Cegah Munculnya Krisis Pangan Akibat Pandemi, Ini Kata Satgas Pesantren di Jogja
Merebaknya Pandemi Corona membawa Indonesia ke arah ancaman krisis pangan. Hal inilah yang dipikirkan oleh tim satgas peduli COVID-19 Pondok Pesantren Aswaja Nusantara Mlangi. Untuk itulah mereka mengharapkan kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat untuk bersama mencegah krisis tersebut terjadi.
Merebaknya Pandemi Corona berdampak besar bagi perekonomian warga. Banyak warga yang kehilangan mata pencahariannya, begitu pula dengan penghasilan mereka sehari-hari.
Akibatnya, tak sedikit dari mereka yang tak bisa mencukupi kebutuhan sekedar untuk makan. Terutama bagi warga miskin, mereka terancam bencana kelaparan.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Hal inilah yang membuat pemerintah harus sigap dan tanggap mengantisipasi hal-hal tersebut. Namun, ancaman krisis pangan tidak sesederhana yang dibayangkan. Bila krisis pangan terjadi, yang terdampak bukan hanya warga miskin atau mereka yang tak sanggup membeli kebutuhan sehari-hari, namun juga seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali mereka dari kalangan menengah ke atas.
Hal inilah yang dipikirkan oleh tim satgas peduli COVID-19 Pondok Pesantren Aswaja Nusantara Mlangi.
"Krisis pangan tersebut akan berpengaruh pada seluruh aspek struktural keamanan pangan, yakni produksi, distribusi, dan konsumsi. Oleh karenanya sebisa mungkin krisis itu tidak akan terjadi," kata Penanggung Jawab Satgas Aswaja Peduli Covid-19, Muhammad Mustafid dalam rilis yang diterima merdeka.com, Jumat (05/6).
Penurunan Daya Beli Masyarakat
©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani
Merebaknya pandemi Corona membuat banyak pekerja dirumahkan. Para pekerja yang dirumahkan itu tidak dibayar gajinya walaupun sebagian perusahaan masih membayar 50% gaji dengan kerja sistem shift. Penurunan dan gaji yang tidak dibayarkan itulah yang menyebabkan penurunan daya beli masyarakat.
Ancaman paling nyata sebenarnya menghimpit para pekerja harian, termasuk industri wisata yang menghidupi PKL, tukang becak, driver, kusir andong, kuliner, toko oleh-oleh, kerajinan, hingga tour guide. Dengan tidak adanya pemasukan harian, kebutuhan sehari-hari mereka terancam tidak terpenuhi.
Ancaman Kelangsungan Produksi Pangan
©2018 Merdeka.com
Di samping itu, menurut Mustafid, merebaknya pandemi juga dapat mengancam kelangsungan produksi pangan. Ancaman produksi pangan itu terjadi karena anjloknya harga hasil panen. Bagi petani padi, harga jual gabah di tingkat petani juga rendah.
Selama masa pandemi, memang tidak ada kendala langsung bagi petani untuk produktif dan terus menghasilkan padi yang melimpah. Namun hal itu tidak dibarengi dengan lakunya hasil panen mereka di pasar karena daya beli masyarakat yang rendah.
Karena hasil panen yang tidak laku itu petani akhirnya juga tidak memperoleh insentif untuk biaya hidup. Pada akhirnya, merekapun menghentikan kegiatan produksi padi. Dari data yang diungkapkan Tim Satgas Asjawa Nusantara, sudah ada petani yang menghentikan kegiatan produksi mereka dan terancam gulung tikar.
Yang Perlu Dilakukan Pada Sektor Produksi
©2018 Merdeka.com
Oleh karena ancaman krisis pangan itu, baik pemerintah maupun warga harus bahu-membahu dalam melakukan tindakan pencegahan. Menurut Tim Satgas Asjawa Nusantara, hal-hal yang dapat dilakukan pemerintah antara lain pemetaan kerjasama antara kelompok tani dengan produsen.
Selain itu juga dapat dilakukan pemberian insentif biaya produksi seperti benih, pupuk, dan saprodi baik kepada petani mitra maupun para penanam skala rumah tangga. Pemberian insentif ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan kartu tani.
Tak hanya itu, alternatif lain yang perlu dilakukan adalah menggalakkan gerakan ketahanan dan kemandirian pangan. Hal itu dapat dilakukan dengan menggandeng komunitas, relawan, organisasi warga, dan perusahaan.
Yang Perlu Dilakukan Pada Sektor Distribusi dan Konsumsi
©2020 Merdeka.com/Muhammad Permana
Selain memperbaiki sistem produksi, ada juga hal yang perlu dilakukan pada sektor distribusi dan konsumsi. Menurut Tim Satgas Asjawa Nusantara, salah satu hal yang perlu dilakukan pemerintah pada sektor ini antara lain meningkatkan cadangan bahan pokok, memberikan insentif harga hasil panen kepada petani. Dan memfasilitasi program pembangunan lumbung pangan kepada warga.
Sementara yang perlu dilakukan warga antara lain menghidupkan kembali lumbung pangan, mendistribusikan hasil pangan kepada kelompok rentan dan terdampak, serta mengembangkan kontrak kerja sama dengan komunitas petani dan peternak untuk mendekatkan rantai pasok, serta terus memantau ketahanan warga di sekitarnya.