Doa Istighosah dan Artinya, Amalan untuk Memohon Pertolongan
Umt Muslim diajarkan untuk memohon pertolongan hanya kepada Allah.
Umt Muslim diajarkan untuk memohon pertolongan hanya kepada Allah.
Doa Istighosah dan Artinya, Amalan untuk Memohon Pertolongan
Dalam ajaran Islam, ujian atau cobaan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan. Al-Qur'an dengan jelas menyebutkan bahwa Allah SWT akan menguji hamba-Nya dengan berbagai cobaan dan ujian.
Ujian ini bisa berupa kesulitan finansial, kehilangan orang yang dicintai, atau bahkan kegagalan dalam meraih tujuan. Sering kali ujian yang datang dalam hidup membuat stres, cemas, bahkan frustasi bagi sebagian orang. Namun, Islam juga mengajarkan umat muslim untuk terus memohon pertolongan kepada Allah.
-
Apa tujuan dari Istighosah? Tujuan dari istighosah adalah untuk mendapatkan pertolongan dari Allah SWT ketika menghadapi kesulitan, cobaan, musibah, atau bencana.
-
Mengapa Istighosah penting? Manfaat dari istighosah adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, mempererat hubungan antara hamba dan Rabbnya.
-
Apa itu doa iftitah? Doa iftitah sendiri adalah bacaan doa di awal salat, yang dibaca tepat setelah takbir dan sebelum membaca surat Al Fatihah di rakaat pertama.
-
Bagaimana cara melakukan Istighosah? Istighosah tergolong ke dalam bentuk doa yang berisi kumpulan doa, sholawat, wirid, zikir, dan istighfar.
-
Kapan doa iftitah dibaca? Bacaan doa iftitah dilafalkan usai takbiratul ikram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah.
Salah satu amalan yang bisa dilakukan adalah dengan doa istighosah. Ini adalah doa yang dibaca secara khusus untuk memohon pertolongan kepada Allah atas kesulitan yang sedang menimpa. Bahwa ujian yang sedang dihadapi berasal dari Allah, maka kepada Allah lah setiap manusia memohon pertolongan.
Sebagai amalan yang dapat diterapkan sehari-hari, maka penting bagi Anda untuk mengetahui bacaan doa istighosah. Bukan hanya lafal bacaannya, Anda juga perlu mengetahui istighosah yang diperintahkan dan dilarang. Berikut kami merangkum berbagai penjelasannya, bisa disimak.
Pengertian Istighosah
Sebelum diberikan bacaan doa istighosah, perlu dipahami dahulu apa itu istighosah.
Istighosah merupakan istilah dalam agama Islam yang bermakna meminta pertolongan dan perlindungan kepada Allah SWT. Tujuan dari Istighosah adalah untuk memperoleh bantuan dan kekuatan dari Allah dalam menghadapi kesulitan, kesedihan, atau masalah lainnya. Istighosah juga dilakukan sebagai wujud tawakal dan ketaatan kepada Allah.Istighosah yang Diperintahkan
Sebelum menyimak bacaan doa istighosah, perlu dipahami istighosah yang diperintahkan dalam Islam.
Istighosah yang diperintahkan mencakup perlunya merendahkan diri di hadapan Allah, memperkuat keyakinan bahwa hanya Dia lah yang mampu menolong dan mengatasi segala masalah. Pentingnya istighosah kepada Allah dalam ajaran Islam sangat besar, karena hanya Allah yang mampu memberikan pertolongan yang sejati dan mengatasi segala kesulitan.
Dengan melakukan istighosah, umat Islam memperkuat hubungan spiritualnya dengan Allah, menyerahkan segala masalah kepada-Nya, dan mempercayakan segala urusan kepada kehendak-Nya. Ini juga menjadi bentuk pengakuan bahwa kekuatan dan pertolongan sesungguhnya hanya datang dari Allah, sebagai bentuk tawakal dan ketaatan kepada-Nya.
Istighosah yang Dilarang
Sebelum menyimak bacaan doa istighosah, penting juga diketahui istighosah yang dilarang dalam Islam.
Orang yang tidak boleh diistighosahkan adalah manusia yang telah meninggal dunia, makhluk gaib, atau benda-benda lain yang tidak memiliki kekuatan untuk memberikan pertolongan. Hal ini karena termasuk perbuatan syirik dan mempersekutukan Allah.
Doa Istighosah
Berikut rangkaian doa istighosah dan artinya:
1. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM (1 kali) “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
2. Membaca Surat Al Fatihah (1 kali)
3. ASTAGHFIRULLAHAL‘ADHIIM (3 kali) “Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.”
4. LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAHIL ‘ALIYYIL ADHIIM (3 kali)“Tiada daya untuk menjauhi maksiat kecuali dengan pemeliharaan Allah dan tiada kekuatan untuk melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah.”
