Eko Prawoto Arsitek Legendaris Jogja Meninggal Dunia, Ini Sosoknya
Kepergiannya menjadi duka bagi dunia arsitektur Indonesia.
Kepergiannya menjadi duka bagi dunia arsitektur Indonesia.
Eko Prawoto Arsitek Legendaris Jogja Meninggal Dunia, Ini Sosoknya
Arsitek legendaris asal Yogyakarta, Eko Prawoto, meninggal dunia pada Rabu (13/9). Kepergiannya meninggalkan duka bagi banyak orang. Apalagi semasa hidupnya ia banyak menghasilkan karya yang berpengaruh pada dunia kearsitekan di Indonesia.
Sumber Foto: Facebook Butet Kartaredjasa
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Apa bentuk asli dari Arca Totok Kerot? Arca Totok Kerot merupakan sebuah patung Dwarapala (penjaga gapura) peninggalan masa Kerajaan Kediri. Konon, arca ini merupakan salah satu bukti kesaktian Raja Kediri, Sri Aji Joyoboyo.Wujud Arca Totok Kerot berupa raksasa perempuan dengan rambut terurai menjuntai ke belakang. Posisi duduk yang seperti bersimpuh, dengan satu kaki tegak, mata melotot, serta terdapat hiasan candrakapala di kepalanya berupa tengkorak bertaring di atas bulan sabit.
-
Di mana Arca Totok Kerot ditemukan? Lokasi arca ini berada di Desa Bulupasar Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri atau sekitar 11 kilometer selatan Petilasan Sri Aji Jayabaya yang terletak di Desa Menang.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Apa saja manfaat menggunakan jasa arsitek? "Jasa arsitek bukan hanya sekadar desain, tapi juga solusi lengkap dari segi keamanan, keindahan, dan fungsionalitas," tambahnya. Dia menekankan dengan menggunakan jasa arsitek yang kompeten, klien dapat memastikan bahwa setiap aspek dari rumah mereka dirancang dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan, seperti gaya hidup, preferensi pribadi, dan anggaran yang tersedia.
-
Kenapa arsitektur jengki muncul? Gaya arsitektur ini muncul karena keinginan kuat para arsitek Indonesia lepas dari bayang-bayang gaya arsitektur kolonial.
Dilansir dari Wikipedia, Eko Prawoto merupakan seorang arsitek legendaris dari Indonesia.
Pria kelahiran Purworejo, Agustus 1958 itu menerjuni dunia arsitektur sejak menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 1977.
Ia kemudian melanjutkan program S2-nya di The Berlage Institute Amsterdam dan selesai pada tahun 1993.
Dalam karyanya, Eko selalu menonjolkan lokalitas Nusantara yang memihak pada kemanusiaan dan hunian hijau. Lokalitas Nusantara yang dimaksud adalah penggunaan bahan-bahan bangunan dari daerah atau lokal serta menyelaraskan dengan alam Indonesia. Baginya, dunia arsitektur itu harus kontekstual.
Misalnya saja, dalam proses pembuatan rumah, Eko lebih banyak menggunakan bahan-bahan yang bersifat alami seperti kayu, bambu, dan batu alam maupun recycle elements berupa batu bata bekas, pecahan keramik bekas, hingga daun pintu jendela bekas pula.
Eksplorasi dalam penggunaan material lokal dan bekas selalu menjadi pemikiran utama di balik karya arsitek Eko Prawoto.
Karya-karya pentingnya antara lain Gereja Kristen Indonesia Sokaraja, Cemeti Art House Yogyakarta, Butet Kertaradjasa House, dan Via-via Café.
Setelah gempa Yogyakarta tahun 2006, Eko Prawoto tergabung sebagai relawan di Ngibikan dalam proyek rekonstruksi daerah bencana.
Selama perjalanannya sebagai seorang arsitek, Eko Prawoto banyak mengerjakan karya kecil seperti rumah pribadi, galeri seni, atau fasilitas masyarakat. Karya-karyanya pernah dipamerkan di beberapa acara antara lain Venice Biennale 2000, Arte all’arte, Gwangju Biennale, Echigo Tsumari Art Triennial, Kamikatsu Art Festival, Anyang People Art Project di Korea, Common Ground Australia, Regionale XII di Austria, Singapore Biennale 2013, Holbaek Denmark 2016, dan Sonsbeek 2016.
Dilansir dari Arkomindonesia.id, dalam dunia arsitektur Eko Prawoto berpandangan bahwa arsitektur adalah sebuah perjalanan. Mencari keseimbangan baru di dunia yang terus berubah dan arsitektur merupakan sarana untuk menjaga semangat kebersamaan masyarakat dan hidup selaras dengan alam.
Tak hanya bagi dunia arsitektur Indonesia, kepergian Eko Prawoto juga menjadi duka bagi sejumlah tokoh penting. Berbagai ungkapan duka berdatangan, salah satunya dari seniman Butet Kertaradjasa.
Sumber Foto: Facebook Butet Kartaredjasa
“Baru saja Pak Eko Prawoto, arsitek alumni UGM dan pensiunan dosen Universitas Kristen Duta Wacana Yogya, pulang sowan ke Gusti Allah. Siang tadi Rama Sindhunata dan Rama Banar memenuhi harapan Pak Eko supaya berkenan mendoakan dan menguatkan hatinya. Terima kasih Pak Eko yang telah berkenan membuat tempat berlindung keluarga kami, mendesain rumah tinggal dan warung bu ageng. Sumangga Gusti,” tulis Butet dalam akun Facebook-nya.