Fakta Terkini Varian Omicron Sudah Ditemukan di Jateng, Sembilan Orang Terpapar
Di wilayah Jateng, tercatat sudah ada 9 orang terinfeksi varian Omicron. Keberadaannya sudah tersebar di beberapa kota yaitu Semarang, Cilacap, Pekalongan, dan Sukoharjo. Kabar ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy.
Virus Corona varian Omicron telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Bahkan penyebarannya telah sampai di Indonesia. Di Indonesia, penyebaran Omicron telah sampai di beberapa provinsi, tak terkecuali Provinsi Jawa Tengah.
Di wilayah Jateng, tercatat sudah ada sembilan orang terinfeksi varian Omicron. Keberadaannya sudah tersebar di beberapa kota yaitu Semarang, Cilacap, Pekalongan, dan Sukoharjo. Kabar ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana kekeringan di Jateng? Namun Pak Suharyanto mengingatkan masyarakat bahwa meski tidak ada dampak El Niño, namun bencana kekeringan di Jawa Tengah masih mungkin terjadi, sehingga tetap perlu waspada.
-
Di mana dampak kemarau sudah mulai terasa di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Kenapa publik jadi perhatian sama kabar Jeanneta? Jeanne jadi perhatian publik gara-gara kabar cerai ini.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
“Untuk itu diimbau masyarakat taat prokes. Kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan harus dibatasi,” kata M. Iqbal dikutip dari Liputan6.com pada Sabtu (21/1).
Banyumas Kirim Dua Sampel ke Semarang
©2020 Merdeka.com/shutterstock
Berkaitan dengan penyebaran Virus Corona di Jateng, Dinkes Banyumas rencananya akan mengirimkan dua sampel whole genome sequence (WGS) ke Balai Laboratorium Kesehatan Semarang.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Banyumas, Arif Sugiono mengatakan pemeriksaan sampel WGS itu dilakukan karena nilay cycle threshold (CT) pasien yang sampel-nya diambil kurang dari 30.
“Maka kami kirim sampel WGS ini untuk kehati-hatian. Mudah-mudahan negatif. Mudah-mudahan bukan karena Omicron,” kata Arif dikutip dari ANTARA pada Minggu (23/1).
Imbauan Wagub Jateng
©2020 Merdeka.com
Terkait sudah ada sembilan orang yang terpapar Omicron di Jateng, Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen mengatakan bahwa Pemprov Jateng terus waspada. Kewaspadaan itu ditunjukkan dengna pengiriman sampel ke laboratorium.
Mengenai penemuan Omicron di Jateng, pria yang akrab disapa Gus Yasin itu meminta masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan dan mengaktifkan kembali Jogo Tonggo.
“Kegiatan organisasi-organisasi masyarakat di Jateng, yuk kita antisipasi penyebarannya. Silakan kalau punya kegiatan, patuhi protokol kesehatan, aturannya harus ditaati. Berapa persen yang harus hadir, berapa persen yang harus virtual, harus ditaati supaya kita bisa sehat semua,” jelas Gus Yasin dikutip dari Jatengprov.go.id.
Pastikan Kesiapan Layanan Kesehatan
©www.rskariadi.co.id
Agar penyebaran Omicron dapat tertangani, Emidemolog Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo meminta pemerintah memastikan kesiapan fasilitas layanan kesehatan. Selain itu ia juga meminta pemerintah daerah terus memperkuat infrastruktur layanan sistem informasi serta sistem rujukan, sehingga proses penanganan akan berjalan optimal.
“Kesiapan diperlukan agar bisa memberi respons cepat jika nantinya ada kenaikan kasus COVID-19. Kesiapan fasilitas kesehatan sangat diperlukan, mulai dari pelayanan kesehatan primer seperti puskesmas hingga rumah sakit, termasuk juga kesiapan tenaga kesehatan dan peralatan yang diperlukan,” kata dr. Yudhi dikutip dari ANTARA.