan Pahala:
Membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar dianggap sebagai ibadah dan mendapat pahala yang lebih besar dibandingkan membaca tanpa tajwid yang benar.
3. Meningkatkan Pemahaman:
Memahami hukum tajwid membantu dalam memahami makna dan isi Al-Qur'an dengan lebih baik, karena kesalahan dalam bacaan bisa mengubah makna dari ayat-ayat tersebut.
4. Menguatkan Hubungan dengan Allah:
Dengan mempelajari dan membaca Al-Qur'an dengan benar, Anda menunjukkan rasa cinta dan penghormatan kepada Allah. Ini juga salah satu upaya untuk memperkuat keimanan dan hubungan spiritual dengan Allah.
5. Menjadi Contoh yang Baik:
Dengan membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar, Anda bisa menjadi contoh yang baik bagi keluarga dan lingkungan sekitar, mendorong mereka untuk juga belajar dan memperbaiki bacaan mereka.
6. Mendapat Pengakuan dan Kepercayaan:
Orang yang membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar seringkali dihormati dan dipercayai dalam masyarakat Muslim, baik dalam konteks ibadah maupun sosial.
Belajar hukum tajwid bukan hanya tentang teknik membaca, tetapi juga tentang mendalami dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.