Geger Suara Dentuman Misterius di Jawa Tengah, Ini Kata Ahli BMKG
Suara dentuman misterius muncul pada Senin (11/5) dini hari dan membuat geger masyarakat yang tinggal di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Suara dentuman itu terdengar di beberapa wilayah di antaranya Solo, Grobogan, dan Pati.
Suara dentuman misterius muncul pada Senin (11/5) dini hari dan membuat geger masyarakat pada beberapa wilayah di Jawa Tengah. Suara dentuman itu terdengar di beberapa wilayah di antaranya Solo, Grobogan, dan Pati.
Beberapa warganet mengaku mendengar dentuman tersebut. Pemilik akun Twitter @Rendiansyah01 mendengar suara tersebut di Pati. Bahkan dia juga mengaku melihat benda jatuh dari langit.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Yang dengar suara dentuman di area Pati, Jawa Tengah, sebelum dentuman ada benda jatuh dari langit kayak meteor dan sejenisnya,” tulis @Rendiansyah01 dalam akun Twitter-nya.
Pada awalnya, warga menduga dentuman itu disebabkan adanya aktivitas gempa tektonik. Namun setelah diselidiki tak ada catatan aktivitas kegempaan yang terjadi di Jawa Tengah.
Bukan karena Gempa
©REUTERS/George Frey
Suara dentuman itu muncul dalam kurun waktu setengah jam yaitu pada pukul 00.45 WIB sampai 01.15 WIB. Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan setelah melakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang ada di Jawa Tengah, tak ada catatan aktivitas kegempaan yang terjadi.
“Dari hasil itu, kami memastikan sumber suara dentuman tidak berasal dari gempa tektonik. Karena jika sebuah gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa sangat dangkal, dekat permukaan, dan bila itu terjadi maka akan tercatat oleh sensor gempa,” ujar Daryono dilansir Liputan6.com pada Senin (11/5).
Ledakan Gempa Hanya Terjadi Sekali
©2020 Merdeka.com
Daryono menerangkan bahwa pihaknya mengoperasikan 22 sensor gempa yang tersebar di wilayah Jawa Tengah. Sehingga jika terjadi gempa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya maka dipastikan gempa tersebut akan terekam.
Selanjutnya informasi itu akan diproses untuk ditentukan magnitudo dan lokasi episentrumnya dan selanjutnya baru disebarluaskan kepada masyarakat. Selain itu Daryono menerangkan bunyi ledakan gempa lazimnya hanya akan terdengar sekali dan tidak terus menerus.
“Bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal lazimnya hanya terjadi sekali saat terjadi patahan batuan dan tidak berulang-ulang. Seperti halnya peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Semarang pada 17 Februari 2014,” ungkap Daryono pada Senin (11/5).
Gempa Lereng Merbabu
©AFP PHOTO/Suryo Wibowo
Dentuman keras tersebut terjadi karena adanya gempa di Lereng Gunung Merbabu yang berkekuatan 2,7 Skala Richter dengan kedalaman 3 km. Gempa yang diikuti suara dentuman keras itu sempat membuat warga resah, khawatir Gunung Merbabu akan meletus.
“Ada beberapa kemungkinan penyebab suara dentuman saat terjadi gempa. Fenomena dentuman saat gempa itu terjadi jika gempa tersebut memicu gerakan tanah berupa rayapan tiba-tiba dan sangat cepat di bawah permukaan,” ujar Daryono.
Kemungkinan Berasosiasi dengan Sesar Aktif
©2012 Merdeka.com
Kemungkinan lain penyebab Gempa Lereng Merbabu itu adalah adanya pergerakan sesar aktif. Dalam hal ini, ada mekanisme pergeseran batuan yang menyebabkan pelepasan energi berlangsung secara tiba-tiba dan cepat hingga menimbulkan suara ledakan.
Pada akhirnya, Daryono memastikan dentuman yang terjadi di pagi dini hari itu bukanlah karena gempa.
“Suara dentuman yang terjadi pagi tadi dipastikan bukan berasal dari aktivitas gempa tektonik,” ujar Daryono dikutip dari Liputan6.com pada Senin (11/5).
Masih Dalam Penyelidikan
©2019 Merdeka.com/Purnomo Edi
Sementara itu Kepala BMKG Jateng Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya masih menyelidiki suara dentuman yang terdengar di beberapa lokasi di Jateng itu.
“Mohon kami cek dulu ya,” ujar Dwikorita dikutip dari Liputan6.com pada Senin (11/5).