Fakta di Balik Tewasnya Pekerja Bangunan di Blora karena Tertimpa Tembok, Disebut karena Human Error
Proyek senilai Rp830 juta itu disebut dikerjakan oleh pihak ketiga.
Proyek senilai Rp830 juta itu disebut dikerjakan oleh pihak ketiga.
Fakta di Balik Tewasnya Pekerja Bangunan di Blora karena Tertimpa Tembok, Disebut karena Human Error
Seorang pekerja bangunan meninggal dunia dan satu orang lainnya luka-luka tertimpa tutup keong atau tembok penyangga atap bangunan sekolah yang roboh saat sedang direnovasi.
- Menguak Fakta Jalur Kuno "Ondo Budho", Jalan Utama Para Peziarah Menuju Dieng di Masa Lalu
- Fakta Unik Candi Pari Sidoarjo, Lokasi Pemberangkatan Obor Api Porprov Jatim 2023
- Fakta Menarik Burung Kakatua Jambul Kuning Abbotti, Satwa Endemik Sumenep yang Jadi Perhatian Dunia
- Fakta Baru Kebakaran KMP Mutiara Berkah I: Api Diduga Berasal dari Dek Kendaraan
Disebut Human Error
Terkait kecelakaan kerja tersebut, Ketua Komisi D DPRD Blora, H Ahmad Labib Hilmy, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi karena human error. "Itu kan intinya human error. Artinya bahwa kaitan mitigasi untuk perobohan bangunan lama yang akan dibangun bangunan baru itu tidak ada," ungkap pria yang akrab Gus Labib itu, dikutip dari Liputan6.com.
Terkait peristiwa itu, Gus Labib mengaku belum memberikan arahan secara khusus, termasuk apakah korban sudah mendapatkan santunan yang selayaknya atau tidak. "Belum. Saya belum menghubungi sama sekali terkait santunan untuk korban yang meninggal di kejadian itu. Tapi nanti saya koordinasi dengan Pak Kabid yang membidangi," kata Gus Labib.
Seperti diketahui, proyek renovasi sekolah itu bernilai Rp830 juta yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Insiden robohnya tutup keong pada bangunan sekolah pemerintah itu menyita perhatian publik. Juga diperoleh informasi bahwa yang mengerjakan adalah pihak ketiga. Terkait insiden ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Aunur Rofiq, telah mengetahui kabar ini. Namun saat disinggung terkait berita ini, ia belum memberi jawaban.