5. ALLAHUMMA SHALLII ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMADIN (3 kali)“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad berserta keluarganya.”
6. LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZHZHOOLIMIIN (40 kali)“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, Sungguh aku termasuk orang-orang yang telah berbuat dzalim.”
7. YAA ALLAHU YAA QADIIM (33 kali)“Wahai Allah, wahai Dzat yang ada tanpa permualaan.”
8. YAA SAMII’U YAA BASHIIR (33 kali)“Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat.”
9. YAA MUBDI’U YAA KHAALIQ (33 kali)“Wahai Dzat yang mewujudkan sesuatu dari tidak ada, wahai Dzat Yang Maha Pencipta.”
10. YAA HAFIIZHU YAA NASHIIRU YAA WAKIILU YAA ALLAH (33 kali)“Wahai Dzat yang memelihara dari keburukan dan kebinasaan, wahai Dzat Yang Maha Menolong, wahai Dzat yang menjamin rizki para hamba dan mengetahui kesulitan-kesulitan hamba, ya Allah.
11. YAA HAYYU YAA QAYYUUMU BIRAHMATIKA ASTAGHIITS (33 kali)“Wahai Dzat Yang Hidup, yang terus menerus mengurus makhluknya, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan-MU.”
12. YAA LATHIIF (41 kali)“Wahai Dzat yang Maha Lembut.”
13. ASTAGHFIRULLAHAL’AZHIIMA INNAHU KAANA GHAFFARAA (33 kali)“Aku mohon ampung kepada Allah Yang Maha Agung, sunggu Allah Dzat Yang Maha Pengampun.”
14. ALLAHUMMA SHALLII ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN QAD DHAAQAT HIILATII ADRIKNII YAA ALLAH (3 kali) “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, sungguh telah habis daya dan upayaku maka tolonglah kami, Ya Allah Ya Allah Ya Allah.”
15. ALLAHUMMA SHALLII SHALAATAN KAAMILATAN WA SALLIM SALAAMAN TAAMMAN ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADILLADZII TANHALLU BIHIL’UQADU WA TANFARIJU BIHILKURABU WA TUQDHAA BIHILHAWAA-IJU WA TUNAALU BIHIRRAGHAA-IBU WA HUSNULKHAWAATIMI WA YUSTASQALGHAMAAMU BI WAJHIHILKARIIMI WA ‘ALAA AALIHI WA SHAHBIHI FII KULLI LAMHATIN WA NAFASIN BI’ADADI KULLI MA’LUUMIN LAK (1 kali)16. YAA BADII’U (41 kali)“Wahai Dzat yang menciptakan makhluk tanpa ada contoh sebelumnya.”
17. HASBUNALLAHU WA NI’MAL WAKIIL(U) (41 kali)“Cukup bagi kami Allah, dan Dia sebaik-baik penolong”
18. ALLAHU AKBARU YAA RABBANAA WA ILAAHANAA WA SAYYIDANAA ANTA MAULAANAA FANSHURNAA ‘ALAL QAUMIL KAAFIRIIN (33 kali)“Allah maha besar maha mulia, Wahai Tuhan kami, sesembahan kami, tuan kami, Engkau-lah penolong kami, menangkan kami atas orang¬orang kafir”
19. ALHAMDULILLALLADZII ‘AN’AMA ‘ALAINAA WA HADAANAA ‘ALAA DAINIL ISLAAM (33 kali) “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat dan petunjuk kepada agama Islam.”
20. BISMILLAHI MAASYAA-ALLAHU LAA YASUUQUL KHAIRA ILLALLAHI BISMILLAHI MAASYAA-ALLAHU LAA YASHRIFUS SUU-A ILLALLAHU BISMILLAHI MAASYAA-ALLAHU MAA KAANA MIN NI’MATIN FAMINALLHI BISMILLAHI MAASYAA-ALLAHU LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAHIL’ALIYYIL ‘AZHIMM(I)“Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali la. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang menyingkirkan keburukan kecuali la. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada kenikmatan melainkan dari Allah. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tiada daya untuk berbuat kebaikan kecuali dengan pertolongan Allah dan tiada kekuatan untuk menghindar dari perbuatan maksiat kecuali dengan perlindungan Allah yang maha Mulia dan maha agung.”
21. SA-ALTUKA YAA GHAFFAARU ‘AFWAN WA TAUBATA WA BILQAHRI YAA QAHHAARU KHUDZ MAN TAHAYYALAA (33 kali) “Ya Allah, aku memohon ampunan dan taubat yang diterima kepada-Mu Ya Allah yang maha pengampun, dan dengan kekuatan dan kekuasaan-Mu Wahai Dzat yang maha mengalahkan, tundukkan dan hukumlah orang yang melakukan tipu muslihat dan ingin mencelakai kami.”