Cara Membersihkan Air Liur Anjing dalam Islam, Lengkap dengan Dalil
Penting untuk memahami aturan pembersihan najis dalam Islam.
Penting untuk memahami aturan pembersihan najis dalam Islam.
Cara Membersihkan Air Liur Anjing dalam Islam, Lengkap dengan Dalil
Bukan hanya aturan dalam pelaksanaan ibadah saja, tetapi berbagai macam hal yang ada di kehidupan, termasuk aturan tentang penyucian najis.
Najis, merupakan benda atau zat kotor yang harus dihindari dan dibersihkan jika telah mengenai tubuh atau apapun yang dipakai oleh tubuh.
Najis memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya air liur anjing. Dalam hal ini, terdapat aturan khusus tentang cara membersihkan air liur anjing yang baik dan benar menurut Islam.
Berikut, kami rangkum cara membersihkan air liur anjing dalam Islam, dalil, hingga tujuan pembersihannya, bisa disimak.
-
Bagaimana cara menuju ke Air Terjun Jurug Bening? Untuk menuju ke air terjun ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum dari Kota Blitar. Dari kota, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati hutan sekitar 1 km untuk mencapai air terjun.
-
Bagaimana cara membuat air kapur sirih? Siapkan 250 gr bubuk kapur sirih dan 500 ml air. Jika kapur sirih masih berbentuk padat, Anda harus menghancurkannya terlebih dahulu. Masukkan bubuk kapur sirih ke dalam toples plastik yang bersih dan tuangkan air. Aduk rata hingga larut. Biarkan larutan kapur sirih beristirahat selama satu jam atau lebih sampai airnya menjadi jernih dan endapan kapur berada di dasar toples. Setelah itu, air kapur sirih siap digunakan.
-
Bagaimana cara mencegah pencemaran air dari limbah cair? Berikut cara mencegah pencemaran air yang bisa Anda lakukan:• Kurangi konsumsi plastik dan gunakan barang-barang yang bisa digunakan secara berulang.• Buang pembersih kimia, minyak, dan barang-barang yang tidak dapat terurai dengan benar agar tidak terbuang sia-sia.• Rawat mobil Anda agar tidak bocor oli dan bocor cairan pendingin. • Jika memiliki pekarangan, kurangi penggunaan pestisida dan herbisida.• Berhati-hati dalam membuang apa pun ke dalam selokan, karena limbah tersebut sering kali tidak diolah dan langsung terbuang ke saluran air setempat.• Jika melihat selokan tersumbat, bersihkan selokan dari berbagai sampah atau benda yang menyumbat agar aliran air tetap lancar dan tidak menyebabkan banjir.• Jika memiliki hewan peliharaan, hindari membuang kotoran sembarangan ke sungai atau sumber air lainnya.
-
Bagaimana cara menuju ke Air Terjun Dung Jengglong? Lokasi Air Terjun Dung Jengglong cukup mudah dijangkau. Dari pusat Sragen, pengunjung hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 30 menit dengan kendaraan bermotor. Setelah itu, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 20 menit untuk mencapai air terjun.
-
Bagaimana cara membuat air kunyit? Air kunyit, yang juga dikenal sebagai teh kunyit, adalah minuman yang dibuat dengan merebus kunyit dalam air. Minuman ini sering dikonsumsi untuk tujuan kesehatan karena kurkumin yang terkandung di dalamnya. Kurkumin telah diteliti karena potensinya dalam meningkatkan fungsi sistem imun, mengurangi inflamasi, dan bahkan menurunkan risiko beberapa jenis kanker.
-
Bagaimana cara membuat air rebusan kemangi? Siapkan beberapa lembar daun kemangi (3-5 lembar)Rebus daun kemangi ke satu gelas air mendidihAngkat setelah mendidih dan air rebusan berubah warnaSaring air rebusan nya. Setelah itu bisa segera diminum selagi hangat.
Jenis-Jenis Najis
Sebelum dijelaskan cara membersihkan air liur anjing, perlu dipahami jenis-jenis najis.
Dalam Islam, najis adalah benda atau zat yang dianggap kotor dan harus dihindari atau dibersihkan jika bersentuhan. Berikut adalah jenis-jenis najis dalam Islam yang perlu diketahui:
1. Najis Mughaladhah (Najis Berat)
Contoh: Air liur anjing dan babi, kotoran anjing dan babi.
2. Najis Mutawassitah (Najis Sedang)
Contoh: Kotoran manusia, kencing manusia, darah, nanah, muntah, bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang), khamar (minuman keras), dan cairan yang keluar dari tubuh selain sperma.
3. Najis Mukhaffafah (Najis Ringan)
Contoh: Kencing bayi laki-laki yang hanya mengonsumsi ASI dan belum makan makanan lain.
4. Najis 'Ainiyyah dan Najis Hukmiyyah
• Najis 'Ainiyyah: Najis yang memiliki bentuk dan wujud fisik yang bisa dilihat. Misalnya, kotoran dan darah.
• Najis Hukmiyyah: Najis yang tidak terlihat wujud fisiknya tetapi tetap dihukumi najis. Misalnya, setelah buang air kecil, meskipun air kencing tidak terlihat lagi, tetap perlu dibersihkan.
