Dibuat di Negeri Belanda Tahun 1861, Ini Fakta Unik Kereta Pusaka Kanjeng Kiai Garuda Yeksa
Kendaraan itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.
Kendaraan itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.
Dibuat di Negeri Belanda Tahun 1861, Ini Fakta Unik Kereta Pusaka Kanjeng Kiai Garuda Yeksa
Kiai Garuda Yeksa merupakan salah satu kereta kencana yang dimiliki Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Kereta kencana itu dibuat pada sebuah pabrik di negeri Belanda pada tahun 1861 atas pesanan Sri Sultan HB VI.
-
Siapa yang memiliki mobil dengan nama Garuda? Ilmuwan ini memiliki kendaraan kesayangannya. Bahkan ia menamai kendaraan tersebut sebagai Garuda.
-
Kenapa PT Garuda Mataram Motor didirikan? Akibat PT Piola bangkrut, pemerintah Presiden Soeharto memutuskan kebijakan penyelamatan dan membentuk perusahaan baru untuk mengelola VW di Indonesia.
-
Apa saja jalur kereta yang dilewati Stasiun Gundih? Stasiun Gundih merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Geyer, Kabupaten Grobogan. Stasiun ini letaknya begitu strategis karena merupakan stasiun percabangan antara jalur yang menuju Semarang, Gambringan, dan Solo.
-
Siapa yang menjuluki Inul Daratista sebagai "gadis kereta"? Bahkan karena frekuensinya yang tinggi dalam menggunakan KAI, Inul kerap dijuluki sebagai "gadis kereta".
-
Kapan PT Garuda Mataram Motor didirikan? Namanya, PT Garuda Mataram Motor, didirikan pada 1971.
-
Dimana kerangka gadis ini ditemukan? Arkeolog menemukan kerangka seorang gadis berusia 15 tahun yang dikubur secara tidak lazim pada tahun 680-880 di desa Conington, Cambridgeshire, Inggris.
Hingga kini, kereta kencana itu masih difungsikan untuk kirab penobatan Sri Sultan HB VII hingga Sri Sultan HB X. Setiap raja yang dinobatkan kemudian diarak keliling benteng keraton menggunakan kereta ini.
Sebelum era kemerdekaan, kereta kencana itu menjadi sarana bagi Sang Raja Yogyakarta untuk melakukan kunjungan kepada Residen maupun Gubernur. Dilansir dari Kemdikbud.go.id, kereta itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.
Salah satu komponen emas berada di bagian atapnya. Di sana ada simbol garuda beserta mahkotanya.
Saat beroperasi, kereta kencana ditarik delapan ekor kuda. Setiap tahun saat Bulan Sura, kereta kencana itu dibersihkan. Hal ini menggambarkan bahwa sarana, atribut, dan pusaka milik raja diperlakukan sebagaimana layaknya manusia, sehingga harus dibersihkan bahkan juga diberi nama sebutan Kiai.
Pada saat pembersihan atau jamasan kereta setiap bulan Sura menjadi atraksi yang menarik, karena air jamasan diperebutkan oleh penduduk yang datang.
Dilansir dari Kratonjogja.id, Kereta Kiai Garuda Yeksa merupakan hadiah Ratu Wilhelmina kepada Sultan HB VI. Lapisan emas asli pada kereta kencana itu menunjukkan wibawa dari seorang pemimpin kerajaan yang makmur dan sejahtera.
Hingga kini, seluruh ornamen kereta beserta ornamen-ornamennya masih terjaga keasliannya. Membuktikan bagaimana sakral dan megahnya peradaban Jawa waktu itu.
- Pengendara Motor Alami Luka Berat usai Hantam Truk Tronton Parkir di Parungpanjang
- 5 Fakta Kediri Kabupaten Tertua Kedua di Jawa Timur, Namanya Disebut dalam Banyak Kitab Sastra Jawa Kuno
- KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
- 3 Fakta Kereta Cepat Bakal Hadir di Kota Madiun, Fungsinya Unik
Kini, kereta kencana Kiai Garuda Yeksa tersimpan di Keraton Yogyakarta. Sehari-hari, kereta kencana ini dirawat oleh para abdi dalem keraton. Perawatan sehari-hari yang dilakukan adalah menutup kereta dengan kain putih bersih setiap sore dan membukanya pada pagi hari. Setiap pagi kereta-kereta tersebut dibersihkan dari debu dan kotoran yang menempel.