Dirawat di Ruang Isolasi, Pasien Rumah Sakit di Semarang Ini Diduga “Di-COVID-kan”
Kejadian nahas menimpa seorang pasien Rumah Sakit Telogorejo Semarang bernama Samuel Reven (26). Kuat dugaan bahwa dia meninggal dunia karena malapraktik yang dilakukan pihak rumah sakit. Diduga, Samuel telah “meng-COVID-kan” pasien demi mendapat anggaran dari Kementerian Kesehatan.
Kasus COVID-19 di Indonesia makin memasuki masa suram. Jumlah masyarakat yang terpapar sudah di atas 1 juta orang. Korban yang berjatuhan juga makin banyak. Namun tetap saja ada oknum yang memanfaatkan momen COVID-19 ini justru untuk mencari keuntungan.
Kejadian ini menimpa seorang pasien Rumah Sakit Telogorejo Semarang bernama Samuel Reven (26). Kuat dugaan bahwa dia meninggal dunia karena malapraktik yang dilakukan pihak rumah sakit. Diduga, pihak rumah sakit telah “meng-COVID-kan” pasien demi mendapat anggaran dari Kementerian Kesehatan. Ibu pasien, Erni Marsaulina mengatakan, dugaan itu terungkap saat Samuel menjalani proses perawatan di rumah sakit tersebut.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Siapa yang mengungkapkan kekagumannya terhadap Semarang? Sementara itu Prapan Disyatat mengaku terkesan dengan pelayanan yang ramah dan kebersihan sejak dari Bandara Internasional Ahmad Yani sampai Rumah Dinas Gubernur Jateng Puri Gedeh.
-
Kapan Jalan Tol Semarang-Batang diresmikan? Pada 20 Desember 2018, Jalan Tol Semarang-Batang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Jembatan Kalikuto bersama dengan ruas tol Pemalang-Batang dan Salatiga-Kartasura.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
Erni menjelaskan, saat menunggu soal kepastian mendapatkan kamar, petugas rumah sakit datang dengan membawa formulir yang harus ditanda tangani. Formulir itu berisi seluruh biaya perawatan yang akan ditawari Kemenkes. Namun Erni menolak karena ia ingin membayar biaya perawatan secara mandiri. Lantas, bagaimana kemudian pasien yang meninggal dunia itu bisa “di-COVID-kan”? Berikut selengkapnya:
Dirawat di Ruang Isolasi
©2020 Merdeka.com/klikdokter.com
Karena ingin segera mendapatkan kamar, Erni akhirnya menandatangani surat formulir itu. Lagi pula berdasarkan hasil pemeriksaan tes cepat, diketahui bahwa hasil tes Samuel mengatakan reaktif.
Namun setelah empat hari dirawat di ruang isolasi, Samuel dinyatakan meninggal dunia. Namun Steven dinyatakan negatif COVID-19 berdasarkan dua kali tes usap dan foto toraks paru-paru.
Dimakamkan Seperti Biasa
Dugaan bahwa pihak rumah sakit telah “meng-COVID-kan” Samuel menguat ketika pasien meninggal itu tidak dimakamkan dengan protokol COVID-19. Setelah mengurus berbagai hal yang berkaitan dengan pemulangan jenazah, keluarga kemudian mengurus biaya perawatan ke rumah sakit.
“Seluruh biaya dinolkan. Tidak dipungut biaya oleh rumah sakit,” kata Erni dikutip dari ANTARA pada Kamis (28/1).
Dilaporkan ke Polisi
Atas kejadian ini, Keluarga Samuel Reven melaporkan dugaan malapraktik yang telah menewaskan anggota keluarganya. Selain itu, mereka ingin tahu pasti penyebab kematian Samuel karena tak ada kejelasan dari rumah sakit.
Namun Direktur Pemasaran RS Telogorejo Semarang, Grace Rutyana, mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan tindakan dan perawatan medis terkait sesuai dengan standar pengobatan. Menurut Grace, segala kronologi, proses, dan tindakan medis sudah dijelaskan dengan benar sesuai dengan standar organisasi profesi.
“Selanjutnya kami tetap bersedia melakukan mediasi dengan pihak keluarga, organisasi profesi, serta instansi terkait,” kata Grace dikutip dari ANTARA.