Cara Membersihkan Air Liur Anjing
Dalam Islam, terdapat aturan yang mengatur penyucian najis, termasuk cara membersihkan air liur anjing.
Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.
Oleh karena itu, ketika terkena jilatan anjing pada tubuh, pakaian, atau peralatan rumah tangga, maka benda tersebut harus disucikan
Cara membersihkan air liur anjing dalam Islam adalah dengan membasuhnya menggunakan air sebanyak 7 kali.
Salah satu dari tujuh kali ini, air harus dicampur dengan tanah.
Metode ini bertujuan untuk membersihkan najis tersebut secara menyeluruh sehingga tubuh kembali suci dari hadast yang sebelumnya menempel.
Cara membersihkan air liur anjing dalam Islam ini sejalan dengan hadits berikut ini.
إِذَا وَلَغَ الْكَلْبُ فِى الإِنَاءِ فَاغْسِلُوهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ وَعَفِّرُوهُ الثَّامِنَةَ فِى التُّرَابِ
Artinya: “Ketika anjing menjilat bejana, maka basuhlah tujuh kali dengan dicampuri debu pada awal pembasuhannya.” (HR. Muslim).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga bersabda: “Sucinya bejana kalian semua ketika dijilat anjing adalah dengan dibasuh tujuh kali, yang pertama dicampuri oleh debu.” (HR. Muslim).
Perlu diingat, setiap kali membersihkan najis harus diawali dengan niat yang baik. Meskipun sepele, namun membaca niat termasuk hal penting yang tidak boleh dilupakan, terlebih berkaitan dengan pelaksanaan ibadah.
Penting juga untuk dipahami, bahwa menjaga kebersihan diri dalam Islam merupakan suatu kewajiban. Dengan menjalankan tahapan membersihkan najis dengan benar, Anda bisa menjalankan ibadah dalam kondisi baik dan sesuai syariat Islam.
Dalil Membersihkan Najis
Setelah menyimak cara membersihkan air liur anjing, selanjutnya perlu dipahami dalil membersihkan najis.
Islam telah memberikan beberapa dalil atau aturan terkait pembersihan najis. Ini tercatum dalam ayat Al Quran dan beberapa hadis, sebagai berikut:
Dari Al-Qur'an
1. Surah Al-Baqarah (2:222):
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." Ayat ini menekankan bahwa Allah SWT menyukai orang-orang yang membersihkan diri, yang mencakup kebersihan dari najis.
2. Surah Al-Muddaththir (74:4-5):
"Dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah." Ayat ini menekankan pentingnya membersihkan pakaian, yang juga berarti membersihkannya dari najis.
1. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim:
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mendatangi masjid, hendaknya melihat sandalnya. Jika ada kotoran atau najis, hendaknya mengusapnya dan shalat dengan memakai keduanya." Hadis ini menunjukkan pentingnya membersihkan diri sebelum melakukan ibadah.
2. Hadis Riwayat Tirmidzi:
Dari Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Bersihkanlah diri kalian dari air seni, karena kebanyakan azab kubur disebabkan olehnya." Hadis ini menekankan pentingnya membersihkan diri dari najis, terutama air seni, untuk menghindari azab kubur.
3. Hadis Riwayat Muslim:
Dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Jagalah kebersihan karena Islam dibangun di atas kebersihan." Hadis ini menegaskan bahwa kebersihan adalah fondasi dari ajaran Islam.
Dalil-dalil tersebut menunjukkan betapa pentingnya membersihkan najis dalam Islam untuk menjaga kebersihan, kesucian, dan kesehatan, serta untuk memastikan ibadah diterima oleh Allah SWT.
Tujuan Membersihkan Najis
Setelah menyimak cara membersihkan air liur anjing, terakhir akan dijelaskan tujuan membersihkan najis.
1. Menjaga Kebersihan dan Kesucian:
Islam menekankan pentingnya menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan. Membersihkan najis adalah bagian dari menjaga kesucian diri dan tempat ibadah.
2. Mematuhi Perintah Allah:
Membersihkan najis adalah bentuk kepatuhan terhadap perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Ini adalah bagian dari menjalankan syariat Islam yang mengatur tata cara beribadah dan hidup sehari-hari.
3. Mencegah Penyakit dan Infeksi:
Kebersihan memiliki manfaat kesehatan yang nyata. Membersihkan najis membantu mencegah penyebaran penyakit dan infeksi, menjaga kesehatan diri dan orang lain.
4. Menjaga Kehormatan dalam Ibadah:
Kebersihan dan kesucian adalah syarat sahnya ibadah. Najis dapat membatalkan wudhu dan menghalangi sahnya shalat. Dengan membersihkan najis, seorang Muslim memastikan bahwa ibadahnya diterima dan sah di hadapan Allah.
5. Menghormati Tempat Ibadah:
Tempat-tempat ibadah seperti masjid harus dijaga kesuciannya. Membersihkan najis dari tempat-tempat ini adalah bagian dari menghormati dan menjaga kesucian tempat ibadah.